Nightmare again

63 9 1
                                    

Malam semakin larut, kini giliran Bo Ra yang melakukan jaga malam. Sedangkan untuk laki-laki, giliran Young Shin. Di dalam asrama putra, Chi Yeol tidak bisa tidur, memikirkan apa yang harus ia lakukan besok.

Besok adalah hari dimana Induk Bola berjatuhan dan menyerang sekolah.

Di dalam asrama putri, Ae Seol juga tidak bisa tidur. Ia mengingat seluruh kejadian yang terjadi di kehidupan sebelumnya saat Induk Bola menyerang sekolah.

Im Woo Taek dan Kim In Hye meninggal.

"Aku harus menyelamatkan mereka..." Ae Seol membatin.

"So Yeonnie juga terluka. Aku harus menjaganya..." tambahnya. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sangat memperhatikan Cha So Yeon.

Dengan pelan, Ae Seol memeriksa ranselnya, semua kebutuhan medis sudah ia siapkan.

Ae Seol merasakan pusing di kepalanya. Memaksanya untuk tidur. Hingga terbawa ke alam mimpi.

Ae Seol membuka matanya, melihat sekeliling. Bau amis menyapa indera penciumannya. Tubuh Ae Seol gemetaran karena ia berada di sebuah kelas tempat terjadinya pembantaian massal malam itu.

Ae Seol menggelengkan kepala. Ia berjalan keluar dari kelas itu. Sebuah cahaya ungu menyilaukan matanya. Ia mendongak melihat Bola Ungu besar itu ada di depannya.

Bola Ungu itu terbuka— alias memperlihatkan wujud aslinya gurita raksasa dengan banyak tentakel.

"Jangan lagi !" Ae Seol berjalan mundur. Jantungnya berdegup kencang.

Tentakel panjang itu terjulur mengincar tubuh gadis itu dan melilitnya. Ae Seol berusaha melepaskan diri.

Ae Seol ditarik kasar hingga masuk ke dalam Bola Ungu itu, matanya yang terpejam perlahan terbuka, melihat otak berwarna ungu.

Terlihat sulur keunguan terjulur ke arahnya dan masuk ke dalam telinganya. Mata Ae Seol membesar karena ia merasakan sulur itu juga mengincar otaknya.

Kilasan memori diperlihatkan dalam pikirannya. Ia melihat wajah Bu Park— tidak. Itu adalah wajah Ibunya.

"Namanya Ae Seol. Ae berarti cantik. Seol artinya salju. Jika digabungkan artinya secantik salju..."

"Itu namamu No Ae Seol..." Gadis itu mengeluarkan air mata, melihat memori dirinya bersama sang Ibu.

Kilasan memori terhenti dan Ae Seol merasakan sulur itu berusaha menguasai otaknya.

•••

"EOMMA !!!" Ae Seol terbangun dari tidurnya. Ia terengah-engah.

"Seol-ah !"

Ae Seol merasakan pelukan hangat membungkus tubuhnya. "Gwenchana..." Seseorang menenangkannya.

Dengan gemetar Ae Seol memeluk Na Ra yang memeluknya. Gadis berambut cokelat itu terus menepuk-nepuk punggungnya.

"Gwenchana... Kami ada di sini..." Na Ra berkata.

Ae Seol merasakan seseorang mengelus rambutnya. "Gwenchana, Bonnie ada di sini..."

Gadis paling muda melepas pelukannya. Ia merasakan ada yang keluar dari telinga kanannya dan saat tangan menyentuh telinganya, terlihat warna merah.

Na Ra segera melihat telinga kanan Ae Seol. "Telingamu mengeluarkan darah, Seol-ah !"

Bo Ra melihat telinga Ae Seol. "Kenapa telingamu mengeluarkan darah..." Ia panik.

Yeon Joo segera mendekati Ae Seol dan melihat keadaannya. "Kamu harus diobati. Ke Pusat Kesehatan, kajja !"

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang