S2 <19>

545 83 5
                                    

Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Sunoo, dan Jungwon mendengarkan dengan seksama apa yang di jelaskan oleh Yuta.

"Jadi, kalian harus terus berlatih bela diri, untuk Jungwoo, teruskan terapi, sebentar lagi saya yakin kakimu bisa sembuh" Jungwon mengangguk.

"Jika mau, kalian dirikan kelompok mafia sendiri, agar nanti saat ke sana kalian tidak kelimpungan, kelompok saya juga akan membantu" mereka diam.

🐥

"Ugh, ini gelap" gumamnya saat melihat ke sekeliling kamar "ini di mana?" Anak itu turun dari kasur.

Bruk

"Aduh, kaki iky.." ni-ki, atau iky itu menatap kakinya yang di rantai.

"Ih, kok di rantai" iky berusaha melepaskan rantai itu, namun nihil, kakinya malah berdarah akibat gesekan antara kulit dan besi.

"Hiks kaki iky sakit hiks" tangisnya saat merasa perih di kakinya "Hyung hiks" iky terus menggumamkan kata Hyung, berharap hyungnya itu datang.

Cklek

"Hiks Hyung" iky mendongakkan kepalanya, berharap orang yang membukakan pintu itu adalah Heeseung.

"Hiks siapa?" Iky memundurkan tubuhnya saat orang itu mendekatinya "kenapa hm"

"Pergi hiks, Hyung"

"Berhentilah mengucapkan kata Hyung, mereka tidak akan datang" mendengar itu, iky langsung mengeraskan tangisannya.

"Hiks kamu siapa, hiks Hyung, HUAAA" Hyunjin mengernyit saat anak itu seperti tidak mengenalinya.

"Hyung hiks Hyung, Heeseung Hyung"iky terus menangis, Hyunjin mengangkat tubuh ni-ki untuk dia dudukan di kasur.

"Kenapa?"

"Hiks siapa, mau Hyung"

"Kau tidak mengenaliku" iky menggelengkan kepalanya "apa kau berpura-pura"

"Hiks iky nggak kenal, iky mau Hyung hiks Hyung"

"Kenapa menangis"

"Iky nggak kenal, hiks iky mau pulang" Hyunjin di buat tambah bingung saat ni-ki memanggil dirinya dengan sebutan iky.

"Iky?" Iky mengangguk "siapa iky"

"Iky, aku iky" ah, Hyunjin kini paham, putranya itu memiliki kepribadian ganda.

"Baiklah, kita berkenalan dulu, jadi..."

🐥

Heeseung kini tidak bisa fokus dengan berkas di depan matanya, dirinya terus mengingat perkataan Yuta.

Dirinya terlalu takut untuk mendirikan sebuah kelompok mafia, jika dia mendirikan hal seperti itu, dia yakin, masalah akan bertambah besar.

Cklek

"Heeseung" Heeseung menoleh ke arah pintu, mendapati Taehyung di sana.

"Kamu pasti lagi bimbang ya" Heeseung mengangguk kecil.

"Kamu tidak perlu mendirikan kelompok mafia, biar om bantu" Heeseung mengernyit "bantu?"

"Kamu tau kan perusahaan ini bukan perusahaan turun temurun keluarga om" Heeseung mengangguk.

"Ada alasan tersendiri kenapa om tidak menerima warisan dari orang tua om, salah satunya karena ayah om itu pemimpin sebuah kelompok mafia, jadi, jika om mengambil alih perusahaan ayah km, secara otomatis kelompok mafia itu juga akan di pimpin oleh om" Heeseung terdiam.

"Tapi, walau sekarang om tidak mewariskan kelompok tersebut, kelompok tersebut masih mau membantu om, jadi, kalau kamu mau om bisa menyuruh mereka untuk membantumu"

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang