I can't leave my friends

72 10 1
                                    

Ae Seol pergi ke Pusat Kesehatan. Luka di dahinya sudah mulai sembuh. Memar di kakinya mulai memudar. Luka di lengannya terpaksa harus ditutupi dengan perban putih.

Bo Ra melihat Ae Seol yang baru saja masuk ke kelas, gadis muda itu mulai seperti So Yoon, seragamnya dibiarkan terbuka tidak dikancing.

Il Ha melihat Ae Seol, ia tersenyum melihat kaos yang dikenakan gadis itu, kemudian melihat kaosnya sendiri. Kaos mereka sama alias couple-an.

Na Ra mendongak dari novel yang ia baca, melihat penampilan sahabatnya. "Seol-ah, kenapa seragammu tidak dikancing ?"

"Panas..." katanya menatap Na Ra kemudian mengaduh kesakitan kala gadis berambut coklat itu mencubit perutnya.

Bo Ra mengawasi keduanya— mereka terlihat seperti pasangan. Jika Ae Seol tidak mengubah bentuk badannya, ia akan menganggap mereka sebaliknya.

"Unnie, boleh aku mendekati Bo Ra ?" Ae Seol menatap.

Na Ra menatap Ae Seol yang memasang puppy eyes. "Ya... Ya... Kamu boleh mendekatinya..." Ia mengizinkannya.

Ae Seol senang. "Gomawo. Na Ra Unnie is the best !"

"Seol-ah..."

"Ya ?"

"Poppo..."

"Poppo ?" Ae Seol menatap Na Ra. Bukan hal yang aneh menurutnya, karena di masa depan Na Ra selalu memberi ciuman di pipinya.

Ae Seol mendekatkan wajahnya di depan Na Ra dan gadis itu mencium pipinya. Setelah itu Ae Seol berjalan menuju tempat duduk gadis bermarga Yeon.

"Annyeong, Bo Ra..."

Bo Ra tersenyum tipis. Ia membiarkan Ae Seol duduk di atas mejanya.

"Ae Seol-ah..." Hee Rak memanggil.

Ae Seol menatap Hee Rak. "Wae ?"

"Setelah pelatihan selesai—" Hee Rak menatap. Ia melirik ke arah Il Ha.

Ae Seol mengangkat alisnya, menunggu Hee Rak melanjutkan ucapannya.

"Apa kamu mau jadi pacarku ?" Hee Rak menatap.

Semua orang yang mendengarnya terkejut. Hingga... DUAK ! Sebuah bantal leher menghantam wajah Woo Hee Rak. Lalu ada bantal leher lainnya yang juga menghantam wajah Hee Rak.

"Apa kamu mau mati, Shibal !" Il Ha berseru.

Semua murid laki-laki kecuali Chi Yeol, Young Hoon, Young Soo, Deok Joong dan Young Shin memukuli Hee Rak. Ae Seol malah tertawa sambil bertepuk tangan.

"Ae Seol-ah, jangan diterima, ya..." Woo Taek menatap.

"Wae ?"

"Dia tidak waras !"

"Bukannya kamu suka Yoo Ha Na, kenapa menembak Ae Seol..." Soo Chul menatap.

"Tahu tuh si Hee Rak. Nggak jelas..." Tae Man menatap. "Tidak seperti aku. Aku setia sama Yoo Jung..."

"Kalau begitu kenapa kamu ikut memukulku, Shibal !" Hee Rak menatap.

"Aiiish... Aku sudah menganggap Ae Seol adikku. Ya, kan ?" Tae Man menatap.

Ae Seol mengangguk-angguk. "Ya, Bang-gwi Oppa..."

"Hahahaha..." Mereka semua tertawa.

"Ae Seol-ah..." Tae Man menatap Ae Seol, dengan gemas ia mencubit pipinya.

"Oppa, hentikan. Appo !"

Tae Man iseng meletakkan lengannya di kepala Ae Seol.

"Wang Tae Man, singkirkan tanganmu..." Young Shin menatap.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang