"Coba kita lihat apa yang kita punya di sini,"
Lingling membuka file yang sudah dikirim oleh Bow kepadanya di salah satu komputer yang ada di dalam lab. Ice menarik salah satu kursi yang ada di sana, mengambil posisi di sebelah kiri Sang Ketua Departemen itu.
"Dilihat dari manapun, tulisan ini terlihat seperti tulisan Korea," ucap Ice.
"Hmm.."
"Mungkin ada huruf lain yang mirip," ucap Lingling, mulai mengetik sesuatu dengan cepat di keyboard nya.
"Jangan-jangan mereka membuat sebuah huruf baru?" tanya Ice.
"Mungkin saja. Tapi aku rasa mereka pasti menggunakan referensi huruf tertentu untuk membuat nya,"
"Kau benar. Membuat huruf baru sepertinya cukup sulit,"
"Membuat huruf baru tidak begitu sulit, tapi membuat bahasa baru adalah hal yang sulit,"
"Apa maksud mu?"
Ice menyesap kopi nya yang sudah dingin. Dokter itu mengerutkan dahi saat kopi yang sudah dingin menyentuh ujung lidahnya.
"Kita bisa membuat huruf baru hanya dengan menggabungkan beberapa garis, kan? Asal semua orang sepakat bahwa 'satu garis vertikal' dibaca 'A', maka setiap kali melihat satu garis vertikal, orang-orang yang sudah sepakat itu akan membacanya sebagai 'A',"
"Ada 26 huruf dalam abjad Romawi. Jadi hanya perlu menyepakati 26 bentuk baru sebagai ganti dari huruf-huruf yang sudah ada. Tidak terlalu sulit untuk mengingat 26 bentuk, kan?" tanya Lingling yang menerima anggukan kepala dari Ice.
"Tapi bagaimana kalau kau mencoba untuk membuat bahasa baru? Tidak hanya memikirkan bagaimana cara menulisnya, kau juga harus memikirkan aturan penyusunan kalimat dan lain-lain,"
"Terlalu merepotkan untuk membuat bahasa yang baru, apalagi harus mengajarkannya kepada semua anggota kelompok. Menurutku membuat bahasa yang baru sebagai sarana komunikasi antar anggota kelompok terlalu merepotkan,"
"Itukan menurut mu. Bagaimana kalau yang sedang kita hadapi ini adalah sebuah kelompok kriminal internasional berskala besar? Bukankah justru lebih mudah untuk membuat sebuah bahasa yang baru untuk berkomunikasi dengan sesama anggota yang menyebar di seluruh dunia?" ucap Ice menentang pendapat Lingling.
"Mereka terlalu ceroboh untuk dianggap sebagai penjahat kelas internasional. Jika aku bagian dari kelompok internasional, aku akan lebih memilih untuk membuang mayat ke laut daripada meninggalkannya di sebuah bangunan terbengkalai yang akan dihancurkan,"
"..."
"Membiarkan mayat itu begitu saja padahal ada kemungkinan orang lain menemukannya bukanlah cara penjahat profesional bekerja, Ice. Aku yakin kita cuma sedang menghadapi kelompok penjahat kelas teri saat ini,"
"Yah, penjahat kelas teri yang cukup pintar membuat kode rahasia," jawab Ice, menyandarkan punggung nya ke sandaran kursi.
Lingling memusatkan fokus nya ke monitor, jemarinya sibuk menari-nari di atas keyboard. Dahinya berkerut setiap kali tulisan '一致しない(tidak cocok)' di layar. Tidak menyerah dengan kegagalan, wanita cantik itu mencoba berbagai teknik lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent 00K
FanfictionKehilangan satu paru-paru tidak akan menghentikan ku untuk mencintai mu dalam setiap hembusan napas ku Lingling Kwong