12. Surprise.

9K 862 116
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Jake sedang menonton pertandingan dari tim lain lewat tv yang ada di ruangan timnya berada sambil memakan cookies yang disiapkan oleh pihak panitia.

Setiap di ruangan tunggu tim memang disiapkan banyak makanan dan minuman, makanya mereka bebas mau memakan apapun yang ada disini.

"Apa-apaan itu mid laner-nya? Tidak jelas sekali," ucap Jake saat melihat permainan buruk dari mid laner tim lain.

Soalnya gara-gara kesalahan mid laner itu, berhasil membuat tim lawannya menjadi bisa bangkit dan membuat perlawanan.

Lebih jelasnya saat ini pertandingan tim Death Wish dan tim Hurricane.

Jungler dari tim Hurricane jelas-jelas pernah hampir melecehkannya, sialan memang.

Walaupun dia yakin cowok itu melakukannya agar memanfaatkan Jake agar mainnya tidak fokus, untung saja dia bisa kabur saat itu.

"Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa retri Sunghoon bisa selalu on point begitu ya? Padahal posisi dia lagi di tekan sekali, semuanya menargetkan ke dirinya tapi dia tetap berhasil untu melakukan snowball," ucap Hyunbin yang posisinya sama seperti Sunghoon yaitu sesama jungler.

"Sering latihan kali."

"Ya semua player juga sering latihan, bego," balas Hyunbin saat mendengar sahutan dari Shin barusan.

Sementara yang lain hanya ketawa mendengar perdebatan singkat antara Hyunbin dan Shin tadi.

Jake selama di sekolah selalu bertemu dengan Sunghoon sih, walaupun hanya sebatas saling menyapa doang, itupun selalu Jake yang menyapa duluan.

Rasa canggungnya secara perlahan mulai menghilang, ini sudah sebulan setelah dia make out dengan Sunghoon, jadi tidak ada alasan untuk selalu malu kalau ketemuan dengan Sunghoon.

"Kita tidak boleh bersantai-santai saat melawan tim Death Wish nanti, tidak mungkin kan kita kalah lagi saat melawan tim mereka?"

Jake hanya mendengarkan saja, dia sedang malas untuk ngomong saat ini, mulutnya saja selalu penuh dengan makanan yang dia makan dari tadi.

Mulai dari cookies, snack ringan, bahkan makanan berat semuanya di hantam oleh Jake.

Belum aja dia memuntahkan makanannya itu karena kekenyangan, Jaeho sudah memperingatkan Jake untuk berhenti makan, soalnya sehabis pertandingan antara tim Death Wish dan Hurricane, mereka akan bertanding.

Jaeho cuma bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat Jake yang tampak mau memuntahkan makanan yang dia makan tadi.

"Nah kan apa aku bilang," ucap Jaeho sambil membantu Jake agar segera bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya itu.

Jake benar-benar bagaikan seorang bocah saja apa-apa selalu diperhatikan oleh para anggota timnya yang lain.

Lalu dengan sok-sokan Jake berkata dia mau punya bayi, ngerawat diri sendiri aja belum benar.

"Ayo muntahkan."

"Gak bisa tau," keluh Jake dengan muka memelas kearah Jaeho yang cuma bisa mendengus.

Dia mengurut leher Jake agar memuntahkan makanannya itu.

Kasihan dia lihat Jake yang mukanya sudah tampak pucat gitu, baru juga dia urut sebentar, Jake langsung memuntahkan makanan yang dia makan tadi.

"Memang gak salah mamimu menitipkan kamu ke aku, lihat aja kelakuan anaknya bagaikan anak kecil begini," ucap Jaeho saat melihat Jake yang menangis sehabis memuntahkan isi perutnya tadi.

Fiction -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang