Three survivors

58 9 1
                                    

Ae Seol meneguk minumannya sampai habis. Ia melempar kaleng tersebut hingga masuk ke tempat sampah.

Ae Seol mengambil skateboard yang tergeletak di jalan. "Guys ! Mari bekerja..." katanya menatap.

"Eh ?"

"Mwo ?"

"300 meter arah barat daya. Para koloni ada di sana..." Ae Seol menatap, ia mulai menaiki skateboard dan pergi berkeliling.

"Mwo ?"

Saat itulah Detektor Spheres mulai berbunyi. Il Ha dan Young Shin melihat benda tersebut.

"Ae Seol benar..." Young Shin menatap.

"Palli ! Kajja !" Letnan Lee memberi perintah.

"Aiiish... Kenapa Ae Seol selalu bertingkah keren..."

Mereka semua segera pergi menyusul Ae Seol. Setelah sampai di sana, terlihat gadis itu memegang mobil polisi mainan.

"Ada mayat..."

"Aku takut..."

Ae Seol mendekati Letnan Lee, "Haruskah kita memancing mereka ? Mereka sangat banyak, ada dimana-mana..."

Letnan Lee menatap keponakannya dan menatap sekelilingnya. Ada beberapa mayat berseragam tentara dimana-mana.

"Mereka Pasukan Cadangan Pelajar seperti kita. Dari SMA Ham Il..." Ae Seol menatap.

"Mwo ?"

"Kalian akan baik-baik saja jika kita saling bekerja sama..." Ae Seol menatap.

Letnan Lee memberi instruksi dan posisi masing-masing. Mereka semua bergerak dan berada di posisi masing-masing.

Ae Seol menyerahkan mobil polisi mainan itu pada Letnan Lee. Ia segera mengambil posisi berdiri di atas atap mobil dan mengarahkan senapannya.

Letnan Lee melihat tiga rekannya dan juga anak-anak didiknya telah mengambil posisi yang tepat. Ia lalu menyalakan mobil polisi mainan dan melemparnya ke jalan.

Mobil polisi mainan itu berbunyi sangat nyaring. Meraung-raung.

Ae Seol mengeratkan pegangan senapannya. Saat itulah para koloni bermunculan.

"Omo ! Di sini sangat banyak !"

"Bersiap untuk menembak..."

"Letnan !"

"Mereka terus berdatangan..."

"Mulai menembak !" Letnan Lee memberi perintah.

Mereka mulai menembaki para koloni. Ada yang meleset, ada yang kena sasaran.

Ae Seol terus fokus menembaki para koloni. Semua tembakannya tepat sasaran.

"Aiiish... Bidikanku sangat buruk !" Tae Man mengeluh.

"Omo ! Bo Ra-ya ! Tolong aku ! Bo Ra-ya !" Ha Na terus menjerit kala melihat para koloni berdatangan.

Ae Seol yang mendengarnya berbalik badan dan menembaki para koloni yang merayap di atas bangunan.

"Bo Ra ! Urus sahabatmu !" Ae Seol kesal.

Bo Ra mendengarnya, ia berlari mendekati Ha Na, berdiri di sebelahnya.

"Berhenti menjerit seperti bocah, bantu kami tembak para koloni..."

"Aku tidak bisa... Aku ingin pulang..." Ha Na merengek.

"Shibal !" Ae Seol mengumpat. Ia terus menembaki para koloni yang masih berdatangan.

"Kopral Park, aku kehabisan amunisi !" Ae Seol berseru, ia melompat turun dari atap mobil.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang