"Masukklah, make yourself at home," ucap Lingling seraya menahan pintu untuk Orm.
"お邪魔します(Permisi),"
Orm melepas sepatu sekolahnya dan menatanya dengan rapi di dekat pintu, lalu melangkah masuk ke dalam apartemen Lingling. Ternyata apartemen teman Ice itu bertipe 1LDK dan tidak begitu luas. Beberapa langkah dari pintu masuk, Orm langsung menemukan kamar mandi di sebelah kanan dan dapur kecil di sebelah kiri.
Orm lalu membuka sekat pembatas yang membatasi kamar utama dan dapur. Seketika indera penciumannya berhadapan dengan wangi yang selama ini dia cium dari tubuh Lingling, aroma bunga lavender yang manis namun tidak terlalu pekat.
Di bagian sebelah kiri kamar ada berbagai macam alat elektronik yang tersusun rapi di dalam rak, di sebelahnya ada sebuah meja belajar lipat yang menjadi tempat teman Ice itu belajar sehari-hari. Seperti yang sudah Orm bayangkan sebelumnya, apartemen Lingling memang sangat rapi dan bersih, benar-benar sesuai dengan kepribadian gadis yang lebih tua itu.
"Duduklah, Orm. Apakah kau mau minum cola?" tanya Lingling seraya membuka kulkas mini yang ada di dapur.
"Boleh Kak," angguk Orm, duduk di dekat tempat tidur Lingling dan menyandarkan punggungnya di sana.
Tidak berapa lama kemudian, Lingling datang dengan dua gelas berisi cola dan duduk di sebelah Orm. Dia memberikan salah satu gelas itu kepada Orm dan mempersilahkannya untuk minum.
"Kau sudah makan siang?" tanya Lingling.
"Sudah, Kak. Tadi aku makan siang di kantin sekolah," jawab Orm sambil menatap Lingling.
"Jadi, kenapa kau tiba-tiba ingin datang ke apartemen ku?" tanya LIngling setelah menyesap sedikit colanya.
"Tidak ada alasan khusus, Kak. Aku hanya teringat kalau aku belum pernah datang berkunjung ke sini,"
"Hmm, begitu ya," ucap Lingling seraya mengangguk paham. "Tidak ada hal spesial yang bisa kau lihat di sini, tidak ada yang menarik," ucapnya terkekeh.
"Kalau aku menyukai komputer sama seperti Kakak, mungkin benda-benda yang ada di sana itu sangat menarik bagiku," ucap Orm sambil menunjuk ke arah alat elektronik milik Lingling dengan dagunya.
Lingling tertawa kecil, katanya, "Kau menyukai apa? Biar aku beli satu dan ku letakkan di kamar, agar kalau kau berkunjung lagi ke sini sudah ada hal yang menarik untukmu."
"Kakak punya sesuatu yang menarik untukku, kok," ucap Orm. "Gitar itu, apakah Kakak sudah latihan?"
Lingling menggeleng sambil tersenyum canggung. Dia belum menyentuh gitar itu sama sekali semenjak Orm memberikannya. Lingling sangat sibuk dengan persiapannya pergi ke Amerika dan dia tidak bisa membawa gitar itu pergi bersamanya.
"Aku akan mulai latihan hari ini," ucap Lingling.
"Jangan hari ini," ucap Orm, membuat Lingling memandangnya dengan bingung. "Kakak baru saja tiba, kan? Pasti Kakak masih sangat lelah, hari ini beristirahat saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent 00K
FanfictionKehilangan satu paru-paru tidak akan menghentikan ku untuk mencintai mu dalam setiap hembusan napas ku Lingling Kwong