1. Pheromones.

14.3K 1.1K 65
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Jake dengan perlahan kembali masuk ke gaming house tempat dia tinggal kurang lebih hampir satu tahun lebih ini.

Sebenarnya dia percaya tidak akan ada kesenjangan sama sekali jika para anggotanya tau jika dia adalah seorang omega.

Mengingat anggota timnya juga bukan di dominasi oleh alpha, namun ada omega dan beta juga.

Jadi dia akan aman selama dengan mereka.

Tapi tetap saja Jake dari tadi hanya memikirkan tentang dirinya yang merupakan seorang omega.

Mau melihat hasil kertas tersebut saja, hasilnya tidak akan berubah sama sekali.

Dia adalah seorang omega dan itu mutlak.

"Jake?"

Jake melirik kearah salah satu anggota timnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Ya?"

"Ada apa denganmu?" tanyanya sambil berjalan mendekat kepada Jake yang matanya tampak bengkak itu.

Apakah Jake baru saja berantem? Tapi Jake mau berantem sama siapa?

Lalu dia tiba-tiba berpikir, apakah Jake baru saja habis menangis?

Terlebih kertas apa yang ada di tangan Jake coba? Tangannya segera merampas kertas di tangan temannya itu dan Jake hanya membiarkan cowok di depannya itu memeriksa hasil kertas di tangannya.

Matanya langsung terbelalak ketika melihat hasil secondary gender milik Jake.

"Kamu adalah omega?"

"Seperti yang kamu lihat," balas Jake yang melempar tubuhnya ke sofa sambil menyembunyikan mukanya di balik bantal sofa.

Sedangkan temannya itu masih membaca sampai selesai kertas di tangannya.

"Tidak apa-apa, Jake. Menjadi omega tidak seburuk itu," balasnya sambil duduk di sofa yang tidak terhalangi oleh tubuh Jake.

Jake ketika mendengar itu cuma bisa diam saja, temannya jelas tidak akan merasakan apa-apa mengingat dia adalah seorang beta.

"Lagipula dadakan sekali coba kamu tiba-tiba memeriksa secondary gender, emangnya apa yang membuatmu langsung ke rumah sakit?"

"Aku tiba-tiba bisa mencium feromon seorang alpha di sekolahku."

Jake bangkit dari tidurannya dan duduk di sebelah temannya itu.

"Feromon alpha?"

"Ya."

"Lebih tepatnya feromon milik Park Sunghoon," lanjut Jake yang membuat temannya tambah bingung.

Hampir saja melupakan jika anggota tim rival mereka itu ada yang satu sekolahan dengan Jake.

Dan Park Sunghoon yang disebut oleh Jake tadi adalah seorang rookie, dia baru beberapa bulan terakhir masuk ke dunia pro player dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari publik.

Sunghoon yang terkenal dengan julukan pangeran es karena selalu diam ketika merespon sesuatu.

Dia dipuji saja hanya diam, ketika cowok itu pernah mengalahkan tim mereka saja, Sunghoon reaksinya hanya diam aja dan tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Ekspresi yang ditunjukkan oleh Sunghoon mungkin, dia hanya mau pulang saja dari stage.

"Emangnya feromon dia beraroma apa?"

Jake menatap sebal temannya itu, kenapa dia malah penasaran dengan feromon milik Sunghoon coba.

"Citrus yang menyegarkan."

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang