Orm memejamkan matanya, menikmati hembusan angin yang menyapa wajahnya. Menurut ramalan cuaca yang dia baca tadi pagi, hari ini akan berawan sepanjang hari. Awan-awan yang berterbangan di langit menghalangi matahari musim panas yang biasanya terasa sangat menyengat. Bisa dibilang, cuaca saat ini sangat mendukung perjalanan dengan motor seperti yang saat ini mereka lakukan.
"Kak Lingling," panggil Orm, menutup jarak antara dirinya dan si pengendara motor itu.
"Hmm?" Lingling sekilas melirik ke belakang melalui kaca spion.
"ありがとう(Terimakasih),"
"Hmm? Untuk apa?" tanya Lingling, dahinya berkerut bingung.
"Sudah lama aku tidak merasa damai seperti ini. Berkat Kakak aku bisa menikmati hari ini meskipun hanya sebentar,"
Lingling hanya menjawab dengan seutas senyuman. Dia senang karena bisa membuat Orm merasa damai saat bersamanya.
"Setelah ini kita belok ke mana?" tanya Lingling.
"Ke kiri, Kak. Setelah itu lurus saja, tokonya ada di sebelah kanan,"
"Oke,"
Lingling mengikuti arahan dari Orm dengan patuh. Setelah berbelok, dia memelankan laju motornya sambil melihat-lihat tempat yang cocok dimana dia bisa parkir. Untungnya ada satu lahan parkir kosong yang letaknya tidak begitu jauh dari toko tujuan mereka.
"Aku turun dulu, biar Kakak lebih mudah parkirnya," ucap Orm seraya menepuk bahu Lingling dua kali.
"Oh, oke. Sebentar,"
Lingling menurunkan kedua kakinya untuk menyeimbangkan motor, dia menekuk kaki kanan nya sedikit agar Orm bisa turun dengan lebih mudah. Setelah Orm melompat turun, Lingling pun memarkirkan motornya dengan hati-hati, takut menggores kendaraan lain yang ada di sisi kanan dan kirinya.
"Ayo," ucap Lingling setelah motornya terparkir dengan rapi.
"Kakak ikut?" tanya Orm, menelengkan kepalanya.
"うん(Un)!" angguk Lingling.
"Kakak tidak ada kelas hari ini?" tanya Orm yang menerima gelengan kepala dari Lingling.
"バイトは?(Kerja paruh waktu?)"
"Hari ini aku libur,"
Orm menatap Lingling dengan tatapan tidak percaya. Menurut informasi yang dia dengar dari Ice, Lingling tidak pernah memiliki waktu luang dalam hidupnya. Kenapa hari ini gadis yang lebih tua empat tahun darinya itu terlihat sangat senggang?
Namun Orm membuang jauh-jauh rasa curiganya. Dia justru merasa senang karena ada yang menemaninya pergi ke toko alat musik. Bukankah lebih menyenangkan jika pergi bersama Lingling daripada pergi sendirian? pikirnya.
"Oke, kalau begitu ayo kita pergi," ucap Orm, mengulurkan tangannya lalu menggandeng lengan kanan Lingling.
Tubuh Lingling seketika menegang, tidak terbiasa disentuh oleh orang lain.
"Maaf, apa Kakak merasa tidak nyaman?" ucap Orm, buru-buru melepaskan lengan Lingling.
"Uh tidak, aku hanya tidak terbiasa saja," jawab Lingling. "Sini," ucapnya seraya mengulurkan tangan kanannya kepada Orm, "aku akan latihan agar terbiasa."
Orm tersenyum lalu segera meraih lengan Lingling sekali lagi. Sambil menggelayut di lengan teman Ice itu, Orm menuntun mereka masuk ke dalam toko alat musik. Pegawai toko, seorang pemuda dengan pakaian yang rapi dan rambut berwarna abu-abu, segera menyambut kehadiran mereka.
"Selamat datang- ah! Orm! 久しぶり(Lama tidak berjumpa)!"
Orm melambaikan tangannya untuk membalas sapaan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent 00K
FanfictionKehilangan satu paru-paru tidak akan menghentikan ku untuk mencintai mu dalam setiap hembusan napas ku Lingling Kwong