Akhirnya Peleton Dua sampai di lapangan tembak. Di sana ada murid-murid dari SMA lain yang juga akan melakukan latihan menembak.
"Kelas 3-2 ! Berbaris di depan Sersan Peleton kalian !" Sersan Seo menatap.
"Peleton Dua, berbaris..." Letnan Lee menatap.
Sersan Won Bin berkeliling untuk menghitung anak-anak didiknya.
"Teman-teman, jangan berbicara ! Kalian akan terkejut nanti.." Ae Seol menatap.
"Mwoya ?"
"Apa maksudnya ?"
Saat itulah terdengar rentetan tembakan secara beruntun, mengejutkan mereka.
"Omo !" Yoo Jung dan teman-teman perempuannya terkejut, mereka semua berjongkok sambil menutup telinga masing-masing, kecuali Ae Seol.
Letnan Lee tersenyum kecil melihat keponakannya tetap berdiri saat mendengar suara tembakan.
"Kan aku sudah bilang tadi..." Ae Seol memutar bola matanya.
"Berdiri !"
"Astaga !"
•••
Ae Seol dan teman-temannya duduk menunggu giliran mereka untuk latihan menembak.
"Aiiish... Suara tembakan tadi sangat keras..." Woo Taek berkata.
"Majja. Aku hampir ngompol.." Soo Chul menatap.
Terdengar suara kentut bernada panjang. Mereka menatap Deok Joong.
"Aiiish... Kenapa kotoran tidak mau berhenti keluar..." Deok Joong mengeluh. Ia bergegas pergi ke kamar mandi yang ada di tempat itu.
Suara kentut terdengar lagi disertai dengan bau tak sedap.
"Aiiish..." Ae Seol menutup hidungnya.
•••
Semua murid kelas 3-2, SMA Sung Jin mulai memasuki area tembak. Kali ini partner Ae Seol adalah Yeon Bo Ra.
"Mulai dari mereka yang sudah siap, mulai menembak..." Letnan Lee berbicara dengan menggunakan megafon.
"Mulai menembak..."
Ae Seol membidik sebanyak tiga kali. Bo Ra melihat tembakan Ae Seol dan semuanya mengenai target.
"Omo !" Bo Ra tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Sebelah kiri aman. Sebelah kanan aman. Semua aman. Penembak, periksa target kalian..."
Ae Seol bangkit dari posisi tiarapnya. Ia menatap tangannya yang gemetar. Mengepalkan tangannya berusaha menghilangkan rasa gugup.
"Ae Seol-ah.. Gwenchana ?" Bo Ra mendekat.
Ae Seol menatap Bo Ra. "Ya..." jawabnya.
"Pipimu merah. Apa kamu baik-baik saja ?" Bo Ra menunjuk pada pipi Ae Seol. "Ini.."
"Oh... Ini. Tadi saat menembak. Sentakannya keras sekali. Sebaiknya kamu berhati-hati nanti..." Ae Seol berkata. Ia lalu pergi untuk memeriksa kertas target miliknya.
Bo Ra menatap Ae Seol yang bersama Sersan Won Bin.
•••
Waktu terus berjalan hingga semua Peleton Dua telah melakukan latihan menembak.
Mereka semua berkumpul, duduk lesehan menunggu Letnan Lee menilai hasil tembakan anak-anak didiknya.
"Peleton Dua, perhatian..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School : Save Friends [END]
Hayran Kurgu𝑁𝑜 𝐴𝑒 𝑆𝑒𝑜𝑙 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑏𝑎𝒉𝑤𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝒉𝑖𝑑𝑢𝑝𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑜𝑙𝑎 𝑈𝑛𝑔𝑢. 𝑁𝑜 𝐴𝑒 𝑆�...