False promises

106 12 2
                                    

Peleton Dua SMA Sung Jin berkumpul di sebuah ruangan. Mereka berbaris rapi mendengarkan pidato Letkol Yoon. Ae Seol berdiri paling depan.

"Kalian berhasil menyelesaikan misi kemarin. Berkat kalian, Penampungan Sembilan tidak diserang para koloni... Mereka sangat berterima kasih pada kalian..." Letkol Yoon menatap.

Young Soo mengangkat tangannya. "Jadi... Kami mendapat Poin ekstra ?" tanyanya menatap.

Il Ha yang mendengarnya jelas ingin memukul kepala Young Soo.

Letkol Yoon terdiam sejenak kemudian menjawab, "Ya..."

"Apa kami bisa kembali ke orang tua kami ?" Ha Na menatap.

Letkol Yoon tidak menjawab.

"Para koloni menguasai seluruh kota-kota besar. Karena itu kalian tidak bisa dipulangkan. Kami membutuhkan bantuan kalian..." katanya menatap.

Mereka berpandangan tidak percaya.

"Tapi saya bisa mengirim satu orang ke Penampungan..." Letkol Yoon menatap.

Mereka menatap Atasan Letnan Lee.

"Sodaejang, kamu akan berterima kasih padaku. Karena kamu akan bertemu dengan Nenekmu..." Letkol Yoon menatap.

Letnan Lee berpandangan dengan tiga rekannya. Yoo Jung berpandangan dengan teman-temannya.

Ae Seol menatap Letkol Yoon. "Kamsahamida, tapi saya menolak."

Mereka terkejut mendengar Ae Seol menolak.

"Ini satu-satunya tiket pergi ke Penampungan dan kamu menolaknya ?" Letkol Yoon menatap.

"Jika saya bisa menukar tiket itu maka saya akan melakukannya.." Ae Seol menatap.

"Maksudmu ?" Letkol Yoon bingung.

"Saya akan memberikan tiketku pada Yoo Ha Na..." Ae Seol menatap.

"Yoo Ha Na ? Yang mana orangnya ?" Letkol Yoon menatap.

Ha Na mengangkat tangannya. Letkol Yoon melihat gadis itu.

"Ah... Kamu yang selalu merengek minta dipulangkan.." Letkol Yoon menatap.

Ha Na tertunduk.

"Jika minta dipulangkan, kenapa kamu ikut pelatihan ?" Letkol Yoon menatap.

"Kupikir kami hanya berkemah..."

Letkol Yoon mencibir sinis.

"Di Seoul, banyak Induk Bola berjatuhan—"

"Jika banyak Induk Bola berjatuhan. Kenapa anda ada disini ?" Ae Seol memotong ucapan Letkol Yoon.

Letkol Yoon menatap Ae Seol. "Apa katamu ?"

"Seharusnya Anda ikut berperang di sana..." Ae Seol menatap.

"Ada Pasukan Cadangan Pelajar yang berperang di sana. Untuk apa saya pergi ke sana !" Letkol Yoon menatap.

Ae Seol menatap Letkol Yoon dengan tajam. "Mereka hanya anak-anak ! Begitu juga dengan kami. Anda dan orang-orang dewasa hanya duduk, menonton di belakang layar seenaknya merampas kebahagiaan kami ! Jika kami meninggal apa kalian mau bertanggung jawab penuh atas orang tua kami yang kehilangan anak-anak mereka. Siapa yang akan menjaga orang tua kami di masa tua mereka !"

Letkol Yoon terdiam.

Bo Ra terdiam, ia berpandangan dengan Chi Yeol, dilihatnya pemuda itu menghapus air matanya. Bo Ra ingat Ae Seol yang menjaga Ibunya.

"Poin ekstra untuk jaminan masuk Universitas..." Ae Seol mencibir. "Itu omong kosong..."

Mereka terkejut mendengarnya. Letkol Yoon mencabut pistolnya dan mengarahkannya pada Ae Seol. Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut. Yoo Jung dan teman-temannya mundur.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang