Pagi hari yang cerah, sinar matahari menerpa jendela Pusat Kesehatan, membuat gadis yang tertidur pulas terbangun.
Ae Seol terbangun, melihat Bu Park tertidur di sebelahnya. Ia ingat semalam dirinya meminta ditemani, meskipun Bu Park telah memilih tidur di kursi.
Ae Seol tetaplah Ae Seol ! Si gadis keras kepala.
"Imo, bangun sudah pagi..." Ae Seol membangunkannya dengan pelan.
Wanita cantik itu merasakan tepukan lembut di pipinya, membuka kelopak matanya. Melihat keponakannya. "Ae Seol-ah..."
•••
Letnan Lee dan Bu Park melihat Ae Seol diperiksa oleh salah satu tenaga medis. Setelah gadis itu dinyatakan baik-baik saja, tenaga medis itu undur diri.
"Bagaimana perasaanmu ? Jawab jujur..." Letnan Lee menatap.
"Aku baik-baik saja..." Ae Seol menatap.
Letnan Lee berpandangan dengan istrinya.
Ae Seol menatap keduanya, "Aku mau ikut belajar sama pelatihan juga..."
Bu Park menatap. "Izin beberapa hari... Sampai kamu sembuh..."
Ae Seol menggeleng. "Kumohon biarkan aku ikut. Aku tidak mau ketinggalan pelatihan."
"Aigoo... Kamu keras kepala..." Bu Park menatap.
"Sama sepertimu..." Letnan Lee menatap.
"Aiiish..." Bu Park memukul bahu suaminya.
Ae Seol terkikik, beginilah rasanya punya orang tua.
"Samchon, tolong. Biarkan aku ikut pelatihan..." Ae Seol menatap.
Letnan Lee menarik nafas. Ia menatap istrinya. Sekarang giliran Bu Park yang menarik nafas.
"Baiklah, jika ada bagian tubuhmu yang sakit, beritahu Imo atau Samchon..."
"Arraseo..."
"Ayo Imo antar kamu ke asrama. Teman-temanmu pasti sudah berada di kantin..." Bu Park menatap.
•••
Dengan bantuan Bu Park, Ae Seol mengenakan seragam sekolahnya. Ia memakai celana panjang training untuk menutupi lebam di sekitar kakinya.
Ae Seol juga menyiapkan sarapan sendiri dengan menu Tuna pedas. Ia juga membuatkan sarapan untuk Bibinya.
"Aku mau langsung ke kelas, Imo."
"Ayo..." Bu Park menatap. Ia membawa ransel milik keponakannya.
•••
Di kantin tampak ramai karena gosip yang beredar tentang jatuhnya Bola Ungu dan menghancurkan gimnasium.
"Jadi, suara keras itu adalah suara Bola jatuh ?" So Yoon menatap.
"Majja, Da Yeon memberitahuku..." Ha Na menatap.
"Aku juga dengar bahwa gimnasium hancur terkena Bola itu..." Yeon Joo berkata.
"Pasti hancur parah..." Joon Hee berkata.
"Jika itu menghancurkan gedung, aku yakin dampaknya besar..." In Hye berkata.
"Na Ra-ya, apa Ae Seol terluka karena Bola itu ?" Yoo Jung menatap.
"Apa ? Ae Seol terluka ?" Young Shin terkejut.
"Semalam Sersan Seo mengatakan Ae Seol mengalami kecelakaan..." So Yeon menatap.
"Apa Ae Seol baik-baik saja ?" Young Shin menatap.
"Hey, apa kamu mengkhawatirkan gadisku ?" Il Ha menatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School : Save Friends [END]
Fiksi Penggemar𝑁𝑜 𝐴𝑒 𝑆𝑒𝑜𝑙 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑏𝑎𝒉𝑤𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝒉𝑖𝑑𝑢𝑝𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑜𝑙𝑎 𝑈𝑛𝑔𝑢. 𝑁𝑜 𝐴𝑒 𝑆�...