S2 <25>

527 76 12
                                    

Pagi-pagi sekali, Heeseung sudah terbangun akibat mendengar suara dari arah kamar mandi, Heeseung menatap ke samping dan tidak menemukan sang adik dh sana "NI-KI" panggilnya, namun tidak mendapat jawaban.

Sementara itu, suara dari kamar mandi terus terdengar, karena penasaran, akhirnya Heeseung berjalan menuju kamar mandi.

Dan mendapati ni-ki di sana "astaga ni-ki" Heeseung menekan tengkuk ni-ki saat mendapati ni-ki yang sepertinya muntah.

Namun matanya langsung terbelalak saat mendapati cairan merah yang keluar dari mulut ni-ki "oh astaga, ni-ki apa ini" Heeseung terus berusaha membantu ni-ki mengeluarkan semua darah dari mulutnya.

"Ugh perut ni-ki sakit banget" keluhnya, Heeseung mengelap bibir ni-ki saat merasa anak itu sudah berhenti muntah, Heeseung menggendong ni-ki untuk dia bawa keluar dari kamar mandi.

Ni-ki terus mengeluh sakit perut, wajahnya sudah sangat pucat, layaknya mayat yang kembali hidup.

"Sakit banget" ni-ki mengangguk "astaga, kita ke rumah sakit aja ya" Heeseung langsung pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, lalu setelah itu membuka lemari pakaian dan mengambil jaket berbulu untuk dia kenakan ke ni-ki.

"Pakai ini dulu" ni-ki hanya menurut saja, dirinya terlalu lemas untuk bereaksi.

Heeseung langsung menggendong ni-ki setelah mengganti pakaiannya, dirinya langsung keluar dari apartemen, tidak memperdulikan jika nantinya sang adik mencari dirinya.

🐥

Heeseung menatap khawatir ruangan UGD di depannya, setelah sampai di rumah sakit, ni-ki langsung di bawa ke ruang UGD, Heeseung yang melihat itu tentu langsung panik bukan main.

Cklek

"Dengan keluarga pasien?" <Bahasa inggris anggep ya> Heeseung mengangguk.

"Mari ikut ke ruangan saya" Heeseung hanya menurut saat di bawa ke ruangan dokter tersebut.

🐥
"Menurut hasil pemeriksaan, pasien sebelumnya mengalami asam lambung, dan sepertinya dia sempat memakan sesuatu yang pedas hingga menimbulkan asam lambungnya naik" Heeseung yang mendengar itu langsung mengusap wajahnya kasar.

Pasti ni-ki diam-diam membeli makanan yang kemarin dia minta "berapa lama dia akan di rawat?"

"Untuk itu saya juga tidak tau pastinya"

"Baiklah"

"Sebelum itu, anda harus membayar administrasi terlebih dahulu" Heeseung mengangguk saja.

Heeseung lalu keluar dari ruangan dokter, dan pergi ke ruangan administrasi untuk membayar biaya rumah sakit untuk ni-ki.

🐥

Jay menyusun makanan di meja makan, dirinya menatap hasil masakannya dengan bangga, lalu setelah itu dirinya pergi ke kamar saudaranya untuk membangunkan mereka.

"Loh kok nggak ada orang?" Bingungnya saat tidak mendapati kakak dan adik bungsunya di kamar.

Memilih untuk abai, Jay langsung menuju ke kamar Sunoo dan Jungwon.

🐥

"Heeseung Hyung sama ni-ki mana Hyung" tanya Sunghoon saat tidak mendapati kakak tertuanya dan adik bontotnya.

"Nggak tau, sebentar Hyung telepon dulu, soalnya tadi di kamar nggak ada orang" mereka hanya mengangguk saja.

🐥

Tuut

Tuut

Tuut

"Halo?"

"Hyung di mana? Kita di apartemen nyariin ini"

"Aah, Hyung lupa bilang, tadi ni-ki pagi-pagi muntah, sekarang lagi di rumah sakit, dia harus di rawat buat beberapa hari"

Jay yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya.

"Ya udah, kita ke sana sebentar lagi setelah makan siang, Hyung di sana udah makan belum?"

"Belum"

"Nanti kita bawain makanan buat Hyung"

"Iya"

Tuut

Tuut

Tuut

Jay langsung kembali ke ruang makan.

"Mereka di rumah sakit, cepat habiskan makanan kalian, kita susuk mereka ke sana" tanpa bertanya, mereka langsung memakan makanannya, mereka akan mendapatkan jawabannya nanti.

🐥

Heeseung menatap ni-ki yang tertidur usai tadi di periksa, matanya memancarkan rasa khawatir pada anak itu.

Entah apa yang membuat dirinya sesayang itu terhadap ni-ki "hy-hyung" panggil ni-ki yang terbangun, perkataanya terdengar terbata akibat rasa lemas pada tubuhnya "kenapa hmm?"

"Perut ni-ki sakit" Heeseung mengelus-elus perut ni-ki "sabar ya, sebentar lagi sembuh" ujar Heeseung dengan tangan yang terus mengelus perut ni-ki.

"Ni-ki mau pulang"

"Ni-ki nggak boleh pulang dulu"

"Kenapa?"

"Kan perut ni-ki masih sakit" ni-ki memanyunkan bibirnya beberapa centi ke depan.

"Jawab jujur ke Hyung, kamu diam-diam masukin jajan itu ke troli kan?" Ni-ki yang mendengar itu mendadak takut "jawab jujur ni-ki" ni-ki masih diam.

"Ni-ki" panggil Heeseung lagi "i-iya Hyung" jawabnya, Heeseung menghela nafas lelah mendengar itu, adiknya ini kalau di bilangin itu nggak pernah nurut.

"Ni-ki tau kenapa ni-ki sakit?" Ni-ki menganggukkan kepalanya, dirinya tau jika perutnya sakit itu karena memakan mie.

"Ni-ki kalau mau makan pedas lagi nggak papa, tapi setelah itu perut ni-ki harus di operasi" ni-ki menggelengkan kepalanya mendengar dirinya akan di operasi.

"Masih mau makan pedas" ni-ki menggelengkan kepalanya "makanya kalau Hyung bilang apa itu harus nurut, ini juga demi kebaikan ni-ki juga ngerti"

"Ngerti Hyung" Heeseung hanya bisa menghela nafas melihat ni-ki sepertinya akan menangis setelah dia marahi.

"Jangan nangis ya, Hyung nggak marah kok" Heeseung mengusap Surai ni-ki dengan begitu lembut.

"Maaf hiks ni-ki nggak bakal ulangi lagi hiks ni-ki minta maaf" Heeseung terkekeh saat akhirnya anak itu mengeluarkan air matanya.

"Nyesel kan"

"Iya hiks"

"Udah jangan nangis" Heeseung menggendong tubuh ni-ki dengan satu tangan, sementara satu tangannya dia memegang tiang infus.

Cklek

"HYUNG" Ni-ki yang mulai terlelap sebelumnya langsung membuka matanya begitu mendengar suara teriakan orang dari arah pintu.

Heeseung langsung menatap tajam mereka yang sudah berteriak, sementara 5 orang yang tadi berteriak hanya meringis, namun telinga mereka mendengar suara sesenggukan yang sudah di pastikan itu suara ni-ki.

"Kalian tau ini rumah sakit, nggak usah teriak" tegur Heeseung yang hanya di hadiahi cengiran "Ni-ki sakit apa lagi Hyung?" Tanya Jay yang sudah duduk di kursi yang di sediakan "Lambung" jawab singkat Heeseung, Jay mengangguk sebagai tanda paham.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang