🚀 88 🚀

580 93 70
                                    

Seokjin yang baru selesai menggosok gigi, melihat Jungkook sedang mengurut kakinya dengan minyak gosok di atas ranjang.

Malam ini, mereka mengenakan piyama couple. Hanya bedanya, celana Seokjin model panjang, sedangkan Jungkook memakai versi celana pendeknya.

Jungkook mengangkat wajahnya dan tersenyum manis saat mendengar suara Seokjin yang berjalan mendekat.

"Capek, baby?"

"Hari ini lumayan banyak jalan."

"Sini biar aku saja, Baby."

Seokjin naik ke tempat tidur dan membantu Jungkook mengurut kakinya.

Jungkook kemudian menyusun dua bantal sebagai penyangga punggungnya.

"Besok kalian akan pergi ke mana?"

"Besok tidak akan pergi. Lusa tanggal 27 adalah hari peluncuran. Dua hari ini, kami mau berada di dalam saja, untuk memberi kalian perhatian penuh cinta."

Seokjin tersenyum. "Kalau begitu, aku akan menjelaskan kepada para rekan kerjaku, kenapa kau tidak membawa keluarga mereka pergi bermain lagi."

"ㅋㅋㅋㅋ. Yeobo, pijitanmu sungguh enak."

"Hm."

"Cukup, Yeobo. Sudah tidak pegal lagi. Tidurlah lebih awal. Kau pasti capek, Yeobo."

"Hm."

Seokjin kemudian merebahkan tubuhnya.

"Sini, Baby." Seokjin menepuk tulang selangkanya.

Jungkook beringsut mendekat dan menaruh kepalanya di dada suaminya. Seokjin lalu mendekapnya dengan erat.

"Yeobo, kau merasa gugup?"

"Ya."

Jungkook mengusap dada suaminya, untuk membuat perasaannya supaya lebih tenang.

"Negara telah menginvestasikan miliaran dollar. Dan lebih dari 10.000 orang telah menginvestasikan sepuluh tahun masa muda mereka di proyek ini."

"Kalian pasti akan berhasil, Yeobo."

"Hm...Baby, setelah selesai peluncuran di tanggal 27, pagi-pagi di tanggal 28, aku harus terbang ke Pusat Kontrol di Busan. Dan aku akan berada di sana selama beberapa bulan."

"Aku mengerti. Kau juga bukan pertama kalinya pergi berbulan-bulan. Aku sudah mempersiapkan mental sejak awal."

"Maafkan aku, Baby."

"Yeobo, coba tebak."

"Hm?"

"Aku sedang mempertimbangkan, apakah mau pergi ke Busan untuk menemanimu atau tidak."

Seokjin langsung tersenyum dan mengecup pucuk kepala Jungkook.

"Harus, sayang. Tidak usah dipertimbangkan lagi."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ. Coba rayu aku dulu, Yeobo."

"Rayu yang seperti apa?"

"Kau ini bagaimana sih, Yeobo! Masa masih perlu bertanya?!"

"Kau boleh tidur di atas badanku malam ini."

"Tidak mau! Nanti kau bilang tidak bisa bernafas. Huhh!!"

"Aku janji tidak akan mengeluh."

"Sungguh, Yeobo? ㅋㅋㅋㅋㅋ."

"Hm."

Jungkook dengan girang langsung memanjat naik ke atas tubuh Seokjin dan menindihnya seperti cecak menempel di dinding.

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ." Jungkook tertawa senang.

You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang