"Terima kasih. Fighting semua!" Seru Jungwon kepada para anggota timnya.
Ia membungkuk 90° ke arah penonton sebelum turun dari panggung.
Setelah Jungwon kembali ke tempat duduknya, Jungkook berusaha menutupi wajah tegangnya. Berkali-kali ia menggigit bibir bawahnya.
"Baiklah, sekarang saatnya Good Luck Team memilih anggota baru lainnya. Siapa yang akan kau pilih, Jungkook-ssi? Seseorang dari Heavenly Palace lagi?" Tanya MC.
"Aku ingat, di official account Warhero pernah menyebutkan kita bisa memilih siapapun juga dari penonton sebagai anggota tim selain para atlet. Bisakah aku memilih anggota dari penonton saja?" Tanya Jungkook.
"Ini....." MC ragu-ragu.
"Tidak masalah! Setujui semua yang Jungkook inginkan!" Suara produser acara terdengar di ear monitor MC. Karena bagi mereka, rating adalah salah satu yang terpenting.
"Ah iya, aku ingat di official account memang pernah menyebutkan tentang itu. Tidak masalah. Jungkook-ssi bisa memilih siapapun termasuk penonton. Tapi apakah kau yakin?" Dengan profesionalnya sang MC langsung menutupi keragu-raguannya.
"Aku tidak tahu siapa yang akan Jungkook-ssi pilih. Tapi apakah kau yakin dia bisa mengungguli pemain profesional?" Tanya MC.
Jungkook tertawa riang. "Aku sudah tahu siapa yang akan aku pilih. Tapi aku tidak tahu, apakah dia bisa mengungguli pemain pro. Aku memilihnya karena bagiku, dia adalah teman yang hebat. Aku ingin berjuang bersamanya kali ini."
Di lantai 2, Hosoek dan Jimin saling berpandangan. Mereka berusaha menebak siapa pilihan Jungkook, meskipun sebenarnya mereka sudah tahu jawabannya.
"Jadi pilihan Jungkook-ssi adalah......" MC menggantung kalimatnya.
"Bisakah aku berdiskusi dengan timku dulu?" Tanya Jungkook.
"Silahkan."
Namun sebelum Jungkook bertanya, Niki, Nine dan Battle sudah langsung menjawab bahwa mereka mendukung siapapun pilihan Jungkook.
Jungkook lalu kembali menghadap penonton. Ia memegang erat mic di tangannya. Jantungnya berdetak cepat. Padahal sejak awal acara, jantungnya baik-baik saja.
"Pilihanku adalah...."
Studio sekali lagi kembali sunyi seperti kuburan. Semua orang menunggu dengan penasaran Jungkook menyebut nama pilihannya.
Jungkook sengaja tidak langsung menyebut nama orang tersebut. Matanya beradu pandang dengan Seokjin yang balas menatapnya dengan sebuah senyum simpul. Mereka berdua bertukar senyum manis, sesaat sebelum Jungkook akhirnya membuka mulutnya.
"Kim Seokjin."
Semua kamera di studio langsung mengarah ke kursi penonton. Namun mereka tidak tahu orang yang dimaksud Jungkook. Sebuah lampu sorot berpindah-pindah dari 1 penonton ke penonton lainnya.
Studio menjadi heboh. Penonton ikut mencari orang yang bernama Kim Seokjin.
Cukup lama tidak ada satupun kamera yang berhasil menemukan orang misterius tersebut.
Dari lantai 2, Jimin menutup mulutnya dengan raut antara exciting dan tidak percaya. Hoseok melongok ke bawah, mencari kursi Seokjin.
Mendadak sebuah kamera berhenti di 1 kursi. Layar besar di depan langsung menampilkan wajah Seokjin.
Seketika suara heboh penonton memenuhi seluruh studio.
Lampu sorot yang sejak tadi berpindah ke sana sini mencari sosok yang dimaksud Jungkook, langsung menyoroti Seokjin juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
Fiksi PenggemarJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...