SEBELUM BACA VOTE DULU
SELAMAT MEMBACA
💗💗
___________Leo menunduk terdiam di sofa, hatinya terasa berat dan pikirannya penuh dengan kebingungan. Andara berdiri di hadapannya, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. Ketika Andara memberitahunya tentang berita yang menghebohkan itu, Leo benar-benar terkejut. Dia tidak tahu apa-apa karena handphonenya lowbat sejak pagi, terputus dari semua informasi yang sedang terjadi.
"Kenapa video itu bisa tersebar lagi setelah bertahun-tahun?" tanya Leo, suaranya bergetar, mencoba mencari penjelasan di tengah kepanikan yang melanda.
"Mana gue tahu, anjing," balas Andara dengan nada marah dan frustrasi. "Gue takut dikeluarin dari sekolah kalau sampai kepala sekolah tahu," lanjutnya, suaranya memecah keheningan ruangan itu, menggambarkan ketakutan yang merasuki dirinya.
Leo mengangkat wajahnya, tatapannya penuh kekhawatiran. Dia dan Andara duduk dalam diam, keduanya merasa pusing dan tak tahu lagi cara menghadapi semua ini. Setiap detik yang berlalu terasa begitu lambat, menambah berat beban di pundak mereka.
Di sisi lain, Mahesta sedang menatap layar ponselnya dengan mata terbelalak. Sosial medianya penuh dengan berita viral tentang Andara. Tanpa berpikir panjang, dia berlari menuju unit Andara, napasnya memburu karena cemas. Sesampainya di sana, dia membuka pintu dengan cepat, memasuki unit Andara tanpa ragu.
"Andara, are you okay?" tanya Mahesta dengan nada khawatir, napasnya masih tersengal-sengal karena berlari. Wajahnya menunjukkan betapa cemasnya dia akan kondisi Andara.
"Pake nanya," balas Andara dengan sewot, matanya menatap tajam pada Mahesta. "Lo jangan mentang-mentang yang punya apartemen, bisa masuk seenaknya di unit gue," tambahnya, suaranya penuh dengan kekecewaan dan kemarahan.
Leo, yang masih duduk di sofa, menatap Mahesta dengan kebingungan. "Kok lo bisa masuk?" tanyanya, mencoba memahami situasi yang sedang terjadi.
"Dia tau sandi pintu unit gue," sahut Andara cepat, suaranya terdengar tenang namun ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan.
"Sedekat itu kah kalian?" tanya Leo, tatapannya beralih dari Andara ke Mahesta, mencoba memahami hubungan yang sebenarnya antara mereka.
Andara dan Mahesta saling bertatapan sejenak, mata mereka berbicara dalam diam. Ada ketegangan yang tak terucap di antara mereka, sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Enggak," jawab Andara tegas, matanya tajam menatap Mahesta, seolah menantang jawabannya.
"Iya," jawab Mahesta di saat yang sama, membuat Andara melotot padanya dengan sinis, kemarahan dan kebingungan bercampur aduk di wajahnya.
"Enggak, gue sudah anggap dia sebagai kakak gue sendiri," ucap Andara kepada Leo, mencoba menutupi ketegangan yang ada. Namun, dalam hatinya, dia tahu bahwa dia sedang berbohong, mencoba melindungi dirinya sendiri dari kenyataan yang lebih rumit.
"Jadi gimana ini, video kita, Leo?" ucap Andara, mencoba mengalihkan pembicaraan. Suaranya terdengar gemetar, penuh kecemasan dan kekhawatiran yang tak bisa disembunyikan.
Andara mengalihkan pembicaraan dengan pertanyaan itu, mencoba mengalihkan perasaan kacau di dalam dirinya.
"Andara, saya bisa menghubungi orang untuk meriset semua video kamu yang viral di Twitter itu," kata Mahesta, suaranya penuh keyakinan. Dia ingin membantu Andara dengan cara apa pun yang dia bisa.
Andara menatap Mahesta dengan mata penuh harap. Namun, kekhawatirannya belum hilang. "Video di situnya bisa dihapus, terus kalau seumpamanya mereka sudah ngesave videonya gimana?" tanyanya, rasa takut merayapi suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED ENCHANTMENT
Fiksi Remaja-Andai masalah semudah yupi untuk ditelan. Andara Lova Gaurika, gadis remaja dikepung ribuan masalah yang mengalir dari masa lalu dan masa kini, seperti ombak yang tak pernah berhenti menghempas. Mahesta Kastara Adiwangsa, seorang pria yang dibenci...