🚀 37 🚀

296 65 40
                                    

🎶Every Moment Of You🎶

Setelah beberapa lama, aku mengenalimu, semua mulai berubah.
Dunia menjadi berbeda sebelum dan sesudah mengenalmu.

Saat kamu bernafas, angin hangat berhembus.
saat kamu tersenyum, mentari bersinar berkilauan.

Karena kaulah yang di sana, karena itu kamu
Karena terkadang kamu diam-diam bersandar di pundakku
Aku sungguh teramat bahagia.
Waktu pun berlalu dan berhenti bersamamu.

Adakalanya aku menatapmu, karena tak ada yang bisa kulakukan di luar itu.
Setiap momen berhargamu, kuharap adalah aku.
Memikirkannya saja, dadaku diliputi olehmu.

Tatkala aku memandangmu, kamu tampak jauh laksana mimpi.
Cahaya bintang yang telah menyinari bertahun-tahun, kini adalah dirimu.

Karena kamulah yang di sana, karena itu engkau.
Karena terkadang kau diam-diam bersandar di bahuku
Aku sungguh merasa bersyukur.
Waktu pun berjalan dan berhenti bersamamu.

Adakalanya aku menatapmu, karena tak ada yang bisa kulakukan di luar itu.
Setiap momen berhargamu, kuharap adalah aku.
Memikirkannya saja, dadaku dipenuhi olehmu.

Setiap momen berhargamu, kuharap adalah aku.

__________________________________________

Seokjin lalu berjalan menghampiri rekan-rekannya tersebut.

"Dari tadi kami mencarimu." Kata wanita tersebut. "Lihatlah, ada pengelana di luar angkasa yang namanya mirip pengucapan namamu."

"Hey, selain teleskop, kau memiliki kekuatan super bisa melihat pengelana di luar angkasa?" Tanya salah satu rekan kerja yang lain.

"Aku hanya melihat dari letak bintang yang seperti membentuk badan manusia, sehingga terlihat seperti pengelana di luar angkasa. Apa tidak boleh?!" Wanita itu berdelik kesal.

"Kaliber 203. Siapa yang membawa teleskop ini?" Seokjin memeriksa teleskop tersebut.

"Kepala bagian Guan." Sahut wanita tersebut.

Seokjin lalu mengajari mereka mengganti lensa dan bagian dari bulan sebelah mana yang harus difokuskan.

Wanita itu bergegas mendekat dan ingin ikut melihat juga.

Seokjin langsung bergeser dan menjauh, membiarkan wanita itu menguasai teleskopnya.

"Sigghhh.......kelinci bulan kita begitu kesepian di atas sana." Wanita itu berpuisi.

"Mana kelincinya? Coba lihat." Rekan wanita yang lain mendekat.

Seokjin mengerutkan alisnya, ketika mendengar kata kelinci bulan. Ia teringat kata-kata Jungkook.

"Aku tiba-tiba teringat sebuah kalimat yang cocok untukmu, Seokjin-ah."

"Apa itu?"

"Tapi, kau adalah Wootteo yang sudah pernah melihat bintang terbanyak."

"Seokjin-ah, di mana posisi Merkurius? Dari sini bisa kelihatankan?" Pertanyaan rekan wanita Seokjin membuyarkan lamunannya.

"Seharusnya bisa. Namun sekarang sudah terlalu malam, posisi Merkurius sudah susah terlihat. 1 jam setelah matahari terbenam akan lebih mudah melihatnya." Sahut Seokjin.

You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang