Shelter Eight

59 8 1
                                    

Peleton Dua SMA Sung Jin pergi ke Penampungan yang diceritakan oleh Jae Won dan Ji Min. Setelah sampai di sana, pemandangan itu membuat mereka meringis.

"Apa yang terjadi ?"

"Apa para koloni menyerang mereka ?"

Ae Seol menatap sekeliling. Ia mengeratkan pegangan senapannya. Ada beberapa Bus dan mobil terparkir di sana. Terlihat mayat-mayat tergeletak di halaman.

"Tidak ada yang selamat ?"

"Ani..."

"Sodaejang..."

"Tidak ada tanda-tanda para koloni di sini. Aman..." Ae Seol memberitahu.

Letnan Lee berpandangan dengan tiga rekannya.

"Kalau begitu kita akan memeriksa ke dalam..." Letnan Lee menatap.

Mereka mengangguk. Di saat yang lain masuk ke dalam gedung. Ae Seol menatap sekelilingnya. Sepertinya ia mendengar dua suara asing yang datang dari halaman belakang gedung.

Memisahkan diri, Ae Seol segera pergi ke sumber suara dan ia melihat seorang pria menodongkan pistol ke arah seorang tentara yang berada di tanah berumput. Tanpa pikir panjang, Ae Seol langsung berlari dan DOR !

Suara tembakan mengejutkan semua orang yang ada di dalam gedung.

"Omo ! Siapa yang menembak !"

"Apa ada koloni ?"

"Young Shin !"

"Tidak ada..." Young Shin menatap Detektor Spheres yang ia pegang.

"Apa benda itu tidak berfungsi..."

Mereka semua ketakutan.

"Tunggu sebentar... Dimana Sodaejang !"

Semua orang mulai menyadari bahwa Ae Seol tidak bersama mereka.

Sementara itu, Ae Seol meringis karena telinga kanannya terkena tembakan. Hal ini mengingatkannya pada Bo Ra.

"Sialan ! Siapa kamu !" Pria itu menendang perut dan juga punggung gadis itu.

Ae Seol kesakitan kala sepatu boot hitam itu menendang perut dan punggungnya. Lalu Duak ! Ia mengerang kesakitan kala sepatu boot hitam itu mengenai hidungnya.

"Shibal !"

"Aku tidak pernah melihatmu— ah... Kamu dari SMA Sung Jin. No Ae Seol... Kamu gadis itu..."

Ae Seol menjerit kesakitan kala pria itu menjambak rambutnya dengan kasar.

Wanita yang ditolong oleh Ae Seol segera menolong gadis itu. "Lepaskan dia !" Ia memukul-mukul pria itu.

"Wanita sialan !" Pria itu marah dan menghempaskan tubuh Ae Seol ke tanah berumput. Ia memegang tangan wanita itu yang berniat memukulnya dan menampar wanita itu.

Ae Seol lalu melepas sepatunya dan memukuli pria itu. "Dasar brengsek !" Ia memukulnya bertubi-tubi.

Pria itu kesakitan dan memegang tangan Ae Seol dengan erat, membuat gadis itu kesakitan. Dilayangkannya sebuah tinju ke gadis itu.

Ae Seol menjerit kesakitan karena mata kirinya terkena bogem mentah. Wanita itu merangkak mendekati gadis muda itu.

Pria itu terus mengumpat. "KAPAN PERANG INI BERAKHIR !" Ia mengambil mengambil senapan milik Ae Seol dan mengarahkannya pada dua orang itu.

Pria itu siap menembak tapi seseorang menembaknya lebih dulu. Dua tembakan mengenai pria itu. Ae Seol melihat Letnan Lee bersama Sersan Won Bin datang.

"Ae Seol-ah..."

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang