Jay dan Heeseung hanya diam, mendengarkan penjelasan dari Yuta, Jay langsung pergi ke cafe setelah mengantarkan Jungwon ke rumah sakit, nanti dirinya akan menjemput anak itu setelah anak itu menyelesaikan terapinya.
"Kalian berhati-hatilah, masalah yang sekarang kalian hadapi, termasuk masalah dengan Sunghoon dan Jake, itu langkah awal dari mereka" mereka terdiam mendengar itu.
"Mereka sepertinya mengincar ni-ki, dengan alasan tertentu, awasi sekitar kalian, ada banyak kemungkinan yang tidak kita ketahui, dan ada kemungkinan mereka mengincar ni-ki bukan karena hartanya"
🐥
Sunoo kini tengah menyuapi ni-ki, anak itu tadi terbangun dari tidurnya, dan kebetulan Sunoo masuk ke kamar anak itu.
"Udah" ni-ki menjauhkan sendok terakhir yang akan Sunoo siapkan "terakhir ini" ni-ki menggeleng, Sunoo menghela nafas, lalu memakan suapan terakhir itu, dirinya membuka obat yang sudah di siapkan.
"Minum ini" ni-ki meminum obat yang sudah sunoo tuangkan ke sendok.
"Udah, mau tidur lagi" ni-ki menggeleng "mau hp"
"Nggak boleh, sakit nggak boleh main hp" ni-ki memanyunkan bibirnya "nggak usah manyun, tau kok bebek"
"Iih, ni-ki itu puma" Sunoo menggelengkan kepalanya "nonton tv aja ya" ni-ki mengangguk, lalu Sunoo menggendong anak itu untuk dia bawa ke ruang tamu.
"Mau nonton apa?"
"Pororo" Sunoo langsung menyambungkan televisi ke headphone agar bisa menampilkan serial kartun Pororo.
Ting
"Udah pulang Hyung?" Tanyanya basa-basi saat melihat Sunghoon dan Jake di sana.
"Gimana?"
"Syukur banget dapat, walau terpaksa kembali ke semester 5" Sunoo mengangguk.
Sunghoon mengusap Surai Ni-ki, anak itu tiduran di sofa panjang dengan menatap ke arah televisi.
Merasa nyaman dengan usapan Sunghoon, membuat ni-ki tertidur "Jungwon di kamar?" Sunoo menggeleng "lagi tetapi tadi" Jake mengangguk paham.
"Kaki patah begitu sembuhnya berapa lama ya?"
"Kalau rutin terapi 6 bulan pasti udah sembuh, tapi ada yang sampai 1 tahun baru bisa jalan normal" Sunghoon bergidik ngeri saat membayangkan dirinya berada di posisi Jungwon.
"Oh iya, gimana cafe" suno menghela nafas lelah "makin hari makin sepi, nggak tau kenapa" Jake dan Sunghoon diam sejenak.
"Ini kaya peringatan bukan sih baut kita" Jake dan Sunoo mengernyit "peringatan?"
"Kaya, kan om Yuta pernah bilang kalau ada kemungkinan ni-ki bakal dalam bahaya, dan ini itu kayak peringatan untuk sesuatu gitu"
🐥
"HUAAA NGGAK MAUUU" jam 3 sore, ni-ki kini di klinik bersama Heeseung, Heeseung memutuskan untuk membawa anak itu ke klinik, dan saat sampai di sana, ni-ki harus di suntik, entah untuk apa.
"Ya, cuman sebentar" Heeseung mengusap punggung ni-ki yang memeluk erat tubuhnya.
"Nggak mau" ni-ki semakin mengeratkan pelukannya, hingga membuat Heeseung sedikit susah bernafas "ni-ki, Hyung nggak bisa nafas" tegurnya sambil mencoba menjauhkan tubuh anak itu dari dirinya.
Namun ni-ki tetap memeluk tubuh Heeseung "nggak, nggak, nggak, ayo pulang aja Hyung" hees terus mencoba membujuk anak itu agar mau di suntik, bahkan sang dokter sampai lelah karena berusaha memegangi tubuh anak itu.
"Astaga, ni-ki, ini nggak sakit kok" anak itu menggelengkan kepalanya "biar saya panggil perawat untuk membantu" dokter itu keluar dari ruangan untuk memanggil perawat.
🐥
"HYUUUUUNG" tubuh anak itu kini di pegang oleh dua orang perawat, hal itu di lakukan agar ni-ki mau di suntik, Heeseung hanya bisa melihat, terlebih ini juga demi kebaikan adiknya.
"Hiks nggak mau" Heeseung terkekeh saat ni-ki mulai menangis "jangan nangis, ini biar sehat" Heeseung mengelus Surai ni-ki agar anak itu tenang, lalu sang dokter mulai menyingkap lengan baju ni-ki.
"Hiks hyuuung"ni-ki menenggelamkan kepalanya di perut Heeseung, Heeseung mengelus Surai anak itu agar tenang.
"Udah" ucap sang dokter setelah selesai menyuntikan cairan vaksin di lengan ni-ki, perawat yang memegangi tubuh ni-ki lalu melepaskan pegangannya, ni-ki langsung di gendong oleh Heeseung, anak itu tak hentinya menangis.
🐥
Setelah di suntik, Heeseung membawa ni-ki ke toko mainan, agar anak itu tidak menangis terus.
"Sana pilih" ni-ki mengangguk, lalu mulai memilih mainan yang mau dia beli.
Heeseung berjalan di belakang anak itu agar tidak hilang "ini" tunjuk ni-ki pada mainan robot di rak yang cukup tinggi.
"Ini aja?" Ni-ki mengangguk, Heeseung mengambil mainan itu "ayo bayar" ni-ki lagi-lagi mengangguk, lalu mereka pergi ke kasir untuk membayar.
🐥
Heeseung tersenyum kecil saat melihat ni-ki tertidur di mobil dengan memeluk mainan yang baru dia beli, matanya sedikit bengkak, mungkin efek tadi menangis.
Setelah beberapa saat, mereka sampai di rumah, Heeseung menggendong ni-ki dan membawanya masuk ke rumah dengan hati-hati agar tidak membangunkan anak itu.
Bertepatan dengan Heeseung keluar dari mobil, mobil dari Jay masuk ke pekarangan rumah, lalu keluarlah Jay dan langsung membantu Jungwon keluar dari mobil.
Jay baru saja menjemput Jungwon di rumah sakit setelah melakukan terapi "Jungwon" Jungwon menoleh "gimana?"
"Udah ada kemajuan hyung" jawab Jungwon, dirinya berjalan di bantu oleh Jay.
"Syukurlah"
"Terus ni-ki?"
"Nggak papa, demam biasa, cuman tadi harus di suntik" mereka mengangguk singkat.
Lalu masuk bersama ke dalam rumah.
🐥
Jay dan Heeseung duduk di belakang rumah, tepatnya di pinggir kolam.
"Gimana Jay?" Tanya Heeseung "huh, sedikit membaik, tapi tetap aja gw harus keluarin uang buat ganti kerugian" Heeseung mengangguk.
"Sunghoon dan Jake udah ketemu universitas?"
"Mereka berhasil masuk, tapi harus ulang dari semester 4"
"Huh, ini terlalu tiba-tiba, cafe juga sedang mengalami penurunan pelanggan"
"..."
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...