"Jangan main mobil-mobilan lagi! Ini taruh di mana?! Kotak ini cukup berat!" Seru Hoseok yang berjalan setengah membungkuk karena membawa sebuah kardus.
Hoseok dan Jimin datang dengan membawa beberapa kotak yang berisi barang-barang Jungkook. Ahjussi Wang, sopir Jungkook terlihat ikut di belakang membantu membawakan barang-barang tersebut.
"Letakkan di dekat pintu saja dulu. Kotak sebanyak ini, tidak cukup ditaruh di ruang pakaian." Sahut Jungkook.
"Masih ada dua kotak lagi di bawah. Aku akan mengambilnya dulu." Ujar Jimin.
"Ok." Sahut Hoseok.
Sedangkan Jungkook masih asyik dengan mobil-mobilannya.
"Aigo....Waktu aku datang ke sini sebelumnya, aku sangat ketakutan ketika melihat buku-buku Ssaem Kim." Kata Hoseok sambil memandangi dinding rumah Seokjin yang terdiri dari buku semua.
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ. Rasanya hal ini terjadi pada semua orang yang pertama kali datang ke sini." Sahut Jungkook.
"Aku pikir, dengan buku sebanyak ini, apakah saat kalian bersama, Ssaem Kim tetap membaca buku sehingga tidak melirikmu sama sekali?"
Jungkook memelototi Hoseok.
"Hyung, kau terlalu meremehkan Seokjin! Biasanya, dia akan menulis jurnal penelitian, mengolah data, juga melakukan hal-hal lain. Jadi, dia juga memakai laptop."
"Maksudmu, Ssaem Kim hanya melihat komputer tanpa melirikmu sama sekali?"
"Kurang ajar!" Maki Jungkook.
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ" Hoseok terbahak-bahak. "Eh, apakah Ssaem Kim pulang untuk makan siang?"
"Tidak. Setiap hari dia bekerja dari jam delapan pagi sampai setengah lima sore. Waktu istirahat siangnya sangat singkat. Jadi dia tidak bisa pulang."
"Ternyata para ilmuwan antariksa bisa pulang segitu lebih awal jika tidak lembur." Ujar Hoseok.
"Dalam setahun, hanya ada beberapa hari di mana dia tidak lembur." Sahut Jungkook.
"Melelahkan sekali." Ujar Hoseok prihatin.
"Ini taruh di mana?!" Seru Jimin dan Ahjussi Wang yang kembali dengan membawa 2 kotak besar.
"Letakkan di sana saja." Sahut Hoseok.
"Kalau tidak keperluan lagi, aku tunggu di bawah." Kata Ahjussi Wang.
"Terima kasih, Ahjussi."
"Terima kasih, Ahjussi."
"Terima kasih, Ahjussi."
"Jungkook-ah, dengan buku Ssaem Kim yang sebanyak ini, di mana kau akan menyimpan baju-bajumu yang dibawakan oleh Jimin ini?" Tanya Hoseok.
Jungkook langsung meletakkan remote kontrol mobil-mobilannya dan dengan bersemangat berlari ke ruang pakaian barunya. Ia masuk dan menyalakan lampu.
"Tadaaaa.....Silahkan dilihat. Ruang pakaian yang dibuat Seokjin untukku."
"Aku mau melihatnya!" Jimin langsung melesat masuk.
Hoseok pun ikut lari di belakang Jimin, sampai hampir menabrak Jungkook yang masih berdiri di tengah-tengah pintu.
"Wah! Indah sekali! Lemari berwarna gelap seperti ini, sangat cocok dengan pintu kaca berwarna gelap juga! Selera Ssaem Kim bagus sekali!" Seru Jimin. Ia meraba satu per satu pintu lemari panjang yang menempel di dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Glory
FanfictionJungkook jatuh cinta kepada Jin saat masih sekolah. Namun Jin menganggap Jungkook bukan pasangan yang tepat untuknya. Mereka bertemu kembali setelah dewasa. Apakah Jungkook mampu membuktikan dirinya adalah pasangan yang tepat untuk Jin sekarang? You...