🚀 92 ~ End 🚀

475 92 79
                                    

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mulai ada yang keluar dari dalam gedung.

"Mereka sudah keluar!" Seru Tuan Seo.

"Mereka pasti ilmuwan yang meluncurkan roket. Mungkin, tim satelit antariksa masih lama." Sahut Profesor Muk.

Mereka lalu mengamati satu per satu orang-orang yang berjalan keluar.

"Istriku sudah keluar! Semuanya, aku pergi dulu, ya!" Tuan Dong berseru dengan heboh. Ia melambaikan tangan sambil berlari menghampiri istrinya. "Sampai nanti semuanya! Bye, Bye!"

Yang lain melambaikan tangan kepada Tuan Dong yang berlari terbirit-birit menjauh.

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

Semua tidak tahan untuk tidak menertawakan tingkah Tuan Dong. Mereka bahkan terbahak-bahak.

Kemudian, terlihat Profesor Geun berjalan keluar dengan langkah cepat sambil berbicara dengan seseorang.

Ke 9 orang itu melambai-lambaikan tangan mereka memanggilnya. Profesor Geun yang awalnya tidak menyadari kehadiran gerombolan yang berdiri agak jauh dari pintu keluar itu, akhirnya melihat juga.

Ia lalu berkata sesuatu kepada teman di sampingnya, baru kemudian bergegas menghampiri istrinya.

Profesor Geun membalas lambaian mereka.

"Profesor Geun."

"Profesor Geun."

"Profesor Geun."

"Kalian! Kalian menunggu di sini semua?!"

"Jungkook-ah!"

"Ya, Profesor."

"Ini pasti idemu, kan?" Seru Profesor Geun.

Jungkook tertawa sopan. "Betul, Profesor."

"Kau berdua Dr. Kim sama saja kelakuannya. Tapi, kalian berdua juga sama-sama penuh perhatian dan juga sangat cerdas."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ."

"Dr. Kim akan keluar sebentar lagi. Peluncuran roket hari ini sesuai ekspektasi. Dia tidak akan lama." Profesor Geun memberitahu Jungkook.

"Aku akan menunggunya. Terima kasih, Profesor."

"Kalau begitu, kami jalan dulu. Sampai nanti, semuanya." Sahut Profesor Geun.

"Sampai nanti, Profesor."

"Bye, bye."

"Bye, bye."

You Are My GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang