Seketika appa dan eomma terpaku memandang Seokjin.
Mulut Jungkook menganga, ia tidak percaya dengan pendengarannya barusan.
"Kami sudah berpacaran cukup lama. Namun Jungkook tidak berani membawaku menemui abonim dan eommonim. Dia menyuruhku memberitahu abonim dan eommonim, bahwa aku hanya sekedar teman sekolah."
Setelah berkata demikian, Seokjin membungkuk 90° kepada orangtua Jungkook untuk berpamitan. Ia kemudian membawa koper Jungkook ke mobil.
Setelah kepergian Seokjin, Jungkook memandang orangtuanya takut-takut.
Appa dan eomma Jeon langsung memutar badan mereka menghadap anaknya.
"Apa yang sedang terjadi sini?!" Seru appa dan eomma Jeon serempak.
Jungkook mengedikkan bahunya.
"Appa, eomma, aku berangkat dulu!"
Jungkook langsung lari tunggang langgang menuju ke mobilnya.
🪗🪗🪗
Saat ini Seokjin dan Jungkook sudah berada di jalan tol menuju Seoul.
Seokjin mengulum senyum sejak tadi. Matanya fokus melihat ke depan.
Sedangkan Jungkook duduk di sebelah nya cemberut, dengan ponsel menempel di telinganya.
"Dia bekerja di Seoul."
"Di pusat penelitian antariksa."
"Ya. Korea Advanced Institute of Science and Technology."
"Dia meneliti bulan, planet Mars dan hal-hal semacam itu."
"Ya. Dia merancang roket."
"Ya. Satelit juga."
"Aku tidak bermaksud menyembunyikan nya dari appa dan eomma."
"Aku hanya ingin menunggu lebih lama sedikit sebelum memberitahu appa dan eomma."
"Bukannnn! Aku benar-benar baru mulai pacaran!"
Seokjin menahan tawanya mendengar jeritan frustasi Jungkook.
"Aku baru berpacaran dengannya kemarin."
"Aku tidak berbohong."
"Aku anak yang bertanggung jawab!"
"Appa, eomma, percayalah padaku."
Seokjin menoleh ke samping sambil tertawa tanpa suara. Ia mengulurkan tangannya membelai kepala Jungkook, ketika didengarnya suara sang kekasih yang semakin frustasi.
"Eh?!" Ternyata eomma Jeon menutup telepon dengan mendadak, karena menganggap Jungkook masih tidak mau mengakui kebenarannya.
Lalu Jungkook menoleh ke arah Seokjin dengan wajah cemberutnya.
"Eomma bilang, aku tidak bertanggung jawab atas hubungan ini!"
"Kebetulan sekali. Eomma-ku juga bilang begitu." Sahut Seokjin.
"Eomma-ku bilang, aku tidak menjaga perasaan pasanganku!" Seru Jungkook.
"Kebetulan yang sama. Eomma-ku juga bilang begitu." Ujar Seokjin.
"Appa-ku bahkan ikut-ikutan! Appa bilang, aku harus bersikap lebih baik padamu!" Seru Jungkook.
"Ah, kalau ini berbeda. Appaku tidak bilang begitu padaku. Karena appaku tidak punya kesempatan untuk berbicara, saat eomma sedang mengomel." Jawab Seokjin dengan nada santai.
Jungkook akhirnya menyandarkan kepalanya ke kursi dengan lemas.
"Seokjin-ah, menurutmu, untuk apa kita berdua saling mencemarkan nama baik satu sama lain di depan orangtua masing-masing?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
FanfictionJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...