Beberapa hari kemudian.....
"Dr. Kim."
Seokjin membalas sapaan rekan kerja yang berpapasan dengannya. Ia sedang berjalan keluar, hendak pulang ke rumah.
"Seokjin-ah."
Seokjin berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. Salah satu rekannya berlari menghampiri.
"Sore ini, untuk semifinal pertandingan basket antar base di Kari, ada satu pemain yang kakinya terluka dan tidak bisa bermain. Maukah kau menggantikannya? Kita melawan base 159 hari ini."
"Aku sudah memberitahu yang sedang menungguku di rumah, mau pulang untuk makan malam sekarang. Bukankah ada beberapa anak muda yang baru lulus? Tubuh mereka juga cukup tinggi."
"Bertubuh tinggi bukan berarti bisa bermain basket. Taehyung adalah contohnya. Lagipula, anak-anak muda itu baru di sini, tidak bisa kompak dengan kita. Kau saja, Seokjin-ah."
"Baiklah. Kalau begitu, aku beritahu dulu yang menungguku di rumah."
"Sstt...yang sedang menunggumu di rumah? Aku sudah lama penasaran ingin bertanya. Belakangan ini, Namjoon sering cerita bahwa kau punya seorang pacar. Tapi Namjoon memberitahu dengan gaya yang sangat misterius. Katanya pacarmu amat sangat luar biasa ganteng dan imut. Apakah yang menunggumu di rumah adalah pacarmu?"
"Namjoon mengatakan seperti itu?" Tanya Seokjin tertawa kecil.
"Benar. Ekspresinya itu minta dihajar. Dia bercerita dengan gaya misterius. Bahkan ceritanya sepotong-potong. Betul-betul bikin kesal orang itu."
"Iya, orang yang menungguku di rumah adalah pacarku. Namjoon berkata seperti itu juga tidak salah, pacarku memang luar biasa ganteng dan imut."
"Auchhh....aku tidak tahan lagi." Dengan dramatis, rekan Seokjin memegang dadanya.
Seokjin tertawa.
"Sudahlah, aku pergi dulu. Sampai jumpa di lapangan nanti!" Seru rekan Seokjin sambil berjalan pergi.
🛸
Jungkook sedang menaburkan lada hitam ke atas daging mentah yang sedang dibumbuinya ketika ponselnya berdering.
"Yeobo." Sapa Jungkook.
"Baby, malam ini aku tidak makan malam di rumah. Ada lomba basket di Kari."
"Kenapa tidak bilang dari awal? Aku sudah mengasinkan daging sapi."
"Itu lomba semifinal di Kari. Awalnya aku tidak ikut, seorang pemain tiba-tiba terluka, sehingga tidak bisa bertanding."
"Yeobo, kau begitu buruk dalam bermain basket? Bisa-bisanya hanya menjadi pemain pengganti. Jelas-jelas aku ingat saat di SMA, kau adalah kekuatan utama dari tim sekolah kita."
"Tuan Jeon, aku sudah tua."
"Benar juga. Insinyur Kim sudah berusia 31 tahun. Dalam olahraga berintensitas tinggi seperti bola basket, kekuatan fisikmu pasti tidak sebanding dengan anak muda yang baru lulus."
"Bagaimana denganmu? Sepertinya, kita seumuran, kan?"
"Tidak... Aku bukan... aku tidak... Aku beritahu kau, ya, Yeobo. Beberapa waktu yang lalu, bahkan ada akun pemasaran sebuah brand yang bilang aku terlihat seperti seorang anak sekolah."
"Ooo..... Sebelumnya, aku yang berinisiatif keluar dari tim basket di tempat kerja. Lihat mereka, begitu kekurangan orang, langsung memintaku sebagai pengganti. Bukankah itu berarti, kekuatan fisik dan ketrampilanku lebih hebat daripada anak muda lainnya di Kari?"
"Baiklah, baiklah. ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ. Jika tidak percaya, kau bisa datang dan mengkonfirmasikannya sendiri, sekalian menyemangatiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
FanfictionJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...