EP5 : Plan.

4.2K 391 19
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Beberapa Minggu setelah mengetahui hubungan antara kakaknya dan Jaeho, Jake tidak mendapatkan informasi apapun lagi.

Dirinya juga belum terlalu aktif di dunia e-sportnya dan juga belum kembali ke gaming house.

Namun Jake yakin kakaknya pasti melakukan sesuatu yang jelas bukan tindakan gila, Jake hapal kelakuan kakaknya itu.

Sekarang dia sedang tiduran di sofa dengan membiarkan Yunseo yang sedang berjalan kesana kesini memamerkan mainannya ke Jake.

Orang tua Sunghoon baru saja kembali dari luar negeri dan jelas mereka memberikan banyak sekali mainan ke cucu mereka itu.

Ternyata ayah Sunghoon bisa menjadi penyayang juga ya kalau sudah berada di dekat cucunya.

Dia pikir akan mengerikan ternyata tidak sama sekali, laki-laki paruh baya itu sungguh sangat sayang dengan Yunseo.

"Papamu masih kuliah sih, jadi Yunseo main dengan mama saja, ok?"

Yunseo hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dia tentu juga mana paham dengan ucapan Jake.

Jake bangkit dari tidurannya dan mulai memperhatikan mainan anaknya itu.

Untungnya di kehamilan kedua ini, dirinya tidak mengalami kesulitan seperti kehamilannya yang pertama, makanya Jake bebas beraktivitas apapun.

Karena dia tidak punya kelas maka dia akan menemani Yunseo satu hari penuh sambil menunggu suaminya pulang dari kuliah.

Jake kembali memperhatikan kotak mainan di tangannya, masih ada label harganya lho, mana harganya gak main-main lagi.

Karena keluarga mereka sama-sama berada jadi mengeluarkan uang hanya untuk membeli mainan bukanlah sebuah masalah sama sekali.

Dirinya masih fokus ke beberapa kotak mainan lainnya sebelum dia terlonjak kaget akibat suara besar yang baru saja muncul di dekatnya.

"Astaga."

Jake menoleh kearah asal suara tersebut dan langsung bangkit berdiri menjauhkan anaknya dari pecahan vas yang terjatuh ke lantai itu.

Jelas itu ulah siapa lagi kalau bukan ulah anaknya sendiri.

Yunseo menoleh kearah mamanya, diam sebelum berakhir menangis membuat Jake menggeleng pelan.

"Sayang tidak kenapa-kenapa kan? Sini mama periksa, ada luka gak?" tanya Jake yang alih-alih marah malah memperhatikan Yunseo dulu.

Dia memeriksa tangan dan kaki anaknya itu, siapa tau terluka akibat pecahan vas tadi namun tidak ada luka sama sekali.

Jake merasa lega sendiri, dia mengusap lembut kepala anaknya yang masih menangis di pelukannya itu.

"Kenapa menangis sih? Padahal mama tidak marah sama sekali," ucap Jake yang menenangkan anaknya itu.

Ya namanya juga anak kecil, dia pasti merasa jika Jake akan marah padahal kenyataannya tidak sama sekali.

"Sudah berhenti menangis, mau mama buatkan susu?"

Seketika Yunseo terdiam dari menangisnya ketika mendengar kata susu yang keluar dari mulut Jake.

"Susu?"

"Iya."

Jake seketika tertawa ketika merasakan tangan kecil anaknya itu malah terarah ke dadanya.

"Bukan susu disini, sebentar mama buatkan dulu."

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang