Parents love

90 10 1
                                    

Ae Seol dan sepuluh teman perempuannya  kembali ke asrama. Semuanya tampak kelelahan dan berkeringat. Gadis paling muda membuka pintu asrama, masuk ke dalam.

Ae Seol membuka lemari loker, memasukkan senjatanya ke dalam. Na Ra dan Yoo Jung juga menyimpan senjata mereka.

Gadis berkacamata itu melihat delapan teman. Terlihat Yeon Joo, Ha Na, Bo Ra dan So Yeon duduk di kursi. Soon Yi, Joon Hee, So Yoon dan In Hye ada di ranjang mereka.

"Simpan senjata kalian. Jangan meletakkannya sembarangan.."

Tidak ada yang mempedulikannya.

"Gwenchana, Yoo Jungie. Biar aku saja. Mereka kelelahan..." Ae Seol menatap.

Yoo Jung menatap Ae Seol, gadis itu mengambil senjata-senjata milik delapan temannya dan menyimpan semuanya ke dalam lemari.

Ae Seol duduk di kursi, berhadapan dengan Bo Ra. Na Ra duduk di sebelahnya. Yoo Jung duduk di sebelah Na Ra.

"Aku sangat lelah..." In Hye berkata, kini ia duduk di sebelah So Yeon.

"Aku mau muntah..." Na Ra berkata.

"Aku merasa hampir mati sekarang.." Yoo Jung berkata.

"Aku sekarat..." Joon Hee berbaring di ranjangnya.

"Aku juga.." So Yoon menyahut.

"Aiiish... Aku juga sekarat..." Yeon Joo berkata.

"Nado. Aku sekarat karena tergila-gila pada Komandan Peleton. Dia benar-benar tipeku." kata So Yeon menatap.

"Bagaimana dengan Namja tampan di media sosial itu ?" Yeon Joo bertanya.

"Yeon Si Eun ? Dia belum dewasa. Masih kelas satu SMA..." So Yeon menatap.

Ae Seol menatap So Yeon. Nama itu tidak mungkin ada hubungannya dengan Yeon Bo Ra.

"Teman-teman, lihat. Lihat ruamku !" Ha Na memperlihatkan lengannya.

"Beginilah saat aku di bawah sinar matahari meski hanya sebentar..." tambahnya.

"Bagaimana denganku ?" So Yeon bertanya.

"Yeon Bo Ra, sudah kubilang. Lihat ini !" Seperti biasa Ha Na merengek pada sahabatnya.

"Astaga. Kamu berisik sekali. Aku hampir muntah, jadi diamlah..." Bo Ra pusing.

"Aiiish.. Bagaimana dengan wajahku ?" Ha Na yang kesal beralih pada So Yeon.

"Pakailah Tabir surya..." Ae Seol menatap.

"Kakiku sakit. Kenapa aku melakukan ini..." Soon Yi berkata. "Ini gila. Huwaaaa..."

"Astaga, yang benar saja, dia mulai lagi !" So Yoon mengerutu.

"Lee Soon Yi menangis lagi !" Joon Hee menutup telinganya.

Ae Seol berdiri dari kursinya, saat akan berjalan ke ranjangnya. Ia malah jatuh terduduk di lantai.

So Yeon melihatnya, "Seolroro, gwenchana ?"

Mereka semua melihat Ae Seol terduduk di lantai.

"Ae Seol-ah !"

"Gwenchana. Aku baik-baik saja. Kakiku mati rasa..." Ae Seol malah tertawa.

"Aiiish... Kami panik, kamu malah tertawa..." Yoo Jung geleng-geleng kepala.

Setelah kakinya tidak lagi mati rasa, Ae Seol bangun, berjalan menuju ranjangnya dan duduk. Ia mengambil Tote bag yang berisi camilan dari kedua orang tua Chi Yeol.

Ae Seol memeriksa apa saja yang ada di dalam Tote bag itu. Ia menemukan lima belas sachet bertuliskan Every Morning, yang diberi selotip bening dengan sebuah catatan.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang