AKU AKAN SERING UPLOAD DUA BAB
KALAU KALIAN VOTE
TYPO? KOREKSI AJA
🌷🌷🌷
_____________Panas siang mulai meredup, menandakan sore yang segera tiba. Mahesta, dengan langkah perlahan dan hati berdebar, ia pergi ke suatu tempat yang lama tak di kunjungi. Tempat itu adalah rumah hacker, teman masa kecilnya. Ia melangkah masuk ke dalam rumah itu, mengenang banyak momen masa lalu yang terlintas di pikirannya.
"Mahesta, lama tak jumpa. Apa kabar?" Suara familiar itu menyambutnya dengan hangat, membangkitkan kenangan indah masa kecil mereka.
"Baik, kamu sendiri gimana?" jawab Mahesta, mencoba menyembunyikan kegugupan di balik senyumnya.
Temannya tertawa kecil dan merentangkan tangannya, menunjukkan piagam-piagam yang tertata rapi di dinding. "Kamu tidak lihat usaha gue berhasil di sini," katanya dengan bangga. "Oh iya, lo kesini mau minta tolong apa?"
Mahesta menghela napas, mencoba merangkai kata yang tepat. "Kamu bisa tidak meriset video di akun Twitter seseorang?" Ia bertanya, suaranya penuh harap. Mahesta tahu hanya temannya ini yang bisa membantunya dengan masalah rumit ini.
"Gampang itu mah, mana link-nya?" balas temannya dengan penuh percaya diri. Namun, begitu melihat link yang diberikan Mahesta, ekspresi wajahnya berubah. "Woi, ini beneran video beginian?" katanya dengan nada terkejut, matanya membelalak.
"Itu video sudah dari tahun lalu, tetapi ada saja orang iseng yang memviralkan lagi," jelas Mahesta, suaranya sarat dengan kelelahan dan frustrasi.
Temannya mengernyitkan dahi, memandang Mahesta dengan curiga. "Setahu gue, lo kagak punya adik. Jangan-jangan itu cewek lo?" Ia bertanya, penasaran. "Kenapa lo suka dia? Dia sudah rusak."
Mahesta menatap temannya dengan pandangan yang tegas dan penuh keyakinan. "Saya tidak peduli dengan masa lalunya atau apa yang orang lain katakan tentang dia," ujarnya, suaranya penuh ketegasan.
Temannya mengangkat alis, tampak bingung dan penasaran. "Kenapa begitu? Apa yang membuat lo begitu yakin sama dia?"
Mahesta menarik napas dalam-dalam, seakan mencari kekuatan dari dalam dirinya. "Andara itu lebih dari sekadar video viral atau omongan orang. Dia punya hati yang baik, dan dia selalu ada saat saya butuh seseorang. Saya melihat sisi yang orang lain tidak lihat. saya tidak peduli dengan apa yang sudah terjadi, karena yang saya tahu, dia adalah orang yang berharga buat saya."
Temannya terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Mahesta. "Lo beneran serius sama cewek ini, ya?"
Mahesta mengangguk. "Serius. Saya mau bantu dia keluar dari masalah ini. Saya yakin dia bisa berubah dan kita bisa melewati ini bersama."
Sang hacker menghela napas, lalu tersenyum kecil. "Baiklah, kalau itu keputusan lo, gue akan bantu. Gue akan riset dan cari cara supaya video itu bisa di-take down. Tapi lo harus siap dengan segala kemungkinan yang ada."
Mahesta mengangguk lagi, kali ini dengan lebih mantap. "Thanks. Saya tahu ini tidak akan mudah, tapi Saya akan hadapi semuanya demi Andara."
Temannya menepuk bahu Mahesta dengan hangat. "Tenang aja, kita akan selesaikan ini."
Dengan semangat yang baru, mereka berdua mulai bekerja sama. Mahesta merasa lega memiliki teman yang mendukungnya, dan ia bertekad untuk melewati segala rintangan demi orang yang ia cintai.
****
Andara duduk di depan televisi, menatap layar tanpa benar-benar memperhatikannya. Dengan gerakan perlahan, dia mengambil handphone dan membuka aplikasi Twitter. Mata cokelatnya membulat terkejut saat menyadari semua videonya telah lenyap seperti kabut pagi yang tersapu matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED ENCHANTMENT
Jugendliteratur-Andai masalah semudah yupi untuk ditelan. Andara Lova Gaurika, gadis remaja dikepung ribuan masalah yang mengalir dari masa lalu dan masa kini, seperti ombak yang tak pernah berhenti menghempas. Mahesta Kastara Adiwangsa, seorang pria yang dibenci...