S2 <35>

467 73 11
                                    

Jay sudah merasa resah duduk di sebuah ruangan yang nampak suram, di sebelahnya juga ada Heeseung yang sedang duduk, di depannya ada meja kecil, dan di balik meja tersebut terdapat seseorang berjenggot panjang.

Orang tersebut yang kita sebut saja dukun sedang memperhatikan boneka milik ni-ki itu, nampak mengernyitkan matanya untuk melihat lebih jelas boneka tersebut.

"Hyung, kita ngapain sih" bisiknya pada Heeseung "mau buang sial Jay, diam aja, nanti Hyung jelasin di rumah" balas Heeseung yang juga ikut berbisik.

"Dari kemarin minta di jelasin katanya nanti aja" gumamnya.

"Hmm, apa boneka ini sudah lama tidak di sentuh?" Tanya dukun itu "ya" jawab Heeseung singkat.

"Sepertinya boneka ini kemasukan arwah"

"Arwah?" Ujar Heeseung dan Jay secara bersamaan "ya, arwah anak kecil yang tidak terima dirinya mari karena di bunuh" mereka berdua terdiam sejenak.

"Di bunuh?" Tanya Jay yang penasaran dengan kisah anak itu.

"Anak ini punya nama Nishimura Siyo dia korban kasus pembunuhan"

"NISHIMURA" teriak mereka begitu mendengar marga sang adik di sebut.

...

"Siyo?" Panggil seseorang terhadap anak kecil yang tengah bermain di halaman belakang rumahnya "mamah" bocah yang di panggil siyo itu langsung berlari menghampiri Sang mamah Nishimura Yuki.

"Ayo, sudah waktunya siyo berangkat ke sekolah" Yuki menggandeng tangan putra semata wayangnya tersebut.

Mereka pergi menuju ke pintu utama rumah mereka untuk pergi ke TK tempat Siyo bersekolah.

🐥

"Siyo, nanti yang jemput Siyo supir ya, jadi nanti Siyo jangan asal pergi oke" Siyo mengangguk dengan semangat.

Yuki mulai pergi meninggalkan Siyo yang akan masuk ke sekolahnya.

🐥

15:00

Yuki menatap jam di tangannya dengan gelisah, sang putra belum juga pulang sampai jam sekarang, padahal supir yang di tugaskan seharunya sudah kembali dengan membawa putranya tersebut.

"Sayang" Yuki menatap Kyota dengan khawatir "bagaimana, apa kamu menemukan Siyo" Kyota menggeleng "hiks bagaimana ini, hiks putraku" Yuki tidak dapat menampung air matanya.

Kyota telah bertanya ke guru di sekolah tempat Siyo belajar, dan sang guru berkata jika Siyo sudah pulang dengan sang supir.

"Tuan, ada paket untuk anda" seorang pelayan datang dengan membawa kardus yang cukup besar, cukup berat untuk DJ angkat seorang wanita.

Kyota dengan sigap mengambil kardus tersebut, lalu meminta sang pelayan untuk pergi.

Kyota menaruh kardus tersebut ke lantai, lalu membukanya dengan perlahan.

Matanya langsung terbelalak begitu melihat apa yang ada di dalam kardus tersebut, Yuki sudah menangis begitu deras.

"Siyo~"

...

Heeseung dan Jay terdiam begitu mendengar cerita dari sang dukun, hidup adiknya itu begitu rumit.

"Setelah itu, arwah dari Siyo ini tidak tenang karena di bunuh oleh orang kepercayaan sang ayah, bukan karena itu, dirinya juga tidak tenang karena anak dari pembunuhnya hidup tenang, jadi, itu kenapa arwahnya memasuki boneka milik adik kalian karena dia tidak suka dengan adik kalian itu"

"Bisakah kamu mengusirnya? Ini boneka yang cukup berharga baginya"

"Bisa"

🐥

"Ni-ki kenapa tadi pagi udah di kamar Hyung?" Tanya Jake, mereka berlima Tengah duduk di depan televisi yang sedang menayangkan kartun.

