Truth and Regret

102 11 1
                                    

Chi Yeol memutuskan untuk menjemput Ae Seol. Ia ingin berangkat bersama, tak disangka, ia malah bertemu dengan Young Hoon yang ada di depan rumah Ae Seol.

"Young Hoon ?"

"Chi Yeol..."

"Sedang apa kamu di sini ?"

"Menjemput adik tiriku. Kamu ?"

"Menjemput uri dongsaeng..."

Pintu kayu terbuka, Ae Seol terkejut melihat keduanya. "Kalian—"

"Kajja, kita berangkat.." Young Hoon menatap.

•••

Mereka naik Bus yang sama. Dan hanya ada satu kursi yang tersisa. Dua pemuda itu meminta adik mereka duduk sementara keduanya berdiri, sambil memegang pegangan besi.

Setelah turun dari Bus, Ae Seol berjalan diapit dua kakaknya. Diiringi dengan obrolan ringan. Terdengar suara deru motor melewati mereka.

"Dasar berandalan..." Young Hoon mencibir.

"Majja. Mereka tidak berubah sama sekali..." Ae Seol geleng-geleng.

"DASAR ANAK NAKAL ! HENTIKAN MOTORNYA !"

Ketiganya melihat salah satu guru yang berjaga di gerbang, mengejar motor itu.

"Oppa, biasanya berangkat sama Deok Joong ?"

"Dia bisa berangkat sendiri. Lagipula dia selalu berangkat duluan..." Chi Yeol menatap.

"Oppa, biasanya sudah ada di kelas jam segini..." Ae Seol menatap Young Hoon.

"Kamu pernah bilang hidupku membosankan. Jadi aku ingin mencoba berbaur..." balasnya.

"Daebak..."

•••

Begitu sampai di depan pintu kelas, Ae Seol masuk duluan. Diikuti Chi Yeol dan Young Hoon dibelakangnya.

"Ae Seol-ah, annyeong !!!" So Yoon dan Joon Hee menyapa.

"Good morning.." Ae Seol membalas.

"Awww... Pororo baru saja datang..." So Yeon menatap.

"Nugu ?" Ae Seol menatap. Ia menoleh, melihat Jang Soo ada di belakangnya. "Jang Soo ?"

"Bukan ! Kamu !"

"Nega ?" Ae Seol menunjuk dirinya sendiri.

"Ya, kamu Pororo..."

"Pororo apanya ? Aku nggak kenal kamu..."

"Aiiish..."

"Ppppfff..."

"Hahahaha..."

"Apa makanan kesukaanmu, Ae Seol ?" Woo Taek bertanya.

"Kimchi jjigae..."

"Sama aku juga suka..."

"Dasar bodoh ! Kita juga suka..." Soo Chul menampar kepalanya.

Woo Taek mengelus kepalanya. Ae Seol geleng-geleng kepala geli.

"Ae Seol, terima kasih memberiku contekan.." So Yeon menatap. "Aku tidak peduli dengan nilai, yang penting semua pertanyaan terjawab..." tambahnya.

Ae Seol hanya mengangguk.

"Ae Seol-ah..."

Ae Seol menatap Joon Hee. "Wae ?"

"Kami ingin bertanya..."

"Apa itu ?"

Ae Seol melihat Joon Hee berbisik dengan So Yoon. Ia menunggu dua gadis itu menanyakan sesuatu padanya.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang