Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komen ya, komen jangan lupa.
Mulai dari part ini, aku gak tau ya update book ini bakalan lancar atau enggak, karena aku sudah mulai sibuk, tapi doain aja bisa update kayak biasa ya:)
***
Jake memperhatikan ibu dan ayah Sunghoon yang duduk berhadapan dengannya di meja makan kali ini.Sunghoon duduk di sebelahnya sih, untungnya begitu jika tidak Jake bakalan super canggung walaupun sekarang dia sudah canggung sekali.
Lagipula bagaimana bisa mereka pulang ketika Jake ada disini.
Jake mencoba untuk menyembunyikan tanda di lehernya, namun mana mungkin bisa sih, soalnya di kamar Sunghoon tidak ada apa-apa.
"Dimakan Jake, lagipula bagaimana kondisimu? Baik-baik saja kan?"
"Ah iya tante, Jake baik-baik saja," balas Jake dengan cepat sambil mencoba untuk memulai menyantap makanan yang ada di hadapannya.
Dia itu gak terlalu canggung sama ibu pacarnya, tapi dia canggung sama ayah Sunghoon.
Soalnya laki-laki paruh baya itu belum mengatakan apapun saat ini kepadanya, apakah dia marah ya setelah tau kalau Jake dan Sunghoon sekarang menjadi sepasang mate?
Otak Jake memang suka sekali memikirkan hal yang bahkan tidak ada gunanya sama sekali, kebanyakan nonton drama sepertinya.
"Makanannya sesuai dengan keinginanmu? Kalau tidak sesuai kamu bisa meminta pelayan memasak makanan yang lain."
Jake seketika melirik kearah ayah pacarnya yang baru saja membuka pembicaraan dan langsung menanyakan soal tersebut ke Jake.
"Ah tidak, Jake suka makanannya, makasih om," balas Jake langsung membuat Sunghoon yang duduk di sebelahnya itu tampak mau ketawa melihat reaksi yang dibuat oleh Jake saat ini.
"Tidak perlu canggung Jake."
Jake mendadak cuma bisa tersenyum kecil ke ayah pacarnya itu, ketika dia bilang begitu maka Jake semakin merasa canggung.
Sehabis makan malam tadi, Jake berpikir untuk segera pulang namun batal mengingat dia juga sendirian di rumah, ya ada pelayannya sih.
Namun tetap saja rasanya gak enak, makanya dia menerima tawaran dari orang tua Sunghoon untuk membuatnya menginap saja disini.
Sekarang disini lah Jake berada di kamar Sunghoon dengan memperhatikan Sunghoon yang sedang membuka sesuatu di layar komputer.
"Apa yang kamu lakukan coba? Apakah ada tugas sekolah?" tanya Jake sambil berdiri di sebelah Sunghoon yang fokus dengan layar komputernya.
"Tidak, aku sebelumnya pernah membuat janji dengan penggemarku untuk melakukan live, namun karena terhalang oleh jadwal rut maka aku mengundurnya, karena kondisiku baik-baik saja makanya aku akan melakukannya sekarang," balas Sunghoon yang menyuruh Jake untuk duduk di sebelahnya.
Jake mengikuti apa yang disuruh oleh Sunghoon.
Sebenarnya Jake juga mempunyai akun sendiri, namun sayangnya dia jarang melakukan live sampai sering ditanyain mulu oleh penggemarnya.
Padahal kalau Jake live pasti penontonnya ada banyak, yang akan mengajaknya bermain juga ada banyak sekali.
Hampir semua tim di turnamen berteman dengan Jake di game tersebut, kecuali Dongmin sialan itu.
Jake merasa puas sekali melihat muka badmood Dongmin yang tersebar kemana-mana, mampus dia.
Namun dia aslinya tidak punya masalah dengan anggota tim Mavericks yang lain sih, dia hanya bermasalah dengan Dongmin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiction -sungjake✔
أدب الهواةJake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus mendekatkan dirinya kepada Park Sunghoon yang merupakan rival dari timnya sendiri. #1 in sunghoon |...