"Ehm, tadi ni-ki kebangun karena ada air, pas bangun kuat Sunoo Hyung bawa ember yang udah nggak ada airnya, terus ngelihat Heeseung Hyung udah basah kuyup" jawab ni-ki.

"Basah? Sunoo nyiram Hyung?" Sunoo hanya menyengir.

"Emang kenapa" kali ini Jungwon yang bertanya "sini-sini biar ku ceritain"

"Jadi, semalam tuh kan kita lagi begadang" jelas Sunghoon menunjuk dirinya dan Sunoo "terus denger suara dari kamar Heeseung Hyung, las di samperin, Heeseung Hyung udah kaya orang gila lagi nenangin boneka, Heeseung Hyung nyuruh Sunoo ambil air, pas udah di ambil Sunoo langsung nyiram ke Heeseung Hyung karena mikir Heeseung Hyung kesurupan"

Jelas Sunghoon panjang lebar "terus, sekarang Hyung lagi kemana?" Tanya Jake.

"Nggak tau" Jake mendengus saat Sunghoon menjawab dengan santainya dan langsung mengganti saluran televisi.

"HYUUUUUNG"

"Buset iya ini ganti lagi"

🐥

"Hyung, gimana nanti cara nyuruh Ni-ki?" Tanya Jay, mereka tengah dalam perjalanan pulang setelah sang dukun menyuruh mereka untuk membawa ni-ki ke makam dari anak yang bernama Nishimura Siyo itu.

Sang dukun berkata jika ni-ki harus meminta maaf atas nama keluarganya agar boneka milik ni-ki itu tidak lagi menganggu mereka.

"Kita jelasin pelan-pelan nanti ke ni-ki, Hyung yakin dia pasti juga nggak mau kalau harus buang bonekanya, secara ini boneka yang pasti sangat berharga bagi dia."

"Ehm"

🐥

"Ni-ki' gantian, Hyung juga mau nonton" ni-ki tidak menghiraukan perkataan Sunghoon "ni-ki~"

"Iih, Hyung kan biasanya main hp"

"Hp Hyung lagi di cas"

"Nggak mauuu~" ni-ki memeluk erat remote televisi yang Sunghoon coba ambil itu.

"Ni-kii~"

"Hyuuung~"

Cklek

"Nah itu Hyung pulang, main sana, sini remote-nya" ni-ki menggeleng pelan, Heeseung dan Jay masuk ke apartemen.

Jake tengah pergi ke luar hanya untuk berjalan-jalan semata, sementara si kembar tengah pergi untuk menemui teman mereka yang memang pindah ke jepang.

"Ni-ki, Hyung mau bicara sebentar" ni-ki langsung menggeleng kuat begitu Heeseung berkata demikian "nggak mau, nanti di ganti Sunghoon Hyung" tolak ni-ki "cuman sebentar kok" ni-ki diam sejenak, lalu mengangguk.

Heeseung membawa ni-ki ke kamar, Sunghoon bersorak ria, namun beberapa saat kemudian dirinya terdiam "NI-KI REMOTE-NYA"

🐥

"Ni-ki masih mau bonekanya?" Tanya Heeseung "mau, tapi takut"

"Mau bonekanya nggak nyeremin lagi?"

"Mau"

"Ni-ki udah tau kan ni-ki bukan anak papa Kyota?"

"Tau"

"Jadi, ni-ki itu di bawa mereka karena ayah ni-ki, ayah kandung ni-ki udah bunuh putra kandung mereka"

"..."

"Ni-ki ikut Hyung ke makam anak kandung mereka mau?"

"Mau, ni-ki harus minta maaf kan?"

"Iya"

"Berangkat sekarang?"

"Iya, tapi ni-ki mandi dulu"

"Iya"

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang