Truk Satu terus melaju dengan kecepatan sedang. Jalanan terlihat sepi dan ada beberapa mobil di jalanan.
"Shibal ! Dimana Truk Dua ? Seolma— apa kita yang berhasil selamat..." Hee Rak bersuara.
"Mereka pasti selamat, mungkin Letnan Lee mengambil jalan pintas..." Ae Seol berkata.
"Aiiish... Shibal !" Hee Rak frustasi.
"Berhentilah mengeluh..." Ae Seol menatap.
"Apa Kamp itu aman ?" Soon Yi bertanya.
"Mungkin saja. Kita akan bertemu dengan tentara lain dan murid-murid dari sekolah lain..." Ae Seol menatap.
"Mereka semua mati. Murid-murid kelas tiga lainnya ?" Joon Hee berkata.
Ae Seol menarik nafas. "Jika mereka tidak melakukan pemberontakan. Kita masih aman di sekolah..." katanya.
Mereka menatap Ae Seol. Gadis yang ditatap balas menatap teman-temannya.
"Induk Bola sensitif terhadap suara. Suara bising itulah yang membuat beberapa Induk Bola berjatuhan. Seolah-olah mereka menemukan banyak mangsa..."
"Jadi kita harus tetap diam jika ingin selamat ?" So Yoon menatap.
"Ya. Jaga suara kalian..." Ae Seol menatap.
"Ini semua gara-gara Yoo Ha Na. Ngapain dia memberitahu Kim Da Yeon.." Soo Chul menatap.
"Majja..." Tae Man setuju.
"Ae Seol-ah, kamu terluka cukup banyak..." Yeon Joo menatap.
Mereka melihat Ae Seol yang memiliki banyak luka— tidak seperti mereka.
"Setelah kita sampai di Kamp, kamu akan segera diobati..." Young Shin menatap.
Ae Seol hanya mengangguk. Ia berpandangan dengan Chi Yeol.
"Aku merasa takut dan juga mengantuk..." Hee Rak berkata.
"Aku juga. Bisakah kita tidur sekarang ?" Tae Man menyahut, menyandarkan punggungnya.
"Apa kita aman tidur sebentar ?" So Yeon menatap.
"Aku akan memberitahu kalian jika situasinya tidak aman..." Ae Seol menatap.
"Ah.. telingamu bisa mendeteksi mereka..." Soo Chul menatap.
Truk Satu terus melaju melewati jalanan menuju Kamp Militer berada. Ae Seol menegakkan tubuhnya.
"Ani !" Ae Seol bergumam membuat teman-teman menatapnya.
"Wae ?"
"Jangan masuk terowongan ! Ada satu di sana !" Ae Seol memberitahu.
"Mwo !"
"Ahjussi !! Jangan lewat terowongan !"
Dua tentara di depan tidak mendengar. Truk Satu terus melaju hingga masuk ke dalam terowongan.
Mau tak mau, Ae Seol harus bersiap, memegang senapannya. "Kalian semua pegangan !"
Chi Yeol dan teman-temannya berpegangan dengan apapun, mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Setelah melaju keluar dari terowongan, Truk itu mengalami kecelakaan, berguling terbalik.
Ae Seol meringis kala kepalanya terbentur. Telinganya terus berdengung. Ia melihat Bola Ungu masuk ke dalam Truk. "Shibal !"
"Keluar ! Palli !" Ae Seol menyuruh teman-temannya untuk keluar dari Truk.
Mereka dibuat panik, segera keluar dari Truk dengan tergesa-gesa. Ae Seol menembak Alien Bola Ungu itu. Dor ! Ia menarik nafas lega kala berhasil menembaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School : Save Friends [END]
Fanfic𝑁𝑜 𝐴𝑒 𝑆𝑒𝑜𝑙 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑏𝑎𝒉𝑤𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝒉𝑖𝑑𝑢𝑝𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑜𝑙𝑎 𝑈𝑛𝑔𝑢. 𝑁𝑜 𝐴𝑒 𝑆�...