15. Sick.

9.3K 806 78
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Karena bawaan hamil juga, Jake suka sekali mengantuk di tengah pelajaran, kadang dia sampai di tegur oleh guru karena hampir tertidur di kelas.

Tidak biasanya sekali, Jake itu kan selalu juara kelas, lalu mendadak dia malah menjadi seperti ini.

Ya orang-orang mana tau kalau Jake aslinya sedang hamil, Minjae saja tidak tau, jadi Jake mana mungkin membiarkan yang lainnya juga tau soal apa yang sebenarnya terjadi kepada Jake.

Anak-anak kelasnya pada berpikir mungkin Jake mengantuk karena harus melakukan scrim sampai tengah malam untuk kebutuhan turnamen.

Untung saja dia punya alibi itu, jadi gak terlalu aneh jika dia selalu mengantuk di kelas.

Sekarang sudah hari jumat lagi dan waktunya apa? Jelas sekali, dia akan kembali fokus ke turnamen.

Hari ini dia tidak punya pertandingan sama sekali, pada hari sabtu dan minggu baru dia memiliki jadwal bertanding.

Beda dengan tim Death Wish yang akan bertanding dari hari jumat, sabtu, dan minggu.

"Mereka enggak gila apa ya akan bertanding secara berturut-turut begitu? Walaupun kuat juga, performa mereka juga kan bisa saja menurun," ucap Shin sambil tiduran di sofa sambil menonton pertandingan yang akan segera dimulai.

Sekarang sedang melakukan draft pick, semua anggotanya pada berada di ruang tamu untuk menonton pertandingan tim Death Wish itu.

Jake hanya memperhatikan saja, dia juga akan fokus menonton pertandingan tersebut mengingat besok nanti dia akan bertanding melawan tim Death Wish.

Leg kedua sudah berjalan dari minggu kemarin dan tim Battle Hawks harus membalas dendam atas kehilangan poin dari tim Death Wish.

Harapan mereka tentu saja seperti itu, mana mungkin mereka mau kalah lagi dan harus berakhir tetap di posisi kedua.

Karena yang menguasai klasemen saat ini adalah tim Death Wish tanpa pernah mengalami kekalahan sama sekali.

Baru diurutan kedua ada tim Battle Hawks yang pernah kalah sekali itupun karena dikalahkan oleh tim Death Wish, mereka benar-benar rival abadi bukan?

"Kita harus menghapal terus pergerakan permainan dari tim Death Wish."

"Bukankah kita selalu melakukannya, tapi buktinya tim mereka selalu saja merubah gaya permainan mereka saat melawan tim kita ataupun tim lainnya, benar-benar tidak bisa terbaca sama sekali."

"Memang sih, makanya kita harus melakukan sesuatu misal mengunci pergerakan Sunghoon agar dia tidak bisa melakukan snowball."

"Percuma, tim Hurricane kemarin semua playernya mengunci pergerakan Sunghoon? Tapi buktinya apa? Dia tetap berhasil bebas dan melakukan snowball."

Bukannya fokus dengan draft pick yang terjadi, Hyunbin, Taewoo, dan Jaeho malah sibuk berdebat soal rencana untuk mengalahkan tim Death Wish.

"Suruh Jake mencium pipi Sunghoon saja biar dia mengalah, kenapa dibawa susah sih," sahut Shin yang membuat Jake langsung melempar bantal kearah temannya itu.

Kenapa ujung-ujungnya jadi kesitu padahal ketiganya sedang serius membahas cara mengalahkan Sunghoon.

"Bisa saja sih, tapi itu artinya kita tidak punya usaha sekali."

"Tidak usah terpengaruh atas ucapan Shin, kak," sahut Jake yang membuat ketiga orang tersebut cuma bisa menggeleng pelan.

Mereka juga tau kalau Shin aslinya cuma bercanda saja.

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang