S2 <20>

622 71 14
                                    

Ni-ki menatap ke arah bawah dengan sedikit takut, dirinya berada di kamar Hyunjin, di mana terdapat balkon yang langsung menampakan gerbang masuk.

Ni-ki mulai melewati pagar pembatas balkon tersebut, lalu menatap sebuah benda yang berbentuk seperti tangga, ni-ki akan menggunakan itu untuk turun.

Dirinya harus bisa keluar dari tempat ini dan bertemu dengan hyungnya, dirinya menjadi tidak suka dengan Hyunjin setelah orang itu merantai kakinya.

"Sedikit lagi" serunya saat sudah berada di anak tangga terakhir.

"TUAN MUDA" Ni-ki yang mendengar teriakan itu langsung menoleh dan mendapati seorang berpakaian hitam.

Ni-ki langsung lompat dari sana lalu berlari menuju gerbang, orang yang di ketahui adalah bodyguard di rumah besar itu.

"TUAN MUDA JANGAN BERLARI" Ni-ki mencoba mendorong gerbang besar itu "yak kena anda tuan muda" ni-ki langsung memberontak saat bodyguard itu menangkapnya dan langsung menggendongnya.

"LEPAAAAAAAS" Teriaknya tepat di telinga orang itu, sehingga sang bodyguard langsung menurunkan ni-ki akibat telinganya yang berdenging.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, ni-ki langsung kembali berlari ke gerbang, namun gerbang itu terbuka dengan sendirinya, lalu masuk sebuah mobil dari luar gerbang.

Ni-ki yang tidak memikirkan siapa di dalam mobil-pun langsung berlari keluar gerbang.

"TUAN MUDAA" bodyguard itu kembali mengejar Ni-ki, namun dirinya berhenti ketika sang tuan keluar dari mobil.

"Kenapa?" Tanyanya dengan nada dingin, bodyguard itu nampak gugup "i-itu, tu-tuan muda keluar tuan" Hyunjin yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya "KEJAR BODOH" mendengar teriakan itu sang bodyguard langsung keluar dari rumah itu untuk mengejar Ni-ki.

Hyunjin langsung menyuruh seluruh pelayan di rumahnya untuk mencari anaknya itu.

🐥

Ni-ki terus berlari, dirinya hanya mengikuti jalan yang hanya cukup untuk satu mobil itu, di kanan dan kirinya banyak tumbuhan liar.

"Huh huh huh, capek" keluhnya setelah berhenti sejenak, lalu mengelap peluhnya yang sedikit keluar.

"Aduh, ini kemana lagi sih, ni-ki bingung" gumam ya sambil menatap lurus ke depan "masih jauh nggak ya, capek" keluhnya, namun dirinya tetap berjalan mengikuti jalan itu.

"TUAN" Mendengar sebuah teriakan, ni-ki langsung berlari menjauhi teriakan tersebut.

Di belakangnya terdengar banyak langkah yang sepertinya terburu-buru.

Ni-ki yakin jika langkah itu merupakan langkah dari anak buah Hyunjin, ni-ki terus berlari, hingga sebuah mobil berhenti tepat di depannya.

Ni-ki langsung berhenti, lalu mencoba berlari kembali ke belakang, namun di sana sudah ada banyak orang yang mengepung dirinya.

Klek

Ni-ki menatap ke belakang, nampak dua orang keluar dari sana "tuan muda, mari kita harus pulang" ni-ki menggelengkan, dirinya terkepung banyaknya orang.

"Mari tuan" salah satu dari mereka memegang tangan ni-ki, ni-ki langsung memberontak "lepas, lepas" ujarnya.

Tangannya terasa sakit akibat kuatnya genggaman orang tersebut.

"Lepas hiks" dirinya sudah tidak bisa menahan tangisnya, dirinya hanya ingin pulang, dirinya tidak suka saat bersama Hyunjin, orang itu terlalu mengekang baginya.

Hingga orang yang membawa mobil tadi mengangkat tubuh anak itu "hiks turun, turun hiks ni-ki mau ke Hyung" dirinya memberontak dari gendongan orang itu, orang itu memasukannya ke dalam mobil.

🐥

Heeseung membaca pesan yang di kirim tadi, pesan itu berisikan keburukan Hyunjin yang dapat membahayakan ni-ki.

'hyunjin itu orang yang mudah terobsesi dengan sesuatu, dan sudah di pastikan jika orang itu terobsesi terhadap putranya sendiri, terlebih ni-ki itu anak yang sudah dia nantikan selama 3 tahun, tapi naasnya harus terpisah selama 6 tahun.

Umurnya masih 26 tahun, dirinya menikah dengan Yeji saat umurnya masih sangat muda, dan itu kenapa saya tidak merestui mereka.

Mereka menikah saat umur Meraka masih 17 tahun, lalu Yeji mengandung anak Hyunjin saat umurnya 18 tahun, namun anak dalam kandungan Hyunjin harus gugur akibat sebuah kecelakaan kecil.

Lalu pada umur mereka yang ke 20, Yeji kembali di kabarkan hamil, kabar itu membuat Hyunjin sangat bahagia, tapi, Nishimura Kyota yang mendengar hal tersebut merasa tidak suka karena dirinya masih belum bisa mendapatkan keturunan.

Hingga saat Ni-ki lahir, Kyota langsung membawa anak itu untuk di jadikan anaknya, Hyunjin itu orang yang cukup tempramental'

"Ternyata memang satu keluarga gila semua" gumamnya setelah membaca pesan panjang tersebut.

Dirinya terus khawatir dengan keadaan ni-ki, mereka berencana untuk menemui anak itu sekitar satu Minggu lagi, walau tidak rela harus jauh dari adiknya, tapi itu harus di lakukan agar mereka bisa mempersiapkan semuanya.

"Ternyata Hyunjin itu masih muda banget ya Hyung, dia seumuran sama Jay Hyung" Heeseung mengangguk menanggapi ucapan Sunghoon itu.

"HEESEUNG" Heeseung dan Sunghoon menatap pintu ruangan tersebut "astaga, ada keajaiban, Jungwon udah bisa jalan walau masih belum imbang"

🐥

Hyunjin menatap tajam ke arah ni-ki yang menangis di depannya, dirinya sangat marah mengetahui putranya kabur.

Perasaan takut terus menghampiri ni-ki, dirinya tidak mau kembali di rantai, hari itu dirinya berhasil terbebas dari rantai itu karena bantuan iky, tapi dia yakin jika iky tidak akan keluar hingga satu Minggu ke depan.

"Kenapa kamu susah sekali untuk menurut" ni-ki tidak berani mengangkat kepalanya mendengar nada bicara Hyunjin yang begitu tajam.

"Jawab Hwang Riki, apa mulutmu itu bisu hah" ni-ki menggeleng kecil "Ni-ki cuman mau pulang hiks, ni-ki nggak mau di sini" Hyunjin hanya diam sambil menatap putranya itu.

"Bukankah sudah papa bilang, kamu tidak akan bertemu dengan mereka lagi"

"Hiks ni-ki nggak mau di sini, ni-ki mau pulang" Hyunjin menarik ni-ki "lepas papah hiks" merasakan sesuatu yang menurutnya buruk akan terjadi, ni-ki berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Hyunjin.

Hyunjin membawa ni-ki menuju ke kamarnya.

🐥

Heeseung melihat bagaimana Jungwon berjalan walau sedikit pincang.

Merasa bahagia karena adiknya itu bisa sembuh, walau heran karena biasanya patah tulang biasanya akan sembuh selama 6 bulan, Sampai 1 tahun.

"Jungwon" Jungwon yang merasa di panggil menoleh ke pintu ruang terapi.

"Bagaimana?"

"Udah bisa Hyung, cuman masih pincang" Heeseung tersenyum mendengar itu "kamu udah berusaha buat sembuh won" Jungwon mengangguk.

"Uwon nggak mau kalian repot, lagian sekarang juga harus fokus ke ni-ki" Heeseung mengangguk.

"Jadi mau kapan jemput ni-ki" Jungwon duduk di kursi, begitupun dengan Heeseung.

"Entah, Hyung sudah minta bantuan om Tae, dan sepertinya semua akan baik-baik saja"

"Semoga".

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang