19. Revenge.

6.7K 653 48
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

Komennya mana woi, yaelah sepi bat.

***
Jake saat ini berada di sekolahnya sambil mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi pelajarannya.

Dia sehabis pulang dari sekolah harus segera pergi ke arena, karena selama playoff jadwal pertandingannya bukan saat weekend saja namun berubah menjadi saat week days.

Walaupun begitu Jake tau kalau penonton yang akan datang ke stage bakalan tetap saja ramai dan memenuhi semua bangku di stage tersebut.

Apalagi kapasitas stage-nya bakalan jauh lebih besar dari sebelumnya.

Setelah turnamen ini berakhir Jake akan fokus dengan ujian semester, sebelum akan ada turnamen lain yang akan dia ikuti, begitu saja alurnya.

Namun akan ada yang beda, mengingat Jake saat ini sedang hamil, mungkin alur hidupnya akan sedikit berbeda dari apa yang sebelumnya dia sudah rencanakan.

"Kamu habis ini bakalan langsung ke stage?" tanya Minjae yang setengah berbisik kearah Jake.

Jake melirik ke temannya lalu menganggukkan kepalanya.

"Begitulah, lagipula mengapa jadwal pertandingannya saat siang hari coba? Aku mengantuk pasti," balas Jake yang setengah malas sambil meletakkan kepalanya ke atas meja.

Minjae mendengar keluhan Jake cuma bisa tersenyum saja.

"Walaupun saat siang hari, aku yakin stage bakalan tetap ramai."

Jake ketika mendengar itu cuma bisa memutarkan kedua bola matanya, jelas saja.

Apalagi tiket saat pertandingan tim Battle Hawks ataupun tim Death Wish selalu ludes terjual dalam kurun waktu beberapa menit, gila bukan?

Mau tim favorit mereka lagi babak belur juga, para penggemar kedua tim itu tetap saja kompak.

Tapi sayangnya, kedua tim itu tidak pernah mengalami babak belur sih.

"Lihat, aku membeli semua tiket pertandingan hari ini," ucap Minjae sambil memamerkan tiket yang dia berhasil beli.

Dia beli ini dengan perjuangan tau, soalnya dalam waktu sekejap tiketnya langsung abis begitu saja.

Kalau gak dia tungguin webnya, bisa-bisa dia gak bakalan dapet.

"Semua tiket hari ini? Kamu akan menonton pertandingan tim Death Wish juga?"

"Iya, kakakku mengajakku untuk menonton bersama dan kebetulan aku juga tertarik melihat pertandingan dari tim Death Wish."

Jake ketika mendengar itu cuma bisa mengangguk kecil, ya aslinya Jake juga akan menonton pertandingan tim Death Wish sih setelah pertandingannya nanti selesai.

Karena posisi timnya dan tim Death Wish ada di upper bracket, maka kalaupun dia kalah hari ini, dirinya hanya akan terjatuh ke lower bracket dan masih bisa kembali bertanding.

Kalau dia tidak mendapatkan posisi itu sebelumnya akan berbahaya sekali, sekalinya kalah dia akan langsung pulang begitu saja.

Walaupun begitu, Jake merasa sangat percaya diri, karena apa? Ya karena dia akan melawan tim Mavericks.

Dia akan satu lane dengan Dongmin, cowok yang berantem dengannya kemarin.

"Btw, aku melihat kamu berantem sama Dongmin dari tim Mavericks, ada apa coba?"

Baru saja Jake mengingat kejadian kemarin, sudah ada Minjae saja yang menanyakan hal tersebut.

"Memangnya kelihatan?"

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang