6. Kiss.

13.5K 1.1K 164
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Jake hanya mengikuti langkah kaki maminya yang baru saja memasuki rumah di depannya itu.

Rumah mewah, ya wajar sih, teman-teman maminya itu pasti semuanya sosialita.

Jake mau berharap apa? Maminya mengajak dirinya ke rumah yang biasa aja? Mana mungkin sih.

Ketika baru masuk ke rumah ini, Jake merasa jika dia akan baik-baik saja, karena rata-rata yang berada di rumah ini pasti adalah omega.

Jadi sesama omega dirinya tidak mungkin terpengaruh oleh feromon dari omega lainnya.

Jake seketika merasa lega, dia terus mengikuti langkah kaki maminya itu yang baru masuk saja sudah disapa oleh banyak orang.

"Astaga, ini anakmu?"

Maminya tampak tersenyum bangga sambil memamerkan Jake ke teman-temannya itu.

Sudah dibilang, Jake itu adalah pro player terkenal jadi dia jelas selalu muncul di sosial media manapun, tapi rada aneh juga sih sampai bisa diketahui oleh orang-orang seusia maminya.

Bibir Jake langsung tersenyum kepada teman-teman maminya, dia jelas mana mungkin mau kesan buruk kepada orang-orang yang jelas tidak mungkin akan selalu di temui dirinya.

Namun apa salahnya memberikan kesan yang baik?

"Anakku penggemar anakmu tau, dia selalu menonton live streaming milik Jake, eh benarkan namanya Jake?"

"Iya, tante, saya Jake," balas Jake masih sambil tersenyum, dia merasa senang mendengar ada banyak orang yang menyukai dirinya.

Belum apa-apa Jake sudah di serbu oleh para ibu-ibu di sekitarnya itu, mereka rata-rata berkata jika anak mereka adalah penggemar Jake.

Maka dari itu Jake benar-benar seperti membuat acara fan meeting gratis dan berbagi tanda tangannya secara sukarela.

"Kita bisa lanjut lagi nanti, tidak enak sama tuan rumah," tegur maminya membuat teman-temannya itu setuju dan mulai membubarkan diri dari hadapan Jake dan maminya.

Jake cuma bisa menggelengkan kepalanya, kenapa dia malah jadi diserbu gitu.

Lagipula bagaimana bisa para ibu-ibu itu membawa pena dan kertas coba? Apakah mereka sudah berencana melakukan hal itu sebelum hadir kesini?

"Aku pikir kenapa tadi lumayan heboh disini."

"Maaf ya, anakku tadi membuat sedikit kehebohan tadi."

Mata Jake melirik kearah wanita paruh baya yang seusia dengan maminya itu, dia bisa melihat wanita itu tersenyum manis kepadanya dan dibalas dengan senyuman juga oleh Jake secara langsung.

Mukanya boleh terlihat antagonis, tapi nyatanya dia punya senyuman yang manis juga, Jake awalnya berpikir jika teman maminya ini akan marah-marah karena acaranya malah diambil alih oleh Jake tadi.

"Jika anakku muncul juga, apakah dia akan dikerubungi seperti Jake juga?"

"Tentu saja itu bisa saja terjadi, lagipula siapa yang tidak mau mengerubungi anakmu yang sangat tampan itu."

Tiba-tiba pembahasan dua ibu-ibu di sebelahnya itu malah membicarakan seseorang yang tidak di kenal oleh Jake jelas.

Apakah anak teman maminya itu seorang artis? Jake meraih gelas minuman yang berisikan sirup dari nampan yang dibawa oleh pelayan yang melewatinya tadi.

Jika maminya berkata sangat tampan, berarti jelas pasti anak teman maminya sangat tampan sekali.

Palingan model? Bisa jadi aktor baru?

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang