6🐣

1.7K 136 0
                                    

"ah jadi gitu ya" orang itu yang di ketahui bernama Kim Taehyung mengangguk, Taehyung merupakan orang yang membantu menghidupi mereka ber 6, sekaligus donatur panti sebelum terbakar.

Jay telah menceritakan semuanya, dari Sunghoon yang membuka pintu dan menemukan Ni-ki, sampai menceritakan kenapa ni-ki di sini.

"Om nggak masalah kan kalau dia tinggal di sini" tanya Jay dengan lirih.

"... Nggak papa kok, om juga tau, kalian pasti mikirin tentang dulu di panti, makanya nggak tega mau tinggalin anak itu" Jay mengangguk singkat.

"Tenang aja" Taehyung mengusap punggung Jay.

"Oh iya, Om mau ngomong sesuatu tap-"

"JAAAY HYUUUNG NI-KI MAU MAKAN" Belum sempat Taehyung selesai berbicara, perkataannya sudah di potong dengan teriakan ni-ki.

Ni-ki menuruni tangga dengan penampilan yang sudah berubah "Jay Hyung, ni-ki mau makan" Jay menghela nafas "kan tadi udah makan" ujar Jay, mengingat mereka baru melakukan Sarapan "makan buah, ada buah nggak"-Riki.

"Kalau mau makan buah, sana, Hoon awasi, takut berulah dia" Sunghoon mengangguk, lalu membawa Ni-ki ke dapur.

"Sini hee, Om mau ngomong sama kamu dan Jay" Heeseung duduk di sebelah Jay, Jungwon dan Sunoo tengah pergi ke kamar mereka, entah mau apa mereka.

"Jadi gini, kalian tau kan paman nggak punya keturunan" Jay dan Heeseung mengangguk, Taehyung itu punya trauma percintaan, jadi hingga kini umurnya 35 tahun, Taehyung belum menikah.

Itu kenapa dirinya memilih merawat Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Jungwon, dan Sunoo.

"Jadi, kalian kan udah bantu Om dengan mengurus perusahaan cabang, jadi Om mau menyerahkan perusahaan Om pada kalian, Om mau pensiun aja, dan memilih menikmati masa tua".

"... Om, kalau masalah itu, kayaknya Jay milih buat serahin ke Hee aja, terlebih sekarang Jay udah punya perusahaan sendiri"-Jay.

"Bagaimana Heeseung"-Taehyung.

"Om, bukankah itu berlebihan untuk di berikan ke kita, secara kan kita nggak ada hubungan darah sama sekali, kita di sini hanya anak yang tidak di ketahui seluk beluknya"-Heeseung.

"Karena itu, om sudah menganggap kalian menjadi anak Om sendiri, jadi, Hee, ambil perusahaan paman ya, jika kamu tidak enak, bagaimana jika hasil dari kerja perusahaan di bagi, kalian 85% Om 15%"-Taehyung.

"Loh, kok gitu"-Heeseung.

"Kamu sudah dewasa, sudah lulus S2 jurusan bisnis, dan 85% itu buat kamu dan adik-adik kamu, Om sudah ada tabungan untuk menikmati masa tua, bagaimana"-Taehyung.

"Terima aja Hee"-Jay.

"Eem, baiklah kalau begitu"-Heeseung.

"Baiklah, lusa kita adakan pesta untuk menyambut CEO baru perusahaan KTHNG Entertainment" Heeseung mengangguk.

"Oh iya, tentang anak yang tadi"-Taehyung.

"Kenapa, apa Om tidak mau dia di sini" Heeseung langsung parno, takut-takut Ni-ki tidak di terima.

Taehyung terkekeh pelan "tidak, bukan begitu, dia anak yang aktif, Om tidak melarang dia tinggal di sini, kayaknya Om juga nyaman sama dia, jaga dia ya" Heeseung dan Jay mengangguk.

"Mungkin itu aja yang mau Om bicarakan, besok, kamu hee, datang ke perusahaan untuk tanda tangan surat pengalihan kepemilikan" Heeseung mengangguk.

Lalu Taehyung Pamit untuk pergi.

"Hah, semoga kedepannya lancar deh"-Heeseung.

"Lancar kok"-Jay

"Dih, terus tuh anak bebek mau di kemanain, sekarang aman aman aja soalnya Sunoo sama Jungwon lagi libur sekolah, Sunghoon sama Jake juga, belum tentu jadwal kuliah mereka pas sama jadwal kita" Jay terdiam sejenak, benar juga apa kata Heeseung.

Belum lagi mereka punya bisnis cafe, itu akan membuat semakin repot "huh, makanya jangan cuman lancar aja, kita di sini repot"-Heeseung.

"Iya juga ya, eh ya udah sih, gini aja, kalau kita kerja, ni-ki sama Sunghoon dan Jake, kan jadwal mereka pasti jarang barengan, kalau barengan, kita bawa ke kantor, gimana, Sunoo sama Jungwon biar yang urus cafe" Heeseung mengangguk, boleh juga idenya.

"Oke lah, eh ini ni-ki kemana, ntar kayak kemarin lagi"-Heeseung.

"Sama Sunghoon di dapur" Heeseung mengangguk paham, lalu memilih pergi ke dapur untuk mengecek si anak bebek.

🐥

"YAAK ASTAGA PARK SUNGHOON" baru juga masuk dalur, Heeseung sudah melihat ni-ki memakan es krim, bukan masalah sih, tapi bungkus plastiknya ada 5 yang udah nggak ada isinya, berarti kan ni-ki udah mau habis 5 es krim.

Sunghoon menatap Heeseung, perhatiannya langsung teralihkan dari handphone karena mendengar teriakan Heeseung.

"Ini ni-ki kenapa di biarin makan es krim banyak" tegur Heeseung pada Sunghoon, sedangkan Sunghoon hanya menyengir.

"Biar anteng Hyung" jawabnya santai, walau hati sudah dag dig dug.

"Ya tapi nggak sampai habis 5 bungkus astaga, ni-ki juga, kenapa makan banyak es krim, mau sakit" ni-ki ikut menyengir saat di tegur Heeseung "kan di kulkas ada banyak as krim, ni-ki cuman bantu habisin" Heeseung menepuk jidatnya, sepertinya dia harus membeli kulkas ber sandi agar ni-ki tidak mengambil es krim sembarangan.

"Hah, tapi nggak sampai habis Lima bungkus juga ni-ki"-Heeseung.

"Hehe, sorry Hyung"-Riki.

"Nanti kalau sakit gimana"-Heeseung.

"Nggak akan"-Riki.

"Kamu itu, makan es krim banyak itu nggak baik, terlebih ini juga lagi musim hujan, dingin Ki"-Heeseung.

"Iya deh ni-ki nggak makan banyak es krim lagi"-Riki.

"Beneran"-Heeseung.

"Iya" jawab Ni-ki sambil mengeluarkan jari kelingkingnya, Heeseung menjabat jari itu dengan jati kelingkingnya "janji loh ya, kalau sampai Hyung liat kamu makan es krim banyak lagi, nggak Hyung nggak bolehkan Kamu makan es krim" ni-ki mengangguk.

"Udah sana siap-siap"-Heeseung.

"Mau kemana?"-Riki.

"Siap siap aja sana" tanpa bertanya lagi, ni-ki langsung pergi ke kamar Heeseung untuk siap-siap.

"Oh ya hoon, mana Jake, dari tadi nggak keliatan" tanya Heeseung pada Sunghoon yang tengah bermain hp.

"Di kamar, katanya kurang enak badan, coba cek Hyung, tadi gw cek agak panas"-Sunghoon.

"Kenapa nggak bilang dari tadi sih Hoon"-Heeseung.

"Hehe, sorry Hyung, tadi mau bilang sama Jay Hyung tapi keburu di suruh ke dapur" Heeseung menghela nafas, lalu memilih pergi ke kamar Jake untuk mengecek keadaan Jake.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang