Hari telah berubah menjadi siang, hari ini mereka berniat pergi ke salah satu taman yang terkenal di negara tersebut, namun akibat adik mereka sakit membuat mereka tidak bisa pergi sekarang.
Bahkan ni-ki sudah bad mood karena tidak jadi pergi ke taman hanya karena kesalahannya membeli makanan yang tidak boleh dia makan.
Di ruang rawat ni-ki hanya ada ni-ki beserta anak kembar yang menjadi kakak terakhirnya, sementara yang lain sedang kembali untuk mengambil beberapa barang.
Ni-ki menatap bosan ke arah televisi yang berada di kamar rawatnya, Sunoo dan Jungwon sedang sibuk dengan ponsel mereka sendiri.
"Hyung, ni-ki bosen di sini" keluhnya, Jungwon yang mendengar itu langsung memasukan ponselnya ke dalam saku celana, lalu mendekati adiknya.
"Mau ke taman rumah sakit?" Ni-ki mengangguk dengan semangat "sana ambil kursi roda noo" Sunoo mengangguk lalu pergi untuk mengambil kursi roda.
🐥
Ni-ki menghirup udara di taman rumah sakit itu, dirinya sudah sangat suntuk di kamar rumah sakit.
Sunoo dan Jungwon mengawasi anak itu di belakang ni-ki, mereka tersenyum bahagia saat melihat ni-ki berbinar menatap taman rumah sakit yang ada bunga sakura yang sedang bermekaran.
Suasana bunga sakura tersebut membuat ni-ki mengingat kenangannya dengan orang tua angkatnya dulu.
"Hyung kapan ni-ki bisa pulang?" Tanya ni-ki ke arah hyungnya "kita juga nggak tau, tunggu kondisi ni-ki membaik dulu ya" ni-ki hanya bisa mengangguk ketika Sunoo berkata demikian.
"Udah waktunya makan siang, kayaknya Hyung udah pada balik ke rumah sakit, ayo masuk" ni-ki yang mendengar itu langsung lesu, dirinya masih mau di luar, dirinya terlalu bosan di dalam kamar rumah sakit terus.
Tapi mau bagaimana lagi, dirinya yang membuat dirinya sendiri masuk rumah sakit.
🐥
Benar saja, saat mereka sampai di ruang rawat ni-ki, Heeseung dan yang lain sudah berada di sana dengan beberapa baju ganti untuk ni-ki "kalian dari mana?" Tanya Jake "dari luar" Jake mengangguk.
Ni-ki sudah kembali tiduran di kasur rumah sakit "Hyung ni-ki udah mau pulang, ni-ki mau jalan-jalan" ujar ni-ki tiba-tiba, Heeseung langsung menggelengkan kepalanya tanda jika ni-ki belum boleh keluar dari rumah sakit.
Heeseung tau jika adiknya itu sudah menantikan sejak lama kembali ke negara jepang, tapi ulahnya sendiri membuat liburannya gagal.
"Lagian ni-ki-nya nakal sih, jadi gagal jalan-jalan kan" ujar Sunghoon, ni-ki langsung menunduk mendengar itu, ini memang salahnya, Jake yang melihat itu langsung menepuk lengan Sunghoon. Sunghoon hanya meringis saja.
Cklek
"Permisi, saya ke sini mau memeriksa kondisi Ni-ki" mereka menoleh ke arah pintu dan mendapati seorang dokter di sana.
🐥
Dokter sedang melakukan pemeriksaan, sementara yang lain kini menunggu di luar sampai sang dokter selesai memeriksa ni-ki.
Cklek
"Ah sudah selesai" dokter itu kini mulai menjelaskan perkembangan kondisi ni-ki.
"Untuk beberapa saat, pasien belum bisa pulang karena kondisinya yang belum memungkinkan, nyeri di perut ya bisa kambuh kapan saja untuk beberapa saat" mereka mengangguk paham, lalu dokter itu pergi dan memberikan pesan sebentar lagi waktunya makan siang, dan akan ada perawat yang mengantar makanan untuk ni-ki.
"Kalian makan dulu di kantin sana" suruh Heeseung yang di turuti oleh Jay dan yang lain, Heeseung tidak mau saat ni-ki makan dirinya meminta makanan yang di makan oleh yang lain.
Sebelum Heeseung memasuki kamar rawat ni-ki, seorang perawat datang dan memberikan makan siang untuk ni-ki beserta obatnya.
🐥
"Ni-ki, ayo makan siang dulu" Heeseung masuk ke dalam dengan sedikit susah, ni-ki hanya mengangguk.
Heeseung mulai menyuapi ni-ki dengan bubur yang di berikan oleh perawat tadi, namun baru 3 suap, ni-ki sudah mulai, Heeseung langsung membawa ni-ki ke toilet, dan anak itu langsung memuntahkan isi perutnya.
"Hyung perut ni-ki sakit hiks Huek" Heeseung terus memijat tengkuk ni-ki agar anak itu bisa memuntahkan semuanya.
Setelah selesai, Heeseung menidurkan tubuh ni-ki ke kasur, ni-ki terus merintih saat perutnya kembali terasa sakit, bahkan ni-ki menolak setiap suapan yang di berikan oleh Heeseung.
Perutnya masih sangat sakit, dan perutnya juga selalu menolak makanan yang jatuh ke dalam lambungnya "mau Hyung panggil dokter lagi" ni-ki mengangguk, Heeseung langsung memencet tombol di samping ranjang.
🐥
"Kalau begitu sepertinya ni-ki akan di berikan obat lewat infusnya saja untuk beberapa hari" Heeseung hanya mampu mengangguk.
Dokter itu mulai menyuntikan obat melalui selang infus, namun nihil langsung merintih saat merasakan rasa sakit di tangannya yang di infus.
Heeseung langsung mendekap tubuh anak itu sambil menunggu dokter selesai menyuntikan obat itu "hiks Hyung sakit hiks lepas, lepas" tangan Heeseung menahan tangan ni-ki yang berusaha melepaskan infus di tangannya.
"Sudah selesai, kalau begitu saya permisi, panggil saya jika terjadi sesuatu" Heeseung mengangguk, lalu dokter itu pergi, sementara ni-ki masih berusaha melepaskan infus yang menancap di tangannya.
"Hust udah, dokternya udah selesai, tenang dong ya" bukanya tenang ni-ki tetap saja menangis, karena rasa sakit di tangannya masih terus terasa, mungkin akibat obat yang masuk melalui tangannya.
Heeseung menggendong ni-ki dan menimangnya ke sana kemari agar anak itu tertidur dan melupakan rasa sakit yang dia rasakan.
Cklek
Jay dan yang lain datang setelah selesai makan siang di kantin "biar Ni-ki sama kita Hyung, Hyung makan dulu sana" Heeseung mengangguk lalu menyerahkan tubuh ni-ki ke Jay, dirinya tidak boleh ikut sakit.
Jay gantian menimang tubuh anak itu saat dirinya berusaha turun dari Gendongannya, ni-ki kembali menangis saat tidak menemui Heeseung di sekitarnya.
"Hiks Hyung" Jay menepuk pelan pantat anak itu agar semakin terlelap, hingga tak lama setelah itu hanya terdengar suara nafas di telinga Jay.
Jay menghela nafas, lalu menidurkan ni-ki di ranjangnya agar ni-ki tidak merasakan sakit di badannya akibat tidur di gendongan Jay.
"Buburnya masih ada, ni-ki nggak makan-kah?" Tanya Jungwon saat melihat mangkuk berisikan bubur masih ada di meja sebelah ranjang.
"Nggak tau, obatnya juga masih ada"
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...