Sangyeop menarik nafas. "Profesor Kwan baik orangnya. Tingkat profesionalisme-nya tinggi. Masalah ini sudah aku bicarakan dengannya. Seokjin-ah, di sini hanya ada kita berdua sekarang. Aku akan terus terang saja. Aku rasa pemikiran profesor Kwan terlalu konservatif, dia kurang ada pandangan ke depan. Jika dilihat dari perspektif tingkat internasional, hasil kerjanya tidak akan pernah bisa lebih unggul dari orang lain."
"Aku, Yoongi, Namjoon dan Taehyung sudah mendiskusikannya. Kami tetap ingin memakai rancangan kita yang sekarang. Jika profesor Kwan yang mengambil alih, dia pasti akan membuat banyak perubahan pada rancangan kita yang dianggap orang-orang tidak realistis selama ini. Tapi pengalaman kami berempat masih terbatas. Solusi terbaik adalah meminta profesor kita sendiri, profesor Lee untuk memimpin kami. Namun kami masih harus meminta persetujuan dari beliau untuk rencana ini." Tukas Seokjin.
Setelah menarik nafas sejenak, Seokjin kemudian melanjutkan.
"Sebelum profesor Kwan mengambil alih tugasmu, masih ada waktu sebulan sebelum hasil rancangan terakhir SpaceX disahkan. Setelah satelit ini diserahkan ke Pusat Kontrol di Ganghwa, kita masih punya waktu lebih dari 2 bulan. Selama periode ini, kami akan benar-benar berusaha keras untuk meyakinkan profesor Lee supaya menyetujui rencana kita. Dengan demikian, saat kita meluncurkan SpaceX nanti, semuanya adalah rancangan inovatif yang kita inginkan."
"Hebat, sungguh hebat. Seokjin-ah, kau baru beberapa hari kembali ke Kari, tapi sudah memikirkan segala aspek secara menyeluruh!" Seru Sangyeop.
"Aku mencoba yang melakukan yang terbaik dan tidak melanggar aturan." Sahut Seokjin.
"Dasar tuan idealis!" Seru Sangyeop.
"Sangyeop-ah, beri nama untuk SpaceX."
"Beri nama? Apakah perlu?"
"Jangan terus memanggilnya X. Dia perlu nama. Karena kau perancang utamanya, kau yang beri dia nama."
"Kenapa kau jadi romantis belakangan ini, Seokjin-ah? Dulu kau mana peduli satelit harus dikasi nama?"
"Aku hanya bosan dia dipanggil X melulu." Sahut Seokjin.
"Baiklah."
Sangyeop lalu melirik ke luar jendela kamar rumah sakit. Matanya menatap ke arah langit gelap di luar.
"Di alam semesta yang luas, mencari kebenaran tentang asal usul bumi dan manusia."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
Hayran KurguJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...