Separated from family

103 8 1
                                    

Semua murid SMA Sung Jin dipulangkan lebih awal, karena para pasukan Tentara akan memasang persiapan untuk pelatihan militer besok.

Kelas sepuluh dan sebelas akan mengikuti kelas daring. Sedangkan kelas dua belas akan menginap di sekolah selama empat minggu.

Seperti biasa Ae Seol pulang bersama dua Kakak laki-lakinya. Saat ini mereka menyambangi sebuah supermarket, berbelanja untuk persiapan besok.

"Perkelahian tadi benar-benar bodoh..." Ae Seol berkata, sambil mengambil beberapa kebutuhan yang ia butuhkan ke dalam keranjang belanja.

"Haruskah aku beli ini ?" Ae Seol memegang sekaleng spam daging sapi.

Chi Yeol menatap adiknya. "Menu makanan tentara tidak begitu enak. Kurasa aku setuju..."

"Apa aku perlu membawa kimchi ?" Young Hoon menatap.

"Mereka punya kimchi tapi rasanya kurang enak. Apalagi sup itu... sangat hambar..." Ae Seol menggelengkan kepalanya kala ingat makan sup.

Chi Yeol terkekeh.

"Sudah selesai, kajja..."

Ketiganya pergi ke Kasir untuk membayar belanjaan.

•••

Saat sampai di rumah, Ae Seol menemukan Bibinya dan suaminya ada di sana, sedang berbicara dengan Neneknya.

"Ae Seol-ah..."

"Kami menunggumu..." Yang Hee menatap.

Ae Seol menatap ketiganya bergantian.

"Sini duduk..."

Ae Seol duduk di sebelah Neneknya, meletakkan plastik belanjaan.

"Kamu sudah belanja ?" Bu Park menatap.

"Ya, untuk dibawa besok..."

Bu Park berpandangan dengan suaminya.

"Kenapa ?" Ae Seol menatap.

"Ani. Tadinya kami ingin mengajakmu belanja. Tapi kamu sudah belanja.." Bu Park menatap.

"Samchon, bukannya Samchon ada di sekolah tadi ?"

Chun Ho menatap keponakannya. "Samchon ingin melihat apa saja barang-barang yang kamu bawa untuk besok..."

"Mwo ?"

"Kamu sama teman-temanmu pergi pelatihan militer. Para murid perempuan tidak punya waktu untuk dandan..."

"Ae Seol-ah, kamu tidak boleh membawa peralatan makeup..." Bu Park menatap.

"Aku tidak bawa itu. Barang-barang itu tidak berguna untukku. Lagipula aku tomboi, buat apa aku dandan..."

"Lalu apa yang kamu beli ?"

"Ini periksa saja..." Ae Seol menyerahkan plastik belanjaannya.

Bu Park memeriksa apa saja yang dibeli oleh keponakannya.

"Nasi instan untuk apa ?"

"Untuk berjaga-jaga, jika aku kelaparan dan tidak kebagian makanan..."

Bu Park menarik nafas menatap suaminya.

"Semuanya berguna... Boleh dibawa..." Chun Ho menatap.

"Gomawo..." Ae Seol menatap. Ia lalu mengambil formulir untuk ditandatangani.

"Siapa yang mau tanda tangan ?" Ae Seol menatap.

Kertas formulir dan pulpen diletakkan di depan ketiganya.

"Aku saja..." Bu Park berkata. Ia menandatangani formulir itu.

•••

Ae Seol memilih pakaian yang akan ia bawa. Ia memiliki kaos berlengan panjang dan juga celana training panjang. Satu jaket hitam. Tidak lupa seragam sekolah juga dibawa.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang