Hidden talent

85 10 1
                                    

Setelah Chi Yeol pergi. Ae Seol memutuskan untuk pergi mandi. Ia mengambil handuk dan juga peralatan mandinya.

Na Ra melihatnya. "Mau mandi ? Ayo mandi bersama..." Ia tidak ragu mengatakannya karena Ae Seol pernah menginap di rumahnya.

"Hah ?" Sembilan teman malah melongo.

Ae Seol tersenyum, "Ayo !"

Setelah dua orang itu pergi, Yoo Jung berpandangan dengan delapan temannya.

"Mereka serius mandi bersama..."

"Apa itu seperti di sauna ?"

"Apa mereka saling melihat tubuh masing-masing..."

Bo Ra mendengus.

Sersan Seo datang ke asrama putri, menegur mereka karena belum mandi. Ia juga membawa jemuran pakaian dan diletakkan di tempat kosong.

"Kalian harus mencuci pakaian sendiri..."

Beberapa dari mereka mengeluh.

"Kalian mau poin penalti ?" Sersan Seo mengancam.

Mereka langsung diam. Sersan Seo lalu pergi.

"Aiiish... Sersan itu... Benar-benar..." Joon Hee mendengus.

Karena penasaran dengan isi loker milik Ae Seol, So Yeon membukanya dan melihat kaos serta celana tertata rapi. Di loker bawahnya ada beberapa buku pelajaran yang juga tertata.

"Seolroro benar-benar tidak membawa makeup..." So Yeon geleng-geleng kepala.

"Dia kan tomboi..." Yeon Joo menatap. Ia melihat kotak putih familiar yang tersimpan di loker. "Ae Seol membawa kotak P3K..."

"Mungkin buat jaga-jaga kalau dia terluka..." Yoo Jung menatap.

"Majja. Dia kan ceroboh..." Ha Na menatap.

"Bukannya Ae Seol membawa stok makanan ? Dimana dia menyimpannya ?" Soon Yi bertanya.

"Hei, tidak baik memeriksa barang orang lain..." Bo Ra menegur.

So Yeon kembali menutup loker Ae Seol. Ia duduk di ranjang milik gadis termuda. Matanya melihat sebuah buku yang tersimpan di bawah bantal.

So Yeon mengambilnya, diperhatikan buku itu. "Bo Ra, bukannya ini buku sketsa ?" tanyanya menatap.

Bo Ra yang mendengarnya, mendekat, melihat apa yang dipegang So Yeon. "Majja..."

"Sejak kapan Seolroro suka menggambar ?" So Yeon penasaran. Ia membuka buku sketsa itu dan langsung disuguhi oleh gambar sketsa yang luar biasa.

"Bo Ra, bukannya ini kamu ?" So Yeon menatap.

Bo Ra melihat dirinya dalam bentuk sketsa. "Bagaimana dia bisa menggambar sebagus itu ?"

"Apa kamu merasa tersaingi ?" So Yeon menatap.

"Ani..." Bo Ra menatap. "Coba lihat gambar yang lain ? Tadi aku lihat Ae Seol menggambar Bu Park..." katanya.

"Kamu memperhatikan Ae Seol di kelas ? Tumben..." Yoo Jung menatap Bo Ra dengan mata menyipit.

"Aiiish... Bukan hanya aku yang suka lihatin Ae Seol. Il Ha juga..." Bo Ra menatap.

"Kamu makin aneh, Bo Ra-ya, tidak seperti biasanya kamu lihatin Ae Seol..." Soon Yi menatap.

"Tapi kalau menurutku akhir-akhir ini Ae Seol juga bersikap aneh. Apa kalian tidak ingat sebelumnya Ae Seol selalu takut sama Bo Ra tapi kali ini Ae Seol selalu memberi perhatian pada Bo Ra, memberinya ucapan selamat ulang tahun, memberinya susu pisang— aku memergokinya meninggalkan susu pisang di kolong meja Bo Ra. Ae Seol memintaku untuk tidak memberitahu Bo Ra..." Yeon Joo bercerita.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang