14. Morning.

8.7K 805 90
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

Bjir mana komentarnya woi, kenapa sepi banget, padahal kemarin sudah dikasih double up:)

***
Hari senin kembali tiba dengan Jake yang sudah berada di gaming house setelah diantar oleh kedua kakaknya kemarin malam.

Sekarang Jake sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, dia bisa melihat ada susu yang diletakkan ke hadapannya saat ini oleh Jaeho.

Jaeho kemarin banyak sekali mendengar perkataan kedua kakaknya yang meminta omega itu untuk mengawasi Jake selama dia berada disini.

"Tapi kamu baik-baik saja kan, Jake?"

Jake tadi terbangun dari tidurnya dan langsung kabur ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Morning sickness, tentu saja itu mengejutkan yang lainnya juga termasuk Jaeho yang sudah bangun tadi langsung menghampiri Jake.

"Iya, aku baik-baik saja," balas Jake sambil menyesap susu hangat yang dibuatkan oleh Jaeho barusan.

Lalu dia bisa melihat Shin yang tampak masih ingin tidur, cowok itu tadi bahkan ditarik paksa oleh Jaeho agar bangun dan mandi karena mereka harus segera pergi ke sekolah.

Setelah selesai sarapan dan menghabiskan susu yang dibuatkan oleh Jaeho tadi, akhirnya Jake segera berangkat pergi ke sekolah dengan Shin di antar oleh sopir.

Tujuannya jelas ke sekolahan Shin dulu, baru ke sekolahan Jake.

Mereka berdua memang berbeda tempat sekolah.

"Mau sampai kamu tidur begitu?"

"Ngantuk banget, sialan emang kak Hyunbin mengajakku bergadang main game sampai jam 2 pagi, dia enak kuliahnya siang, lah aku."

"Bukannya bisa menolak?"

"Mana bisa, dia terus memaksaku agar tetap bermain dengannya, dia mau mengejar top global."

Jake hanya bisa tersenyum kecil mendengar perkataan dari Shin barusan.

Akhirnya mobil ini berhenti tepat di gerbang sekolahan Shin.

"Aku pergi duluan, Jake."

"Ya, semangat belajarnya."

Shin hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan keluar dari mobil masuk ke dalam gerbang sekolahnya itu.

Mobil ini kembali berjalan menuju ke sekolahan Jake.

Jake memainkan handphonenya, baru juga main sebentar, dia kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya.

Sial, tidak biasanya dia mual main handphone di dalam mobil.

Setelah ketahuan hamil, Jake memang tampak jauh lebih sensitif dengan kegiatan yang biasa dia lakukan.

Aneh memang, efek hamil juga mungkin.

Dia tidak bisa bertanya ke siapa-siapa mengingat tidak ada orang yang pernah hamil di sekitarnya.

Tidak lama kemudian, mobil ini kembali berhenti di gerbang sekolahan Jake.

"Makasih, pak."

Jake segera turun dari mobil tersebut dan segera berjalan menuju ke gedung sekolahannya.

Dia mengeluarkan kembali handphonenya dan ini jauh lebih nyaman.

Tidak usah pedulikan foto dia dan Sunghoon yang tersebar kemana-mana itu, apalagi rata-rata komentarnya mempertanyakan posisi tangan Sunghoon yang memeluk Jake dari belakang itu.

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang