"ni-ki" Heeseung terus menepuk pipi ni-ki pelan, Heeseung kembali menghidupkan minyak kayu putih ke arah hidung anak itu, berharap ni-ki bangun.
"Ini kenapa sih Hyung, badannya nggak hangat loh?" Tanya Sunghoon yang bingung.
"Nggak tau Hoon, orang tadi tiba-tiba dia teriak" jawab Jay, yang lain hanya diam sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan ni-ki.
Mata Sunoo tak sengaja menatap boneka milik ni-ki yang sudah berada di lantai, tepatnya berada di depan tempat ni-ki pingsan.
"Kok bonekanya ada di sini?" Heran Sunoo sambil mengambil boneka milik ni-ki.
"Mungkin jatuh" jawab Jungwon yang selalu berpikir positif, Sunoo yang juga berpikir begitu langsung mengambil boneka tersebut dan meletakan boneka itu di meja kembali.
"Hyu-ng" Heeseung bernafas lega begitu melihat ni-ki akhirnya membuka matanya.
Begitu juga yang lain yang juga langsung bersyukur "Hyung, HUAAAA" Heeseung langsung tersentak begitu ni-ki menangis dan langsung memeluknya erat.
"Kenapa hey" ni-ki terus saja menangis, tubuhnya bergetar seperti barus saja mengalami sebuah kejadian yang begitu menyakitkan.
"Ni-ki kenapa" Jay mencoba menenangkan ni-ki, ni-ki yang merasa nyaman dengan elusan Jay langsung mendongakkan kepalanya.
Namun tidak berapa lama dirinya kembali menangis histeris "lah malah tambah nangis" gumam Sunghoon, Jake langsung memukul lengan Sunghoon yang bercanda tidak tepat pada waktunya.
"Hiks boneka, boneka" Jungwon yang berpikir ni-ki menginginkan bonekanya pun langsung mengambil boneka tersebut dan memberikannya ke ni-ki.
"HUAAA BUANG HIKS BUANG" Jungwon tersentak begitu ni-ki menghempaskan boneka tersebut.
"Ni-ki kenapa, ada apa" Heeseung mengelus punggung ni-ki "hiks boneka hiks buang" Jay yang mendengar itu langsung mengambil boneka itu dan memasukannya ke dalam lemari baju.
"Udah ya jangan nangis, bonekanya udah nggak ada" ni-ki yang mendengar itu langsung menelan ke seluruh penjuru kamar, dan tidak mendapati bonekanya.
"Coba cerita sama Hyung, kenapa hm" tanya Jay lembut, ni-ki diam sejenak sambil masih sesenggukan.
Yang lain duduk di pinggir kasur untuk mendengarkan cerita adik kecil mereka itu.
"Hiks tadi ni-ki bangun hiks" mereka diam untuk mendengarkan lebih lanjut "hiks terus ni-ki tiba-tiba takut hiks, terus pas ni-ki hiks mau buka pintu pintunya di kunci hiks"
"Heem terus?"
"Hiks terus, ni-ki rasa ada orang di belakang ni-ki hiks terus ni-ki noleh ke belakang, hiks malah liat boneka tadi kepalanya gerak hadap ni-ki, hiks" Heeseung menghapus air mata ni-ki, sedikit bingung dengan cerita ni-ki yang sedikit tidak masuk akal.
"Terus bonekanya deketin ni-ki gitu?" Tanya Jake yang di angguki oleh ni-ki, seketika mereka ikut merinding mendengar hal tersebut.
"Udah ya tenang, bonekanya mau di buang aja?" Ni-ki hanya diam, dirinya juga bingung "ni-ki takut sama bonekanya, tapi kalau di buang itu dari mamah hiks" Heeseung mengelus punggung ni-ki.
Dirinya juga bingung, pasti kalau di buang kasian mendiang ibu ni-ki yang sudah membelikan boneka tersebut.
"Kalau gitu simpan si tempat lain aja ya" ni-ki mengangguk, sedangkan yang lain yang mendengarkan cerita dari ni-ki langsung merinding.
"Udah, ayo makan malam dulu, ini udah jam 8"
🐥
Setelah menyelesaikan makan malam, mereka berkumpul sejenak di ruang tv hanya untuk sekedar bercanda gurau atau hanya untuk menonton bersama.
Yang lain nonton sementara ni-ki sudah tertidur di pelukan Heeseung, sepertinya dirinya kelelahan setelah apa yang terjadi pada dirinya..
"Kalian jangan tidur sampai larut ya, Hyung mau tidur dulu" ujar Heeseung sambil mengangkat ni-ki untuk di tidurkan di kamar.
🐥
Heeseung menidurkan ni-ki di ranjang, dirinya pergi ke toilet setelah merasa adik kecilnya itu sudah mendapatkan posisi yang nyaman.
Brak brak brak
Heeseung yang baru selesai dari kamar mandi di buat bingung dengan suara bising, namun setelah beberapa saat suara tersebut menghilang.
Heeseung pergi untuk mengambil baju ganti, sedikit menyingkirkan boneka milik ni-ki untuk mengambil bajunya.
🐥
Heeseung memijat Pangkal hidungnya lelah, dirinya terbangun di jam 11 malam ketika ada pesan masuk ke dalam laptopnya, dan ternyata itu dari sang asisten yang mengirimkan masalah perusahaan.
Srek
Heeseung terkejut begitu ni-ki yang tengah terlelap menyingkap selimut yang menghangatkan tubuh anak itu, setelahnya ni-ki turun dari kasur.
Heeseung mengernyit melihat itu, adiknya itu bangun kah?
Heeseung membelalakkan matanya ketika ni-ki duduk di depan lemari, lalu mencekik lehernya sendiri.
"YAK NI-KI" Heeseung langsung mencoba menghentikan ni-ki yang mulai kesusahan bernafas.
"Ni-ki jangan lakuin ini, hey" Heeseung terus menarik tangan ni-ki agar berhenti melakukan hal seperti itu, namun ni-ki tidak berhenti mencekik lehernya sendiri.
"NISHIMURA" bentaknya saat sudah lelah mencoba menenangkan adiknya itu.
Brak
🐥
"NISHIMURA"
Brak
"Buset apaan tuh" Sunghoon dan Sunoo tersentak ketika mendengar suara dobrakan, mereka malam ini begadang diam-diam hanya untuk menonton pertandingan bola di televisi.
"Apa tuh Hyung?" Tanya Sunoo yang sedikit merinding, terlebih mereka juga mendengar suara Hyung tertua mereka memanggil nama adik mereka.
"Samperin aja lah Hyung, dari kamar Heeseung Hyung itu" Sunoo berdiri dari duduknya, lalu berlari menuju ke kamar Heeseung.
🐥
"Hyung?" Panggil Sunoo saat sudah sampai di kamar Heeseung "Sunoo tolong ambilin air" Sunoo hanya menurut saja, Sunoo langsung pergi ke dapur "mau kemana noo?" Tanya Sunghoon saat melihat Sunoo.
"Ke dapur" jawabnya singkat yang langsung pergi ke dapur, sementara Sunghoon memilih untuk menghampiri Heeseung.
"Hyung ngapain ih?" Heran Sunghoon saat melihat Heeseung "ini ni-ki nyekik lehernya" Sunghoon mengernyit.
"Hyung itu di tangan Hyung boneka, ni-ki tidur Hyung" Heeseung yang mendengar itu langsung melihat ke tangannya, dan benar, ni-ki yang tadi dia pegang kini bukan lagi adiknya.
Heeseung langsung melempar boneka tersebut, dan dirinya langsung menatap ni-ki yang ternyata memang masih tertidur.
Byur
"Itu air Hyung"
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
أدب المراهقينS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...