22🐣

1K 111 10
                                    

Hari ini ni-ki tengah menunggu sang supir menjemputnya, mulai sekarang jika ni-ki pulang maka akan ada supir yang di suruh Heeseung untuk menjemput ni-ki.

Sebenarnya Supir itu adalah satpam di perusahaan Heeseung "iiih, lama, kan ni-ki jadi bosan" serunya sambil hentakan kakinya.

"Ni-ki belum di jemput?" Tanya Giselle, dia juga guru di TK itu "belum Bu, supirnya lama, nanti ni-ki bilangin hyung" Giselle terkekeh "mau ibu temani"

"Ehm, eh nggak usah deh, itu mobilnya" Giselle mengangguk, lalu sebuah mobil berhenti di depan ni-ki "mari tuan, tuan Heeseung sudah menunggu" ni-ki mengangguk "dadah Bu Giselle" ujar ni-ki sambil melambaikan tangannya, begitu juga dengan Giselle.

🐥

"HYUUUUUNG" Heeseung langsung menutup telinganya saat mendengar teriakan melengking dari ni-ki.

Kini ni-ki tengah berada di ruangan Heeseung "baru pulang" ni-ki mengangguk, lalu duduk di kursi depan Heeseung "Hyung, tau nggak, tadi kan di suruh maju ke depan, di suruh bilang pekerjaan orang tua, terus ni-ki nggak tau mau cerita gimana, jadi ni-ki cerita tentang Heeseung Hyung."

Heeseung yang mendengar itu hanya bisa tersenyum, pasti ni-ki saat ini sangat merindukan orang tuanya.

Heeseung jadi takut jika teman ni-ki akan mem bully ni-ki.

"Terus Hyung tau nggak, banyak teman ni-ki yang cerita, ada yang ayahnya pilot, polisi, tentara, dokter, terus ada juga yang papahnya tuh mantan Idol tau, tapi ni-ki nggak iri, ni-ki kan ada Heeseung hyung sama Jay Hyung yang sekarang jadi CEO, banyak teman ni-ki yang bilang iri, soalnya katanya kalau CEO itu banyak uang"

Heeseung yang mendengar itu akhirnya menghela nafas lega, sepertinya tidak akan ada yang membullynya.

"Oh iya, Hyung ada meeting, kamu di sini ya" ni-ki mengangguk, lalu Heeseung pergi dari ruangannya dengan berkas di tangannya.

Ni-ki menunggu sambil bermain iPad.

🐥

"Ugh, bosan, Hyung lama, udah 2 jam kok belum balik sih, lapar" gumamnya sambil menepuk perutnya yang sudah mulai berbunyi.

Karena merasa semakin lapar, ni-ki memutuskan keluar ruangan Heeseung untuk mencari sesuatu yang bisa di makan, sebelum itu dirinya mengambil uang yang ada di atas meja Heeseung, terserah Heeseung mau marah atau tidak, ni-ki lapar sekarang.

🐥

Kini ni-ki tengah berada di kantin perusahaan "iih, Yeji Noona" panggil ni-ki pada Yeji yang sedang lewat, ni-ki sudah akrab dengan Yeji.

"Loh, ni-ki kenapa di sini"

"Ni-ki lapar, Noona ambilin buku menu itu dong" Yeji mengambil buku menu "ayo makan sama Noona" Yeji menggandeng Ni-ki untuk duduk di salah satu meja.

"Mau pesan apa" tanyanya.

"Em, ramen aja deh, sama es teh" Yeji mengangguk, lalu pergi ke penjaga kantin.

"Heh, bocah, kok Lo ada di sini" ni-ki menengok "CK, kok dia ada di mana-mana sih" gumamnya, ni-ki memilih mengabaikan orang itu.

"Heh, Lo kemarin udah bikin gw malu, sekarang Lo ngapain di sini, mau maling ya" tudingnya sambil menarik tangan ni-ki.

"Apa sih Noona, ni-ki cuman mau duduk makan" kesal ni-ki, dia tidak ingat jika wanita ini bekerja di sini.

"Lo kemarin udah bikin malu gw" Wonyoung langsung menjambak rambut ni-ki, membuat ni-ki langsung memekik.

"AAAA SAKIT LEPAS, DASAR NENEK LAMPIR" seru ni-ki sambil berusaha memukul wonyoung, semua yang ada di sana langsung menatap Wonyoung dengan tatapan yang sulit di artikan.

"NI-KIIIIIIIIIIII"

"HYUUUUUNG TOLONG, NI-KI DI SERANG NENEK LAMPIR" teriak ni-ki berusaha meminta pertolongan kepada Heeseung.

Heeseung langsung menghampiri mereka.

'plak'

"Akh" wonyoung langsung melepas jambakannya pada ni-ki "hiks HUWAAA HYUNG SAKIT" Heeseung langsung menggendong ni-ki.

"Saya pecat kamu dari sini" seru Heeseung sambil menatap Wonyoung.

Heeseung membawa Ni-ki pergi "HEH HEESEUNG, INI PESANAN NI-KI" teriak Yeji saat dirinya sudah membawa pesanan ni-ki.

"BAWA KE RUANGAN" balas Heeseung dengan teriakan juga "yeuu, nenek lampir, gegara Lo tuan muda nangis" seru Yeji, wonyoung terdiam.

Jadi yang dia sedang itu adik bos, pikis wonyoung, dia sekarang mendapat masalah, dirinya juga di pecat.

🐥

Ni-ki terus menangis di gendongan Heeseung, kepalanya terasa sangat sakit, berdenyut denyut.

"Hiks sakit, sakit" Heeseung mengelus kepala ni-ki terus "eh" Heeseung terdiam saat setelah mengelus kepala ni-ki, ada darah di tangannya.

"Astaga, kita ke rumah sakit sekarang" Heeseung langsung berlari menuju parkiran dengan ni-ki.

"Eh bos, ini" Yeji ingin mengantarkan pesanan ni-ki, tapi malah berpapasan dengan Heeseung.

"MAKAN KAMU" Yeji mendengus sebal.

🐥

Ni-ki ternyata terkena demam, dan saat sampai di rumah sakit, ni-ki langsung di tangani, beruntung rambut ni-ki tidak sampai harus di botakin.

Kini ni-ki sudah sampai di rumah, sedari tadi ni-ki tidak mau lepas dari Heeseung.

"Loh hyung, kok udah pulang" tanya Sunghoon saat melihat Heeseung memasuki rumah "huh, ni-ki demam lagi"

"Uhuk uhuk" Sunghoon langsung tersedak kue kering yang sedang dia makan.

"Makanya pelan-pelan" Sunghoon langsung minum "huh, kok bisa, perasaan tadi baik-baik aja?" Tanyanya sambil memegang lehernya yang perih.

"Gegara si wonyoung itu, dia Jambak rambut ni-ki, dan sekarang demam"

"CK, dia itu memang suka cari gara-gara" ujar Sunghoon.

"Udahlah, Hyung ke kamar dulu, tidurin ni-ki" Sunghoon mengangguk singkat, membiarkan Heeseung membawa ni-ki ke kamar.

🐥

Heeseung menidurkan tubuh ni-ki di kasur, kini kening ni-ki sudah di tempel kompres.

Lalu Heeseung berjalan keluar kamar.

"Sunghoon, Lo masih sering berhubungan sama wonyoung" tanya Heeseung saat dirinya berada di ruang tamu, duduk di sebelah Sunghoon.

"Hmm, masih" Sunghoon menatap Heeseung dengan senyum miring, begitu juga dengan Heeseung.

"Mau di eksekusi"

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang