S2 <11>

950 100 4
                                    

Suasana pagi hari ini di hiasi dengan Ni-ki yang sudah siap dengan seragam SD-nya.

"Hari ini ni-ki berangkat sama siapa?" Tanya anak itu terhadap hyungnya.

"Hari ini sama Sunghoon, nanti pulang di jemput Jake" ni-ki mengangguk, lalu memakan makanan yang di beli oleh hyungnya untuk sarapan.

"Habisin, kalian juga makan" lalu mereka sarapan bersama, sedangkan Jungwon masih tertidur di ranjang rumah sakit.

🐥

Ni-ki menatap Yoshi di depannya, mereka sedang bermain catur di kelas, dengan Asahi, Haruto, Mashiho, Yeonjun, dan Beomgyu yang melihat dua orang itu bermain catur.

Asahi menatap papan itu dengan pandangan bingung "kok pada paham main catur sih?" Ujar Asahi dengan pandangan bingung.

"Iya, padahal ini bikin pusing" lanjut Mashiho yang juga bingung "ya belajar dong".

Brak

"YAAAA" Ni-ki menatap orang yang baru saja menendang mejanya, mengakibatkan catur-catur itu terjatuh dari lantai, Yoshi terdiam sejenak, mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Sok pinter banget ih main catur" ni-ki menatap sengit anak di depannya "apaan sih, kalau nggak suka nggak usah berulah"

"Dih, siapa juga yang nggak suka, kalian kali yang nggak suka sama aku"

"Dih, nggak suka emang, aku mah jujur"-Riki.

"Sialan"

"Weits, bahasamu" ni-ki menggelengkan kepala.

"CK, kalian tuh nyebelin tau"

"Lah, bukanya kamu, kita mah diam aja, kamu kali yang nyebelin" seru Asahi yang di angguki oleh teman-temannya.

"Ish, kamu mau berantem"

"Ayo, nggak takut aku, kau kira kau ini ape sampai mau berantem heh" ni-ki menggulung lengan bajunya, lalu berkacak pinggang.

"Ayo" anak itu juga ikut berkacak pinggang, siap untuk saling bertarung.

Sementara yang lain hanya menonton, mereka masih belum tau apa yang harus mereka lakukan.

🐥

Jay memijat Pangkal hidungnya, menatap ke arah komputer yang menampilkan grafik yang menurun.

Setelah beberapa hari mengkonfirmasi kerja sama dengan perusahan BYP Game, saham perusahaan mengalami penurunan, hal itu membuat Jay pusing, ada beberapa orang yang ketahuan korupsi tadi pagi, dan sekarang saham perusahaan turun.

"Huh, gimana ini" Jay terus memijat Pangkal hidungnya.

Drrt drrt drrt

Jay mengambil Headphone miliknya, lalu melihat siapa yang menelepon "halo?"

"...."

"Ya"

"..."

"Astaga, saya akan menjemputnya sekarang"

"... Tuut tuut tuut"

"Apa yang dia buat astaga" Jay mengambil kunci mobil, lalu berjalan menuju keluar.

🐥

"Ni-ki" Jay menghampiri adiknya yang kini berada di ruang guru.

"Kenapa ini?"

"Begini tuan Jay, tadi ni-ki berantem dengan Myung-soo" Jay menatap ni-ki "dia yang mengganggu ni-ki Hyung" tunjuk ni-ki arah lelaki bernama Myung-soo itu.

"Dih, kamu duluan"

"Apa, nggak ya, kamu yang ngajak berantem tadi"

"Huh, ni-ki, minta maaf"

"Nggak mau, dia yang salah, kenapa ni-ki yang harus minta maaf, harusnya dia dulu"

"Nggak, kamu yang harusnya minta maaf ke aku" ni-ki menatap sengit ke arah Myung-soo.

"Ni-ki, minta maaf sekarang, nanti pulang kita beli kue" dengan terpaksa, ni-ki mengulurkan tangannya ke arah Myung-soo "maaf" ujar ni-ki dengan ogah-ogahan.

"Ya" balas Myung-soo tanpa menjabat tangan ni-ki, ni-ki menatap geram ke arah anak itu "lebih baik ni-ki pulang saja, sebentar lagi jam pulang" Jay mengangguki ucapan sang guru, lalu menggendong ni-ki yang ingin melawan Myung-soo.

🐥

"Kenapa berantem" tanya Jay di dalam mobil, mereka belum pergi dari sekolah "dia yang nantang" cicitnya lirih "huh, denger, jangan pernah berantem, mau dia yang mulai dulu atau kamu yang mulai dulu, kamu masih kecil, gimana kalau nanti luka, Hyung yang sedih Ki"

"Maaf" lirih ni-ki, dirinya merasa takut dengan Jay yang sepertinya marah "huh" memilih tidak menanyakan apapun lagi terhadap adiknya, Jay mulai me jalankan mobilnya, dirinya akan mengantarkan ni-ki ke tempat Heeseung, dirinya masih harus mengurus saham.

🐥

Heeseung kini tengah memikirkan sesuatu, di ruangannya, terdapat dua berkas dengan isi yang berbeda.

Hari ini, salah satu idol yang bernaung di agensinya terkena sebuah skandal, di mana sang idol di tuduh telah melakukan pembullyan di sekolah, idol tersebut masih menjalani sekolah.

Di tambah sebagian trainee yang sudah di jadwalkan debut dua bulan lagi mengundurkan diri dengan banyak alasan, dan anehnya mereka bisa membayar biaya trainee.

"Huh, kenapa mereka keluar, dua bulan lagi sudah waktunya mendebutkan idol" Heeseung memijat Pangkal hidungnya, dirinya tidak mungkin bisa mencari pengganti mereka secepat itu, walaupun dapat, pasti memerlukan waktu untuk melatih mereka.

Padahal seluruh persiapan debut sudah di siapkan, mereka hanya tinggal melakukan syuting MV setelah memilih siapa yang akan debut.

Terlebih scandal salah satu idolnya juga berdampak untuk perusahaannya, di mana idol tersebut baru saja melukai come back, dan karena scandal, penjualan album menurun, dan itu membuat kerugian untuk perusahaan.

"Ayo putar otak hee, bagaimana cara mendebutkan idol" mungkin, jika saja Heeseung tidak mengumumkan jadwal debut idolnya, kini dirinya hanya tinggal mencari trainee.

Namun dirinya sudah mengumumkan tentang akan debutnya group dari perusahaannya.

"Heeseung Hyung" Heeseung menoleh ke arah pintu, menatap ni-ki yang tengah di gendong oleh Jay "kenapa udah pulang, kan belum jamnya?" Tanyanya, biasanya ni-ki pulang jam 10, tapi ini baru jam 9.

"Huh, dia tadi berantem" Heeseung membelalakkan matanya "kenapa bisa" tanyanya, Jay mendudukkan ni-ki "tanya sendiri hee, gw harus balik ke perusahaan" Jay langsung pergi begitu saja "ni-ki".

"Maaf Hyung, tadi ni-ki di tantangin sama dia, ni-ki emosi jadi berantem" Heeseung menghela nafas lelah "ada yang luka" ni-ki menggelengkan kepalanya.

Heeseung berjalan mendekati adiknya itu "aw sakit" keluhnya saat Heeseung menekan sebuah luka di jidatnya, luka itu tertutup rambut panjang ni-ki.

"Katanya nggak luka, sebentar, Hyung ambil p3k" Heeseung langsung mengambil kotak obat di mejanya.

Heeseung mulai mengobati jidat ni-ki yang mengeluarkan darah "jangan di ulangi lagi ya"

"Iya Hyung, maaf" Heeseung hanya bisa tersenyum saat ni-ki meminta maaf, setidaknya adiknya itu tau bagaimana cara meminta maaf setelah melakukan kesalahan.

"Sudah, duduk di sini aja ya, Hyung mau selesaikan pekerjaan, nanti kalau waktunya makan siang, kita makan, setelah itu kita ke rumah sakit" ni-ki mengangguk, Heeseung ke.baki duduk di kursinya, lalu mulai memikirkan kembali tentang masalahnya.

🐥

"Tunggu sebentar lagi, kita akan bertemu, dan adik kecil kalian itu, akan berada di tanganku"

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang