🚀 67 🚀

826 94 36
                                    

Begitu sampai di tendanya, Jungkook langsung menutup pintu kainnya dan menarik turun reslitingnya.

Setelah itu, ia berbalik, menghadap Seokjin yang sedang menatapnya sendu.

Tidak tahan dengan pertemuan mereka yang terlalu singkat, Jungkook menghambur dan memeluk Seokjin dengan erat. Ia merasa ingin menangis.

Seokjin balas mendekap kekasihnya dengan erat juga.

"Maafkan aku, baby."

"Maaf apanya? Bukankah aku juga sedang sibuk?"

Seokjin mengecup leher Jungkook berkali-kali dan mengelus-elus kepalanya.

"Setelah selesai syuting film ini, aku ingin beristirahat selama dua bulan."

"Baiklah. Pada saat itu, aku seharusnya juga akan lebih luang."

"Sungguh?!" Seru Jungkook. Ia melepaskan diri dari pelukan Seokjin hanya memastikan perkataanya. Matanya berbinar-binar.

"Setidaknya, aku tidak ada jadwal keluar kota saat itu."

Jungkook tersenyum lebar.

"Kau belum makan siang, kan? Aku akan minta Jimin mengambilkan dua porsi makan siang untuk kita."

Jungkook berbalik hendak pergi memanggil Jimin, namun Seokjin menarik pergelangan tangannya. Menahannya supaya tidak pergi.

"Tidak perlu terburu-buru. Kita lakukan urusan pentingnya dulu."

Seokjin mengelus kepala Jungkook dengan lembut.

"Urusan penting?" Tanya Jungkook agak gagap.

Seokjin memegang kedua bahu Jungkook dan mendudukkannya di kursi.

Mata besar Jungkook mengikuti setiap gerakan Seokjin tanpa berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata besar Jungkook mengikuti setiap gerakan Seokjin tanpa berkedip.

"Urusan penting apa?" Tanya Jungkook lagi.

Seokjin tidak menjawab. Ia berdiri membelakangi Jungkook dan membuka jaketnya.

Melihat itu, Jungkook menggigit bibirnya dan menutupi matanya dengan tangan.

"Yeobo, ak....aku nanti sore masih ada dua adegan. Pakaianku tidak boleh kusut dan riasan di wajahku tidak boleh luntur."

Seokjin berbalik dan menatap Jungkook. "Aku bisa melakukannya sendiri."

"Hah?" Jungkook mengangkat kepalanya. "Melakukannya sendiri?"

🛸

Beberapa saat kemudian, Jungkook duduk di atas sebuah bangku kecil, di tengah-tengah gurun. Ia memakai kacamata hitam sambil memakan cemilan.

Tok....tok....tok.... Suara ketokkan palu Seokjin memecahkan keheningan di lokasi syuting.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang