EP1 : Letter.

4.8K 467 63
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Sunghoon menggendong tubuh anaknya itu berjalan ke pinggir agar Yunseo tidak kepanasan akibat cahaya matahari yang lumayan terik pada hari ini.

Bayi kecil itu lebih jelasnya ikut pergi ke kampus dengan Sunghoon, soalnya dia merasa kasihan dengan bayinya yang selalu dititipkan ke orang tuanya atau tidak ke mertuanya akibat ulah dia dan Jake yang sibuk kuliah.

Eh sebenarnya hanya Sunghoon sih yang sibuk kuliah, karena Jake kan masih masa-masa ospek.

Tadi sebelum pergi untuk ospek saja, Jake ngomel-ngomel karena disuruh buat tugas untuk menulis surat cinta ke senior mereka yang bertugas di ospek kali ini.

Jelas surat cinta yang Jake buat tentu saja jelas berakhir kepada tangan siapa.

Tentunya siapa lagi kalau bukan ke Sunghoon.

Dia lalu duduk membiarkan Yunseo duduk diatas meja di hadapannya dengan memegang botol susu ditangannya.

"Sebentar sayang, papa mau baca surat buatan mamamu dulu," ucap Sunghoon saat meletakkan tubuh anaknya ke meja itu lalu dia segera membuka surat dari Jake.

Sebenarnya Sunghoon jelas menerima banyak surat dari adik tingkatnya, namun dia sudah singkirkan semua, tidak niat buat dibaca juga sih walaupun kata Jake tadi saat memberikan surat ke dirinya, dia berkata jangan dibuat karena Jake mau baca surat-surat tersebut dulu.

Ya tidak masalah sih, palingan nanti Jake sendiri yang ngambek saat baca surat cinta dari adik tingkatnya itu.

Baiklah lupakan surat cinta dari adik tingkatnya dan Sunghoon sudah bersiap membaca isi surat cinta dari istrinya.

Sunghoon tidak berharap banyak sih, jelas sekali isinya pasti gak jelas.

Lagipula ketika Jake membuatnya, omega itu menulis dengan terburu-buru agar tidak telat ketika datang kesini.

Mata Sunghoon melihat surat tersebut yang hanya tertulis beberapa baris kalimat saja.

Dan saat dibaca, Sunghoon jelas tau kalau dia gak boleh banyak berharap dari istrinya itu, karena isinya beneran gak jelas sama sekali.

Kamu makan apa sih sampai bisa tampan begitu? Muak gak jadi tampan? Jangan muak ya, soalnya aku aja gak muak melihat mukamu, untung aja kamu milikku jadi aku selalu buat melihat mukamu secara pribadi, love you papa.

Dibandingkan surat cinta, ini lebih kelihatan seperti surat berisikan gombalan sih.

Walaupun begitu tetap saja surat ini berhasil membuat Sunghoon tersenyum dan segera melipat kembali surat tersebut lalu mulai memperhatikan Yunseo yang matanya juga bertatapan langsung dengan mata Sunghoon.

"Baiklah, apakah bayi kecil papa masih lapar?" tanya Sunghoon sambil mencari sesuatu di balik tas kecil milik Yunseo yang jelas harus dia bawa selama merawat bayi tersebut.

Seingatnya Jake meletakkan biskuit ke dalam tas ini, makanya dia mau ambil dan berikan ke bayinya itu.

Sunghoon lalu meraih biskuit tersebut dan memberikannya kepada Yunseo yang menyambut senang biskuit dari tangan papanya.

Mata Sunghoon bisa melihat Yunseo yang mengigit dengan perlahan biskuit tersebut dengan pipinya yang terus bergoyang akibat mengunyah biskuit.

Pipi bayi memang selalu menarik untuk di tonton ya, apalagi pipi Yunseo tampak memerah dan itu imut sekali, bukan karena sedang sakit ataupun kedinginan, tapi karena pipi bayi memang selalu begitu.

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang