12 Februari 2023
"Ice?"
Lingling mengintip dari balik celah pintu yang terbuka. Orang yang dipanggil dengan cepat mengangkat kepalanya yang sedaritadi tertunduk fokus membaca berkas-berkas yang bertumpuk di atas meja kerjanya.
"Ling? Masuklah,"
Lingling melangkah masuk ke dalam ruangan itu, menutup pintu dengan perlahan lalu duduk di hadapan Ice. Untuk beberapa waktu dia hanya terdiam seraya memperhatikan beberapa dokumen yang berada di hadapannya.
"どうした?(Ada apa?)"
Alih-alih menjawab, Lingling justru mengulurkan tangannya dan mengambil selembar dokumen dan mulai membacanya dengan serius. Ice mengerutkan alisnya, merasa aneh melihat tingkah laku sahabatnya itu.
"Apa yang membawa mu ke sini? Jarang sekali aku melihat mu berada di tempat lain selain di depan layar komputer mu,"
"Pasti ada alasan khusus hingga seorang Lingling Kwong mau mampir ke ruangan ku ini,"
Lingling mengangkat pandangannya dan menatap Ice dengan pandanngan nanar. Dia yakin bahwa wanita itu sedang bersikap sarkastik saat ini.
"Aku akan melamar Orm malam ini," ucap Lingling singkat sebelum kembali fokus pada dokumen yang ada di dalam genggamannya.
Ice diam membeku di atas bangku nya. Kedua matanya menatap lekat wajah Lingling, mulutnya membuka dan menutup beberapa kali karena kesulitan mencari kata untuk diucapkan.
"Kau tau, teman? Ada yang namanya pendahuluan dan basa-basi di dunia ini," ucap Ice setelah menghirup cukup banyak udara untuk membuat dirinya sedikit tenang.
"Itu membuang-buang waktu ku,"
Ice menghela napas dalam-dalam. Dia sangat mengenal wanita yang sedang duduk di hadapannya ini namun ada kalanya dia masih kaget saat berhadapan dengan tindakan yang Lingling lakukan.
"Baikah, baiklah. Aku tau kalian sudah berpacaran untuk waktu yang cukup lama-"
"Tiga tahun, tepatnya," potong Lingling.
"Ya, tiga tahun. Aku merasa memang sudah waktunya kalian membahas langkah apa yang harus diambil berikutnya," ucap Ice, memperbaiki posisi duduknya. "Tapi bukankah ini terlalu mendadak, Ling? Apakah kau sudah mempersiapkan semuanya dengan matang?"
"Kau meragukan ku?" tanya Lingling dengan kedua alis mata terangkat.
"Tidak, bukan begitu. Mana mungkin aku meragukan mu. Itu adalah hal terakhir yang akan ku lakukan di dalam hidup ku,"
"Hanya saja, kita belum pernah membicarakan hal ini sebelumnya. Aku bahkan tidak ada melihat mu keluar dari ruang kerja selama seminggu ini, bagaimana kau mempersiapkan proses lamarannya?"
"Memangnya apa yang harus dipersiapkan?"
Lingling meletakkan kembali dokumen yang sedaritadi menyita perhatiannya, merapikan posisi beberapa amplop dan kertas yang tidak beraturan. Setelah merasa puas akan kerapihan meja Ice, akhirnya dia menatap Ice dengan serius.
"Aku akhirnya bisa menyelesaikan kasus yang sudah membuatku pusing selama sebulan belakangan ini. Akhirnya setelah sebulan mendekam di dalam ruangan itu, aku akan pulang dan makan malam bersama Orm,"
Terlihat perubahan suasana hati yang cukup signifikan di wajah Lingling. Wajahnya menjadi lebih ceria meskipun tetap terlihat datar dan tanpa ekspresi.
"Aku akan memasak makan malam dan membeli sebotol champagne di perjalanan pulang nanti. Setelah makan malam selesai dan kami sudah mencuci semua piring kotor, kami akan menonton film kesukaan Orm di ruang tengah sambil bersantai di sofa,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Agent 00K
FanfictionKehilangan satu paru-paru tidak akan menghentikan ku untuk mencintai mu dalam setiap hembusan napas ku Lingling Kwong