Gun and Punishment

100 8 1
                                    

Setelah beberapa barang bawaan milik teman-temannya diserahkan secara paksa oleh Sersan Seo untuk disita.

"Kan aku sudah bilang. Kalian tidak mau dengar..." Ae Seol menatap.

"Kamera polaroid..." Joon Hee sedih.

"Aiiish... Shibal ! iPad-ku !" Bo Ra menggerutu.

"Boneka-bonekaku !" Ha Na sedih.

"Nado. Huuuuaa..." Soon Yi menangis.

"Aiiish... Lee Soon Yi, diamlah..." So Yoon emosi.

Ae Seol geleng-geleng kepala, ia membuka lokernya, mengambil celana panjangnya.

Na Ra dan Yoo Jung melihat Ae Seol, memakai celana panjang.

"Bukannya kita hanya dibagikan senjata ?"

"Untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya."

"Ayo kita pakai celana juga..." Na Ra menatap Yoo Jung dibalas anggukan kepala.

Ae Seol menatap teman-temannya, "Sudah jangan sedih. Setelah pelatihan selesai kalian pasti mendapatkannya lagi..."

"Itu lama, empat minggu..." In Hye berkata.

"Majja... Ditambah lagi kita tidak diperbolehkan menggunakan ponsel..." Yeon Joo sedih.

Ae Seol menarik nafas. "Ayo pergi ke lapangan. Sebelum Sersan Seo datang dan memarahi kita..."

"Aku mau Eomma !!!" Soon Yi merengek.

"Aiiish... Diamlah..." So Yoon dan Joon Hee kesal.

"Komandan Peleton itu benar-benar tampan..." So Yeon melamun.

Ae Seol memutar bola matanya, mendengus.

"Arraseo, aku akan pergi ke lapangan sendiri. Jangan salahkan aku jika kalian mendapat poin penalti..."

"EH !!!"

"Ae Seol-ah, tunggu kami !"

•••

Semua murid kelas tiga berdatangan ke lapangan. Letnan Lee melihat kedatangan Ae Seol bersama teman-teman sekelasnya.

"Murid-murid kelas 3-2, berbaris di sini. Satu barisan..." Letnan Lee berseru.

"Kami akan membagikan senjata. Cepatlah berbaris !"

"Palli ! Palli !"

"Ayo berbaris. Yoo Jungie, kamu yang pertama..." Ae Seol menatap.

"Arraseo..."

Yoo Jung berbaris di barisan pertama. Lalu diikuti Na Ra, Ae Seol, Young Hoon, Chi Yeol dan seterusnya.

"Apa kita akan latihan hari ini ?" Na Ra berbisik pada Ae Seol.

"Tergantung siapa yang berulah. Kita-kita bisa dihukum..." Ae Seol berbisik.

Yoo Jung menoleh melihat Ae Seol dan Na Ra saling berbisik.

"Apa yang kalian bicarakan ?"

Ae Seol tersenyum, "Bukan apa-apa. Hanya membicarakan cuaca. Sekarang panas..."

"Majja, panas sekali..." Yoo Jung percaya saja.

Chi Yeol menatap Young Hoon, "Apa kamu mau jadi juru kamera ?"

Young Hoon menggeleng. "Aku tidak butuh poin ekstra. Lagipula itu bukan keahlianku."

"Baiklah..."

"Saat kalian menerima senjata, teriakkan nomor serinya, kalian mengerti !"

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang