"Maksudku, syuting film biasanya hanya sekitar 5 bulan. Dan aku dibayar sangat besar. Apakah aku layak menerima uang itu?" Gumam Jungkook.
"Tentu saja kau layak. Kau aktor termahal Korea saat ini. Dibayar ₩585,577,000 per episode adalah harga yang sangat wajar." Sahut Hoseok.
(₩585,577,000 = Rp.6.659.257.769) DISCLAIMER.
"Benarkah, hyung?" Tanya Jungkook.
"Coba pikir, ketika kamu menjadi bintang di sebuah acara, stasiun-stasiun televisi dan platform streaming berlomba-lomba ingin menayangkan acara tersebut. Kenapa? Karena produk dan merk-merk besar maupun kecil ingin memasang iklan di acara yang ada dirimu. Begitulah cara stasiun televisi dan platform streaming menghasilkan uang. Jadi.....tentu saja kau pantas dan layak mendapatkan bayaran sebesar itu."
Setelah berbicara panjang lebar tanpa titik koma, Hoseok berhenti sebentar untuk minum.
Glek....glek....glek....
Setelah tenggorokannya sudah tidak kering lagi, Hoseok lanjut berbicara.
"Jika kau menolak pekerjaan hanya karena merasa tidak pantas dibayar sebesar ini, aktor lain yang kelasnya dibawahmu, pasti langsung mengambil tawaran ini. Jika mereka saja layak mendapat bayaran sebesar ini, apalagi dirimu."
"Aku tidak mau membandingkan diri dengan orang. Itu terlalu sombong." Sahut Jungkook.
"Terus harus membandingkan diri dengan siapa kalau bukan dengan sesama aktor? Itukan indikator pencapaianmu. Masa harus dibandingkan dengan atlet?"
"Aku terlalu membawa perasaan ya, hyung?"
"Ini bukan tentang membawa perasaan atau tidak. Begitulah dunia industri hiburan, Jungkook-ah. Jika kau tidak mengambil kesempatan yang ditawarkan, maka akan ada orang lain yang mengambilnya. Lagipula, jika kau tidak mau dibayar sebesar itu, para investor juga akan tetap menjual hak cipta film ini dengan harga yang sama. Tidak ada bedanya bagi mereka. Keuntungan tetap keuntungan. Ini adalah bisnis, tidak ada hubungannya dengan sentimentil dan perasaan. Bahkan mereka malah mendapatkan keuntungan lebih dari nilai yang kau tolak. Sekarang aku tanya, jika ada orang yang menawarkan bayaran 10 miliar, apakah kau akan menjawab 'tidak, aku hanya mau dibayar 1 miliar untuk film ini'."
"Tidak, aku tidak akan menolaknya." Sahut Jungkook.
"Nah, kau sudah mengertikan sekarang? Jadi, kau hanya perlu fokus lakukan pekerjaan dengan baik, akting dengan bagus dan jauhi masalah. Ini adalah cara kau menghormati para penulis cerita, sutradara, investor yang mengeluarkan banyak uang dan orang-orang yang terlibat di film itu. Dan tetap melakukan donasi rutin seperti yang selama ini kau lakukan."
"Aku mengerti, hyung."
"Kenapa kau mendadak banyak berpikir seperti ini? Di mana Ssaem Kim? Dia tidak mengajarmu lagi?"
Jungkook pura-pura tidak mendengar pertanyaan terakhir Hoseok. Ia mengambil ponselnya dan mulai main game Warhero lagi.
Hoseok menarik nafas dan minum lagi karena sudah bicara panjang lebar sampai tenggorokannya kering.
Glek....glek.....glek......
"Aku pergi dulu." Kata Hoseok.
"Iya, hyung." Sahut Jungkook.
Di depan ruangan, Hoseok berbisik kepada Jimin.
"Pantau Jungkook terus. Jangan meleng. Jika terjadi sesuatu, segera telepon aku."
"Baik, hyung. Jangan kuatir."
Sepeninggalam Hoseok, Jungkook langsung berhenti main game. Ia membuka pesan percakapannya dengan Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
FanfictionJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...