"Tapi dia masih punya pin-nya." Jawab Jimin yang masih ngos-ngosan.
"Pin-nya sudah diganti juga, tapi kau selalu lupa, jadi aku ganti balik ke pin lama." Ucap Jimin.
"Kalau begitu, tolong ke building management, minta mereka ganti menjadi 121992." Kata Jungkook.
"Angka apa itu?" Tanya Jimin.
"Itu adalah skor pencapaian terbaikku yang pertama kali di game Warhero. Aku tidak mungkin lupa." Sahut Jungkook dengan nada bangga.
Setelah semua keributan yang terjadi barusan berlalu, malam ini Seokjin dan Jungkook memilih makan di meja sofa ruang tamu, di dekat jendela kaca tinggi. Mereka berdua duduk di lantai, di atas karpet bulu tebal.
"Bukankah hari ini sedikit aneh?" Kata Jungkook.
"Apa yang aneh?" Tanya Seokjin.
"Mantan-mantan yang sudah hilang kontak dengan kita selama bertahun-tahun, muncul di saat bersamaan." Sahut Jungkook.
Seokjin tersenyum tipis dan lanjut menikmati makanannya tanpa menjawab.
"Aku pacaran dengan orang itu selama 6 bulan. Suatu hari, dia mendadak memberitahu aku, keluarganya tidak menyukai orang yang bekerja di bidangku. Dia mau aku pensiun dari industri hiburan, baru dia akan memberitahu keluarganya tentang hubungan kami. Jadi aku bilang sama dia, keluargaku juga tidak suka dunia bisnis. Karena sangat beresiko dan mudah mengalami kebangkrutan. Kamu keluar dari dunia bisnis dulu, kalau tidak, keluargaku juga tidak akan setuju hubungan kita." Jungkook menceritakan kisahnya tanpa ditanya.
Seokjin tersenyum simpul mendengar penuturan Jungkook.
"Tuan Lee sebenarnya sangat berbakat. Dia mempunyai reputasi yang sangat bagus." Ucap Seokjin.
Jungkook memandang Seokjin dengan raut terkejut.
"Kau mengenalnya, Jin?" Tanya Jungkook.
"Aku kuliah jurusan keuangan, jadi aku mengikuti berita dunia bisnis dan keuangan." Sahut Seokjin.
"Berarti kamu tidak menyadari kalau dia orang yang sangat narsis." Cibir Jungkook.
Seokjin tidak memberikan komentarnya, ia kembali menikmati makanannya.
"Bagaimana dengan dirimu, Jin?" Tanya Jungkook.
"Aku kenapa?" Seokjin balik bertanya.
"Kamu dan Yoo Na." Sahut Jungkook. "Kenapa kalian putus?"
Setelah melontarkan pertanyaan itu, dengan cepat Jungkook menundukkan kepalanya, pura-pura sibuk dengan makanan di depannya.
Seokjin menatap Jungkook sambil mengerutkan dahinya.
"BamBam yang memberitahuku." Kata Jungkook cepat, ia tidak mau Seokjin berpikir dirinya suka mencampuri urusan orang lain.
"BamBam bilang kalian pacaran di tahun ketiga kuliah. Dia suka cerita tentang teman-teman sekelas." Lanjut Jungkook.
"Jika kau merasa tidak nyaman dengan pertanyaanku, anggap saja aku tidak bertanya." Jungkook melanjutkan ocehannya dengan gestur tubuh salah tingkah.
"Tidak ada yang tidak nyaman ." Jawab Seokjin santai.
"Karena soal kerjaan. Setelah lulus, aku meninggalkan Seoul untuk mengambil gelar master lalu doktoral dalam bidang antariksa." Kata Seokjin.
Jungkook mengangguk-angguk.
"Ternyata karena jarak jauh ya?!" Gumamnya.
"Waktu kau memilih jurusan keuangan ketika masuk universitas, aku cukup terkejut. Aku selalu ingat, cita-citamu adalah galaksi. Kenapa kau mengambil jurusan keuangan?" Tanya Jungkook. Ia benar-benar ingin tahu apa yang membuat Seokjin merubah jurusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
FanfictionJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...