🚀 79 🚀

320 70 48
                                    

Malas melayani sikap narsis Seokjin, Jungkook lalu bermain dengan ponselnya.

"Wuah, Yeobo. Ada roket yang berhasil diluncurkan lagi dari Pusat Peluncuran Satelit Naro, Goheung."

"Betul. Yang diposting hari ini seharusnya adalah roket ScienceX20."

"Iya, benar, Yeobo."

"Baby, bagaimana kau bisa tahu dengan begitu jelas?"

"Karena aku mengikuti semua akun resmi industri kalian. Seperti Antariksa Seoul, Antariksa Busan dan sebagainya. Termasuk akun resmi unitmu, base 158. Bukankah, aku ini anggota keluarga ilmuwan antariksa yang sangat berkualifikasi?"

"Tentu saja, Baby. Kau memperhatikan hal-hal seperti ini, lebih banyak daripada diriku."

"Lalu, apakah kau akan memperhatikan akun resmi dunia hiburan?"

"Hah?!" Seokjin kelabakan sesaat. "Maaf ya, baby. Aku tidak melakukan tugasku dengan baik."

"Huhh!"

"Ini, Baby." Seokjin memberikan ponselnya kepada Jungkook. "Tolong bantu aku ikuti akun-akun resmi dunia hiburan."

Jungkook mengambil ponsel Seokjin, namun kemudian menaruhnya kembali.

"Bukan dari kesadaranmu sendiri, aku tidak mau." Jungkook cemberut, bibirnya maju 2cm. "Selain itu, dalam waktu dekat, aku akan syuting drama percintaan. Sudahlah, lupakan saja. Jika nanti salah satu akun resmi itu mengambil foto interaksi mesra antara pemeran utamanya, apalagi adegan berciuman, gawat jika seseorang menjadi tidak senang setelah melihatnya."

"Hm....yang itu juga termasuk drama percintaan? Di bagian awal film sudah putus. Dan bagian akhir menceritakan karir tokoh utamanya."

"Aish! Benar juga. Aku lupa kau sudah melihat naskahnya."

"Kamu terlalu ceroboh, sayang." Sahut Seokjin santai.

Jungkook menjulurkan lidahnya dengan kesal. "Weeeeee!"

"Tapi Jungkook-ah, saat kau menerima tawaran film, tidak perlu mempertimbangkanku. Sungguh. Aku tidak masalah."

"Mengerti. Aku tidak akan secara sengaja menghindari adegan mesra dan sebagainya. Semuanya tergantung naskah."

Seokjin mengangguk-angguk.

"Tapiiiii, entah siapa yang mengatakan tidak keberatan, namun setiap kali selalu mengambil naskahku dan mempelajarinya dengan seksama."

Seokjin pura-pura tidak mengerti, apa yang sedang dibicarakan oleh Jungkook.

"AAAAA, YEOBO!" Mendadak Jungkook berteriak keras.

Seokjin terlonjak kaget. "Apa, apa, Baby!!??"

"Ini! Ini! Aku melihat akun resmi basemu dan menemukan ini!" Jungkook memperlihatkan layar ponselnya kepada Seokjin.

Seokjin yang masih belum reda dari keterkejutannya barusan, melihat layar ponsel Jungkook dengan sedikit bingung.

"Yeoboooo!! Pernikahanku juga mau diadakan seperti ini!" Jerit Jungkook dengan hebohnya.

🪩🪩🪩

Beberapa hari kemudian.....

Tangan kanan Seokjin memegang ponsel yang di tempelkan di telinganya. Sedang tangan kirinya memegang nampan berisi makanan. Ia sedang akan makan siang di kantin Kari saat ini.

"Haaaaa, Yeobo. Kenapa belum mendaftar? Hanya tersisa 12 slot."

Seokjin meletakkan nampannya di atas meja dan duduk di depan Sangyeop yang sudah mulai makan duluan.

You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang